《END》Fake Bodyguard💪[RaKen]

💪PART 13

Jaehwan mengikuti arah pandang Ravi yang lurus ke sebuah ruangan yang terdengar riuh dari dalam tapi terlihat sepi dari luar, ruangan dengan dominasi warna kuning emas beserta lampu terang benderang tanpa bodyguard yang menurut Ravi tidak cukup profesional dan hanya formalitas saja agar tak ada yang macam-macam, Ravi bahkan menilai bandit amatir yang dilumpuhkannya dulu-dulu lebih mahir dan kuat dibanding dua bodyguard tak seberapa atletis itu.

Tanpa mengindahkan Jaehwan Ravi elok berjalan kesana. Jaehwan hanya bisa menatap setiap langkah kaki tegap itu yang berjalan lebar-lebar menghampiri objek pandangnya.

“ Kau mau kemana? Wonshik-sshi! KIM WONSHIK! Aku majikanmu!!!! WONSHIIKKKK! “ Jaehwan menghentikan teriakannya yang mulai histeris seperti orang gila karena memanggil-manggil Ravi yang seperti tak punya telinga, semua orang melihat ke arah Jaehwan dengan berbagai pikiran, untung mereka tak mengerti bahasa korea.

***

The Venetian Macau, 21.09 CST

Dua bodyguard yang berjaga di pintu menghentikan langkah Ravi yang tadinya ingin menerobos masuk saja, lalu beberapa detik kemudian disusul Jaehwan dibelakangnya. Jaehwan terpaksa mengalah jika tidak mau diculik lagi, karena bagaimanapun juga Ravi satu-satunya orang yang menjaganya saat ini.

“ Where you come from? “

“ Kor—“

“ Canada,” Ravi menyela cepat jawaban Jaehwan yang ingin mengatakan asal negara asli mereka. Jawaban yang tak direncanakan tapi menurut Ravi domisili mereka perlu dipalsukan, hanya antisipasi siapa tahu Ravi khilaf dan membuat kerusuhan didalam sana dengan suara ‘dor dor’ dari pistol yang disembunyikannya dibelakang punggungnya. Dan catatan, dia selalu membawanya kemana-mana bahkan saat mandi.

Glock 17, jenis pistol mematikan dari lima belas pistol mematikan lain didunia. Pistol yang diproduksi pada tahun 1982 ini memiliki selongsong pendek mundur yang terkunci terbalik. Sama seperti jenis Glock yang lainnya, Glock 17 ini juga memiliki caliber berukuran 9 X 19mm Parabellum Catridge. Kandungan structural plastic pada sebagian body pistol ini membuatnya ringan dan mudah dibawa kemana – mana. Bahkan tampak seperti hanya pistol mainan.

Jaehwan menoleh pada Ravi karena tak mengerti mengapa dia memalsukan asal asli mereka. Tapi ketika kedua bodyguard itu mengizinkannya masuk Jaehwan menurut saja, mengikuti langkah Ravi yang besar-besar mencari sesuatu menyisiri akses jalan kosong diantara meja-meja dengan batu dam kasino yang tertata rapi diatas meja. Entah apa yang dicarinya, mungkin meja kosong atau mencari temannya disana.

Langkah Ravi terhenti, tanpa sadar membuat Jaehwan yang berusaha mengikuti kaki besarnya dibelakangnya menabrak punggung keras Ravi, sehingga membuat Jaehwan berdesis sambil memegang dahinya yang merasa pusing karena seperti ia baru terbentur pohon.