💪PART 10

365 49 11
                                    

***

“ Jaehwan-sshi! “ Jaehwan menghentikan langkahnya mendengar seruan seseorang memanggil namanya. Ia menolehkan kepalanya ke seisi ballroom The Venetian Maccau dan mendapati seorang wanita bermata upturned tengah melambaikan tangan dan tersenyum ke arahnya.

“ Nona Luyu, senang bertemu dengan Anda disini,” Jaehwan tersenyum manis dengan sedikit menundukkan kepalanya dalam. Wanita yang sudah menghampiri Jaehwan itu menyentuh lengan atas kanan Jahwan dan membalas senyumnya.

“ Aku juga senang bertemu denganmu,” Luyu adalah salah satu dari rekan bisnis Taekwoon diluar Korea, sebenarnya Jaehwan tak cukup akrab dengannya karena mereka hanya bertemu beberapa kali saja, ketika Jaehwan menggantikan Taekwoon di pertemuan bisnis mereka. Akan tetapi entah kenapa wanita yang dua tahun lebih tua dari Jaehwan itu seolah merasa dirinya sudah menjalin hubungan dekat dengan Jaehwan. “ Apa yang sedang kau lakukan disini? Liburan? “

“ Seperti biasa,” Jaehwan menjawab singkat, senyum tak lepas melengkuk di bibirnya. Luyu yang mengerti lantas mengangguk, ia menghela nafas. “ Anda sendiri? “ tanya Jaehwan kemudian, sebenarnya ia tak terlalu suka berbasa-basi, tetapi terkadang itu perlu untuk memperlihatkan citra yang baik dan meningkatkan reputasi perusahaan Taekwoon.

“ Ah ya, aku kesini untuk menghadiri pesta sepupuku, kalau kau berkenan ikutlah, kita berbicara sedikit,” wanita itu menatap Jaehwan dengan senyum penuh harap. Jaehwan bergerumum sambil mendelik dua bodyguard dibelakangnya, tanpa menolehkan kepalanya. Lalu Jaehwan mengangkat pandangannya menatap Luyu kembali, dan mengulas senyum.

***

“ Masukkan ini di salah satu minuman dan berikan pada pria plontos itu. Ingat, jangan sampai ketahuan dan jangan salah memberikan, pastikan gelas ini dia yang minum. Ini ucapan terima kasihku,” Ravi memberikan tiga lembar uang sepuluh ribu won pada waitress tempat bar VIP yang mereka naungi sekarang. Ravi pun pergi, bergabung dengan Peniel, Jaehwan, dan rekannya disalah satu meja.

Ravi mendudukkan dirinya disofa besar didepan Jaehwan dan rekannya duduk. Ravi menyilakan kedua kakinya, ia menggerakkan lengan kanannya dimana sebuah arloji mahal berjenis Chopard - GT XL Light Weight Titanium Chronograph seharga lima puluh juta bertengger mewah di pergelangan tangannya. Tak lama setelah dia melirik arlojinya, seorang pelayan bar datang dengan membawakan nampan berisi empat gelas minuman dan dua botol anggur.

“ Terima kasih,” Ravi tersenyum sambil mengangkat salah satu gelas dari nampan sang pelayan bar. Senyum yang mengisyaratkan sebuah terima kasih dan juga kode bahwa Ravi memang tak mengambil minuman yang salah, dan gelas terakhirpun diberikan pada Peniel.

Sambil menyesapi anggurnya, Ravi menaikkan kedua alisnya menatap Peniel yang juga tengah menyeruput minumannya. Ravi menunggu, menunggu reaksi yang dihasilkan si bodyguard asli sang putera mahkota. Ia tahu reaksinya mungkin tak secepat obat tidur yang legal diperjualbelikan di apotik atau toko-toko, paling tidak dia akan bereaksi lima jam lagi.

Mata Ravi berbinar, dan sebuah senyuman tipis terpatri diwajahnya ketika ia meletakkan gelas miliknya diatas meja, lalu memperhatikan Jaehwan yang mendengar rekan wanitanya bercerita, wajah Jaehwan yang tersenyum mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut perempuan itu, tak akan berlangsung lama lagi.

***

Ravi menggendong Jaehwan masuk kedalam kamar hotelnya. Makhluk menggemaskan yang menjadi mangsa sang kucing bernama Kim Ravi itu kehilangan kesadaran setelah menghabiskan satu botol anggur bersama rekan perempuannya, begitupun Peniel. Hanya saja yang membuat Peniel hilang kesadarannya adalah reaksi dari obat tidur yang dicampurkan kedalam minumannya.

《END》Fake Bodyguard💪[RaKen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang