Epilog

87 13 0
                                    

3 Bulan sudah dilewati, hari-hari terasa sangat berbeda tanpa Roman. Setiap malam aku selalu menelepon Roman, tetapi tidak ada jawaban sama sekali, setiap minggu aku pergi ke rumah dimana Aku dan Roman tinggal untuk mencari jejak keberadaan Roman sekarang, tetapi semuanya sia-sia, tidak ada jejak apapun yang tertinggal disana. Aku bertanya pada tetangga-tetangga disana tetapi mereka tidak tau menau soal Roman. Aku pergi ke Restoran dimana tempat Aku dan Roman bekerja, dan aku hanya diberi sebuah amplop putih oleh Pak Manager.

"Aku tidak tau kemana dia akan pergi setelah dia Resign. Tetapi aku hanya dititipkan amplop ini agar diberikan padamu jika kamu berkunjung." Pak Manager memberikan amplop itu. Setelah aku berpamit, aku memasuki Mobil dan mulai membaca isi surat itu.

Surat itu tertulis dengan tinta merah, dan berisi seperti ini:

Kenapa kamu masih mencari-cari aku? Kamu tidak perlu khawatir dengan keberadaanku. Aku akan baik-baik saja. Tenang kok, aku pergi untuk mencari kesibukan yang baru, dan aku akan mencoba untuk tidak membunuh dan lainnya.
Kamu tidak perlu khawatir dengan keberadaanku, karna aku selalu mengawasimu disetiap malam, dan kamu tidak perlu mengetahuinya.
Aku selalu mencintaimu walaupun kita harus berpisah.
Ingat, Cinta tidak harus memiliki bukan?
Mulai sekarang kamu harus mencari pengganti diriku, kalau bisa lebih baik dariku. Ya? Demi aku..

Dari orang yang kamu cintai untuk orang yang aku cintai.

ROMAN.

***

Setelah aku mendapatkan surat itu, aku berhenti mencari Roman. Aku kembali menjalani rutinitas yang dulu selalu aku geluti, mulai ikut mengisi suara di album terbaru band kami, dan memulai tour ke beberapa kota dan negara. Setelah aku muncul dihadapan para penggemar, aku sangat yakin mereka merasa sedikit bingung, senang, tidak percaya, dan lainnya. Dan sangat banyak dari segelintir manusia-manusia yang menyebut dirinya fans itu membuat isu yang aneh-aneh, seperti:

Kareen Ada lagi dihadapan kita? Bukankah dia sudah mati dibunuh? Pasti ada kaitannya dengan penyembahan setan!

Pasti karna Ayahnya yang frustasi, akhirnya memberikan jiwa istrinya itu pada setan dan menghidupkan Kareen, Astaga, betapa mengerikan dunia ini.

Ya, seperti itulah isu yang selalu aku dengar dimanapun. Tetapi, sebagian dari mereka masih mau mendukungku.

***

Suatu malam Aku diundang pada sebuah acara Talk Show dan mereka membahas tentang kejadian yang menimpa pada diriku. Dan memberitau pada mereka semua kalau ada seseorang yang menolongku dan merawatku sampai aku sehat.
Di sana lokasi Talk Show itu tidak hanya aku yang diundang, ada seorang laki-laki berusia 23 Tahun, seorang aktor berwajah tampan dan manis, logat britishnya sangat medok, dan saat berbicara tidak pernah ada spasi sama sekali, sangat humoris dan menyenangkan saat dia berbicara padaku disana.

"Namaku Tom, aku tau kamu, kamu pasti si wanita kuat yang selamat dari pembunuhan brutal itu." Pria itu menatapku, tatapannya sangat berbeda saat menatap host disana. Aku hanya membalasnya dengan senyuman, dan dia memberi senyumannya yang manis.

Setelah acara selesai, dia meminta kontakku, dan setelah itu dia selalu menghubungiku, menanyai kabarku dan bercerita berbagai macam. Dan terkadang dia selalu mengajakku bertemu dan berjalan-jalan ke suatu tempat yang indah dan sepi pengunjung.

***

Pada malam hari aku tidak bisa tertidur tetapi karna besok aku harus pergi, akhirnya aku memaksa mataku untuk tertidur.

Kreekk..

Ada suara aneh dari jendela, awalnya aku tidak berani untuk melihatnya dan mengabaikan suara itu, tetapi setelah aku mendengar suara langkah kaki disana, aku membuka mataku dan melihat bayangan tubuh yang berdiri di belakang Gorden jendela yang tembus pandang. Cahaya bulan menyinari sebagian ruangan, dan bayangan tubuhnya semakin jelas disana, dia hanya berdiri disana.

Aku sangat ingat postur tubuhnya. "Roman??" Aku menebak orang yang berdiri disana. Dan tubuh orang itu menjadi semakin kaku.

"Ha? Hmm.. I-iya?"

Aku bangkit dari tempat tidurku, lalu memeluknya tanpa memperhatikan wajahnya. Setelah memeluknya, aku melihat wajahnya dan mulai menangis dihadapannya.

"Aku sudah bilang kan? Aku akan selalu ada didekatmu setiap malam."

Setelah itu, setiap malam Aku selalu menunggunya datang. Bercerita tentang kehidupanku sehari-hari. Tetapi Roman tidak seperti ini lagi seterusnya setelah Aku menceritakan tentang kedekatan Aku dengan Thomas.

"Aku sedang dekat dengan Thomas, dia memang baik, manis, tapi tidak seperti kamu."

"Jangan pernah membandingkan aku dengan laki-laki yang sedang mencoba menggantikan posisiku. Aku tidak mau kamu selalu menderita, aku lebih senang jika kamu selalu bersama laki-laki itu. Jangan membuat dia berjuang sendiri, kamu harus memperjuangkannya juga. Aku tidak mau setelah laki-laki itu tau kalau cintanya bertepuk sebelah tangan, dan akhirnya dia kecewa, lalu meninggalkanmu."

"Tapi. Aku masih belum bisa menerima laki-laki lain. Aku hanya ingin kamu."

"Tidak. Kamu harus melupakan aku. Mulai besok, kamu harus belajar mencintai si Thomas itu, aku yakin kamu akan bahagia."

Setelah itu aku tidak lagi bertemu dengan Roman sama sekali. Itu adalah hari terakhir kita bertemu.

Aku menuruti apa yang di inginkan Roman. Aku mulai menerima cinta dari Tom, dan saking seriusnya, dia berniat menikahiku dan menemui orang tua kandungku lalu kami mempersiapkan pernikahan.

Setelah Aku dan Thomas menikah, dia berusaha semaksimal mugkin untuk membuatku bahagia, dan dia semakin bersemangat untuk membuatku menjadi wanita yang sangat beruntung di dunia ini setelah Aku menceritakan semua kejadianku bersama Roman. Dan, Ya, Thomas berhasil membuatku bahagia, ditambah lagi dengan keberadaan 2 Anak yang sangat manis dan sangat mirip dengan Thomas.

Benar apa kata Roman. Aku akan bahagia walaupun tanpa dirinya. Dan Roman benar kalau Thomas pasti bisa membuatku bahagia. Aku merasa senang sekarang. Aku sangat berterima kasih padamu Roman.

-END-

Chain Of The DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang