💪PART 23

376 40 14
                                    

***

Ravi menaikkan resleting jeans-nya dan mengetatkan gespernya. Tatapannya tak lepas dari Jaehwan dari mulai ia mengenakan baju –karena baru saja selesai mandi— sampai ia sudah berpenampilan rapi seperti sekarang ini.

Baju Jaehwan dilantai ia kutipi dan meletakkannya di tempat pakaian kotor, bahkan chino Jaehwan yang tergeletak dibawah meja makan yang dilepaskan Ravi beberapa jam lalu. Pakaian Jaehwan tercecer dimana-mana karena morning sex yang mereka lakukan sebelum diranjang.

Ravi membungkukkan dirinya dan mengusap dahi Jaehwan dengan lembut. Ia tertidur bahkan maaih tampak raut kelelahan diwajah manisnya. Ravi menghajarnya habis-habisan tadi dan membuatnya beberapa kali orgasme sampai tak bisa lagi bersuara untuk mendesah, karena dia memang sengaja. Ravi sengaja melakukannya untuk membuat Jaehwan tetap tinggal dihotel, mencegahnya pulang. Namja manis itu tak akan mungkin bisa beranjak dari hotel jika dia kelelahan. Untuk itulah Ravi sengaja menguras tenaganya.

Terbesit rasa bersalah dibenak Ravi memang, karena dia melakukannya bukan karena takut tidak bisa melindungi Jaehwan dari orang yang dia bilang mengincar mereka diluar sana, tetapi karena dia masih ingin menikmati waktu berdua bersama Jaehwan. Entah kenapa, tiba-tiba hasrat untuk memiliki Jaehwan sangat besar.

Ravi mendesah sambil menatap wajah damai Jaehwan yang kelelahan. Wajar saja, mereka melakukannya selama hampir empat jam lebih tanpa henti. Durasi yang luar biasa untuk sebuah morning sex, bahkan melebihi pasangan yang baru menikah.

Tangan Ravi berhenti membelai rambut Jaehwan dan berakhir mengecup dahinya.

“ Maaf kalau aku memanfaatkanmu.. “

***

Jimin duduk disamping Ravi ketika salah satu anak panti asuhan memanggilnya melaporkan kedatangan Ravi untuk bertemu dengannya. Biasanya Minyeol yang paling antusias jika dia datang tetapi sekarang ini Minyeol sedang mengikuti jam pelajaran.

Namja yang bersamaku waktu itu.. “, Ravi meliarkan pandangannya lalu menatap Jimin sejenak. “ Kau ingat kan? “. Jimin mengangguk menunggu Ravi melanjutkan.

“ Iya? “

“ Entah kenapa dan entah sejak kapan, tapi ku rasa.. aku menyukainya,”. Jimin memiringkan kepalanya, tampak kaget karena dia berpikir Ravi dan Jaehwan memang sepasang kekasih, apalagi mendengar ocehan Minyeol yang tampak sangat polos dan jujur kemarin.

“ Suka? Wah, aku kira dia memang—“

“ Bukan. Hubungan kami hanya sebatas pekerjaan. Aku.. melamar jadi bodyguard-nya,” Ravi menipiskan bibirnya sambil tetap memandang lurus ke depan. Tak sedikitpun dia bercerita menoleh pada Jimin. “ Sebelumnya aku tidak merasakan apa-apa,” Ravi menelan ludahnya. “ Tapi kemudian.. setelah dia dan aku.. –Yah kau tahu— aku tiba-tiba saja memiliki sifat posesif padanya. Aku melarangnya keluar kamar hotel, dan merayunya untuk melewati setiap malam dengan panas,” lalu kali ini dia menatap Jimin. “ Apakah menurutmu perasaanku ini normal? “

Normal maksudmu.. kau takut hanya ‘memanfaatkannya’ saja? “

“ Iya. Mungkin aku naif dan hanya menyukai tubuhnya saja sebagai alat pemuasan kebutuhan biologis. Aku bukannya tidak menyukai perempuan, tapi aku hanya tidak mau melukai mereka atau ada perempuan yang terluka karenaku. Kau tau kan pekerjaanku— “, nafas Ravi tersendat, ia menghela nafasnya berat, melewati bagian dimana seharusnya dia menjelaskan apa pekerjaannya, meski Jimin mengetahuinya,” menuntutku untuk tidak pernah memakai perasaan, dan aku sudah mengubur semua yang berhubungan dengan perasaanku dalam-dalam dan membuangnya jauh. Ini pertama kalinya aku merasakan sesuatu yang berbeda,”

《END》Fake Bodyguard💪[RaKen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang