💪PART 36

275 37 6
                                    

" Aku mengeluarkan banyak uang untukmu dan kau begitu mudah mengatakan kalau kau ingin berhenti? Setelah menghabiskan uangku? ", dengan satu tangan yang ia letakkan di saku ia berjalan santai menghampiri Ravi. " Apa otakmu ini berfungsi eoh? ", ujarnya sambil mengetuk kepala Ravi dengan sebatang rokok dijarinya.

Ravi benar-benar ingin sekali menghabisi pria dihadapannya ini. Sedari tadi Ravi sudah bersabar dan menahan emosinya untuk tidak meledak. Tetapi dia berpikir lebih jernih bahwa emosinya bisa menjadi pemicu kematiannya sendiri, karena Sanghyuk -meskipun berulang kali merendahkannya dan tampak geram- namun tak ada ancang-ancang ingin membunuh Ravi, atau belum.

" Aku tidak sepeserpun menggunakan uangmu, dan aku bisa mengembalikannya sekarang juga,"

" Begini saja, aku tidak mau dengar alasan konyol dan kekanak-kanakan seperti itu. Bawa makhluk itu kesini atau nyawamu jadi taruhannya. Aku bisa memberikanmu gadis-gadis perawan tercantik yang ada di asia untuk memenuhi nafsumu," Sanghyuk menyalakan api dan membakar ujung rokoknya, lalu menggidikkan bahu dan menadah kedua tangannya. " See? Kurang baik apalagi? "

" Aku tidak membutuhkan mereka," Ravi menjawab tegas. Sanghyuk kembali menyunggingkan senyum meski jauh dilubuk hatinya dia lebih ingin menggunakan kekerasan untuk memaksa bandit itu mengikuti kehendaknya.

Sanghyuk mungkin salah menawarkan, Ravi sama sekali tidak tertarik pada wanita pikirnya, mengingat riwayat pekerjaannya yang tidak pernah gagal dan tidak pernah ada wanita yang bisa melumpuhkannya, mungkin itu karena dia tidak menyukai wanita. Itu sebabnya dia jatuh cinta pada Jaehwan, target Sanghyuk.

" Baik, kalau begitu aku bisa menyewa artis penyuka sesama jenis yang paling tampan di dunia-"

" Jangan menawarkan sesuatu yang akan ku anggap sampah! ", Ravi menyela dengan nada tinggi. Terdengar ketegasan disetiap katanya yang membuat Sanghyuk langsung bungkam seribu bahasa.

Sanghyuk merubah ekspresinya, ia yang tadi menyulut tembakau pada rokoknya dengan tenang dan santai kini benar-benar terbakar, seperti bara yang disiram bensin. Sanghyuk berjalan cepat-cepat menghampiri Ravi dan menangkup rahangnya dengan satu tangannya.

Ravi berdenyit menahan perih yang teramat sangat ketika Sanghyuk mencengkram rahangnya dan mematikan rokoknya di bahu Ravi. Sanghyuk menekan tipis bibirnya dengan gigi yang menggertak.

" Aku tidak akan segan-segan untuk mengulitimu hidup-hidup dan menyuruh mereka membakarmu sekarang juga,". Ravi mendelik beberapa orang yang berdiri dibelakangnya dengan ekor mata. " Jadi seharusnya kau tidak membuatku melakukan itu,"

Ravi menarik nafasnya dalam lalu dengan tenaga yang terkumpulkan hanya dalam hitungan detik, Ravi memukul tulang pipi Sanghyuk.

BRUKK!

Sanghyuk yang tidak menduga Ravi akan memukulnya tersungkur dan lantas menatap Ravi kaget. Ia menyentuh sudut bibirnya yang berdarah, sesuai dugaannya. Ravi berjalan cepat ke arah Sanghyuk, tetapi kemudian.

DDOR!

DDOR!

Bersamaan dengan suara tembakan itu Ravi terhuyung karena satu kakinya telah bersarang peluru. Ravi meringis dan ketika dia hendak menoleh ke belakang, suara tenang dan langkah kaki yang mendekat terdengar.

" Dua tembakan untuk satu luka ditubuhku,". Ravi menggertakkan giginya dan menatap pria yang memegang pistol ditangan kanannya. " Daripada membuat orang mati aku lebih suka menyiksanya dan tertawa diatas penderitaannya,"

Minhyuk menyeringai dan kemudian tertawa samar. Oh benar, sepertinya dia memang seorang psikopat. Ravi dapat melihat kedua pergelangan tangannya dibalut dan begitupun dengan kedua kakinya, namun yang satunya menggunakan kaki palsu.

《END》Fake Bodyguard💪[RaKen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang