💪PART 16

323 45 16
                                    

-----disarankan tidak dibaca pada saat sedang berpuasa, okeh?👌-----









***


“ Akhirnya. Tiga hari rasanya seperti tiga bulan ya, sudah lama sekali kita tidak mengobrol,”

“ Maaf aku tidak menghubungimu, kami sedang di kejar seseorang, mantan targetku, jadi harus segera melarikan diri dan fokus melindungi targetmu,” Ravi menjawab dengan begitu tenang mencoba menutupi kegugupannya, karena sejujurnya dia memang melupakan perintah Sanghyuk akhir-akhir ini. Sejak.. entahlah, mungkin sejak dia terlalu sibuk memikirkan cara menyingkirkan dua pengawal tikus kecil itu.

Sanghyuk menyunggingkan senyum, dan Ravi paham arti senyuman simpul Sanghyuk yaitu meragukan jawabannya, yang berarti Sanghyuk menilai mungkin Ravi berbohong.

“ Ya. Aku mengerti. Menjadi orang sepertimu pasti berat. Harus selalu waspada karena banyak orang yang bisa saja balas dendam sewaktu-waktu jika bertemu dengan bandit yang pernah memangsanya. Tapi aku hanya ingin mengingatkanmu, semoga kau tidak lupa dengan tugasmu,” Sanghyuk mengecap bibirnya. “ Ini sudah hampir akhir bulan, meskipun aku tidak percaya pada semua orang tapi aku tidak meragukan janjimu,”

Ravi menghela nafas dan mengetatkan bibirnya ketika ia mengingat bahwa ia pernah menjanjikan akan membawa Jaehwan ke Sanghyuk dalam keadaan hidup-hidup sebelum satu bulan.

“ Iya. Segera. Jangan khawatir aku akan menepati janjiku,”

Ravi menyimpan ponselnya setelah Sanghyuk mematikan pembicaraan mereka.

Sanghyuk menyeringai dengan ponsel yang perlahan-lahan ia turunkan dari telinganya.

“ Justru yang aku khawatirkan kau ditaklukkan terhadap makhluk itu,”


***


“ Wah.. “  Jaehwan menatap lapar olahan daging didepannya, makanan yang terbuat dari daging kuda yang direbus dalam kaldunya sendiri selama beberapa jam dan disajikan di atas mie lalu ditaburi peterseli dan ketumbar, yang diberi nama beshbarmak, beserta makanan pembuka dan makanan penutup yang diantarkan bellboy hotel tadi.

Kedua tangan Jaehwan meraih pisau dan garpu yang tertata rapi di sebelah piring bersiap mengisi perutnya. Jaehwan sama sekali tak menyadari Ravi yang mengamatinya dengan tatapan dingin. Didalam otaknya ia sedang memikirkan bagaimana caranya membawa Jaehwan kepada Sanghyuk dalam waktu dekat ini.

Tuan puteri, kapan.. kau menghadiri pertemuan bisnismu? “ Jaehwan menatap Ravi dengan mulut yang sedang mengunyah suapan pertamanya.

“ Nanti malam.  Kenapa?  “

“ Tidak apa-apa,” jawab Ravi singkat, kedua tangannya meraih garpu dan mengambil salah satu menu ditengah meja dan memindahkannya ke piring kosongnya. “ Dan setelah itu? “, tanyanya datar tanpa menatap Jaehwan.

“ Toronto,”

“ Berapa hari? “

“ Mungkin sekitar.. seminggu? “

Gerakan tangan Ravi berhenti, wajahnya tetap datar dan dengan berusaha menyembunyikan rasa kagetnya dia bertanya.

“ Seminggu? “. Jaehwan mengangkat bahunya kemudian menyeruput minumannya.

“ Entahlah. Disana banyak teman kuliahku, lagipula aku ingin sekalian liburan. Kau mau menemaniku kan? “ Jaehwan menaikkan kedua alisnya menunggu jawaban Ravi.

《END》Fake Bodyguard💪[RaKen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang