💪PART 14

311 48 19
                                    

Tidak adil, sekilas Ravi berpikir ini tidak adil tapi diapun tidak bisa protes karena dia sendiri dari awal bertaruh dengan lawan yang tidak sebanding. Wanita!

Pria itu duduk ditempat Hani --nama isterinya-- duduk tadi. Tangan gemulainya tak lepas dari pundak suaminya yang membuat sebuah kecupan singkat mendarat di tangan kanannya dari sang suami.

Well, aku menanam investasi sebesar empat puluh persen ditempat ini,” Junsu berbicara dengan tenang walau dalam hatinya ia ingin sekali langsung mengintimidasi Ravi yang berani memancingnya keluar dari kandang karena tidak membiarkan isterinya menang. “ Hanya sekedar intermeso,” lanjutnya. Dia menegakkan tubuh dan menyandarkan kedua tangannya diatas meja. “ Banyak sekali pria diruangan ini, kenapa memilih lawan seorang wanita? Maksudku.. setahuku pria sejati melawan sesama pria,”

Ravi tak sedikitpun berniat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pria yang masih tersenyum angkuh didepannya.

“ Kalau begitu, bukankah harusnya kau memilih lawan yang seimbang? “ pria itu kembali menyandarkan punggungnya di kursi. “ Apa taruhanmu? “

Ravi yang mempunyai firasat kalau lelaki dihadapannya ini sepertinya sudah mengawasinya dari kejauhan, lantas mengerjapkan matanya malas dan menjawab.

“ Sama seperti di awal, dua ratus ribu dolar,” Pria itu tertawa kekeh, menganggap nominal taruhan Ravi sangat kecil dan tak ada apa-apanya, seperti seujung kuku. Pria itu kemudian menaikkan satu alisnya.

“ Hanya itu? “ Wanita keturunan Jepang-Uyghur yang menjadi istri Junsu itu mendekati telinga Junsu dan membisikkan sesuatu. Mata Junsu kemudian menatap Jaehwan yang masih setia berada disamping Ravi, menyaksikan kemenangan bodyguard-nya dengan bahasa yang membuat kepalanya pusing. “ Aku dengar pria disampingmu itu juga dipertaruhkan, benar begitu? “

Ravi mendelik Jaehwan dan mengetatkan bibirnya, perasaannya mulai tidak enak.

“ Jika benar seperti itu maka aku  harus berterima kasih. Sejujurnya aku tidak tertarik dengan makhkuk disampingmu itu yang ku yakini kau jual untuk melayani para wanita. Tetapi taruhan tetap taruhan, setidaknya aku bisa memberi kesempatan pada siberian husky-ku untuk memakan daging segar manusia tanpa harus membeli mayat atau membunuh,”

Ravi melihat kilat di mata pria itu. Tentu saja ia mengenali pria dihadapannya ini. Walau Junsu tak mengenalinya namun Ravi tetap merasa waspada. Seorang ketua kelompok mafia sekaligus pemegang beberapa perusahaan besar itu tak boleh dipandang sebelah mata, dia bisa jadi lebih kejam daripada Ravi, tidak kemungkinan orang-orang seperti Junsu adalah seorang psikopat, yang bisa membunuh isterinya dengan tangannya sendiri jika dalam keadaan terdesak.

“ Iya, kau bisa mendapatkannya,” Ravi berusaha bicara dengan tenang, tanpa menunjukkan nada suara yang sudah merasa terintimidasi. “ kalau kau menang,” lanjutnya.

Tawa renyah Junsu menggelegar, membuat wanita-wanita yang mengelilingi meja itu bergidik ngeri mendengarnya, karena yang mereka tahu, pesukses bertangan dingin didepan mereka ini lebih sering terlihat sopan tapi dalam waktu yang bersamaan juga bisa dibilang arogan dilihat dari cara bicaranya yang selalu to the point tentang kesuksesannya, dan jarang mau berbaur dengan lingkungan sosial, karena menganggap dirinya jauh lebih unggul diatas semua orang karena harta kekayaannya.

Dia, seorang pemilik aset empat puluh persen tempat hiburan itu tentu saja akan menang. Tidak boleh ada yang mengalahkan sang ‘tuan rumah’.

Permainan dimulai. Wanita-wanita yang mulai merasa tidak nyaman meninggalkan meja itu sehingga tinggallah Ravi dengan Junsu. Jaehwan masih menatap Ravi yang kembali memulai permainannya, dengan rival yang baru.

《END》Fake Bodyguard💪[RaKen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang