💪PART 26

315 39 22
                                    

***


Bugh!

Ravi mengibaskan tangannya yang terasa nyeri karena memukul brandalan ditangannya. Ia melepaskan cengkramannya dari leher baju pria yang sudah terkulai lemas tak sadarkan diri di tanah itu.  Lalu meraih ponselnya yang sudah tergeletak di tanah, terjatuh dari genggaman tangan lusuh pria itu ketika Ravi menghantam pipinya dengan gepalan tangannya.

Pukulannya tidak terlalu kuat, hanya satu pukulan tapi fatal, yang langsung mengakibatkan pencuri kelas teri itu muntah darah.

Ravi menarik ujung bawah bajunya—bermaksud merapikan penampilannya dan menepis-nepis bahu kanan kirinya, siapa tahu ada debu yang tertinggal karena perkelahian singkatnya demi mendapatkan kembali ponselnya yang dicuri pria kanada ini.

“ Seharusnya kau membaca targetmu dulu sebelum menyerangnya. Hell bitch! “

Cih!

Ravi meludahi wajah brandalan itu setelah mengucapkan kata-kata lucah dengan geram. Ia menendang tubuh pria itu dengan kakinya untuk terakhir kali, sebelum lalu menggeretnya dan memasukkannya ke salah satu tempat sampah besar dari besi yang berisi sampah-sampah busuk yang baunya sangat menyengat. Ravi bahkan sempat terbatuk saat membuka penutup tempat sampah itu akibat bebauan campur aduk yang menyapa indera penciumannya.

“ Semoga Tuhan memberkatimu, fucker! “

Bbam!

Ravi menyumpah serapah sebelum akhirnya menutup tempat sampah itu setelah menenggelamkannya didalam sampah-sampah busuk.

***


“ Semoga Tuhan memberkatimu, fucker! “

Jaehwan terpaku. Nafasnya tertahan dijantungnya dan dengan susah payah dia menelan kasar salivanya. Matanya tak berkedip sejak dia melihat seorang pria disebuah gang sempit menggeret jasad pria tak bernyawa ke dalam tempat sampah seperti menggeret mayat anjing.

Seluruh ketakutan dan keterkejutan menjadi satu didalam benak Jaehwan. Ia gemetar menyaksikannya. Lalu ketika pria itu membalikkan badan pria itu mengulas senyum tipis pada Jaehwan, senyum samar diwajah datarnya. Dengan santai pria itu meraih pistolnya dan meletakkannya kembali ke tempat semula— di bawah punggungnya, lebih tepatnya diselipkan dibawah gespernya didalam celananya. Ia menumpahkan air hujan yang tertampung di sebuah tong bekas cat dan menumpahkannya, untuk membersihkan darah yang membekas ditanah.

Tuan puteri,”

Jaehwan memundurkan langkahnya ketika pria yang ia pekerjakan sebagai bodyguard-nya itu berjalan dengan langkah lebar nan santai ke arahnya. Matanya berbinar seolah tidak ada kejadian apapun barusan. Well, sepertinya akting sebagai Kim Wonshik sudah berakhir, dan waktunya kembali sebagai Ravi, bandit kejam sekaligus penjahat bayaran kelompok iljins. Raja dari segala kejahatan kriminal.

“ Kenapa? “ Ravi menghentikan langkahnya melihat reaksi Jaehwan yang begitu takut seperti seekor kelinci yang diterkam singa. Oh, bukan kelinci, tapi tikus, tikus yang akan segera dimangsa oleh kucing besar dan buas bernama Kim Ravi.

“ Kau membunuhnya.. “

Ravi menoleh ke belakang, ke arah mata Jaehwan yang masih memandang tempat sampah besar berwarna hijau. Dengan santai dia menjawab kesaksian Jaehwan yang dilontarkan dengan bibir bergetar dan ketakutan yang terdengar jelas.

“ Tidak,”

“ Dan pistol itu—“

“ Aku tidak membunuhnya, Tuan puteri. Aku berkelahi untuk mendapatkan milikku kembali,” Ravi menggoyang-goyangkan ponsel ditangannya, mencoba menunjukkan pada Jaehwan apa yang menjadi miliknya yang direbut pria yang dihajarnya itu. Ravi mengelap layar ponselnya di lengan bajunya dan menyimpan ponselnya di saku celananya.  “ Dia seorang pencuri, harus diberi pelajaran agar tidak ada korban lain,”

《END》Fake Bodyguard💪[RaKen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang