Suasana kali ini sangat beda. Tahun ajaran baru dengan nuansa baru. Khususnya, siswa baru SMK 7 Seni. Tahun-tahun lalu, pada pelaksanaan MOS mungkin terkesan terlalu ribet. Harus memakai topi bola, rambut diikat pita kuning, papan nama kardus yang digunakan, memakai tas karung goni, dan keribetan lainya.
Nuansa baru. OSIS dari SMK 7 Seni tahun ini tidak mengadakan hal seperti diatas. Siswa baru alias peserta MOS hanya dianjurkan memakai name tag saja. Name tag yang terbuat dari kertas warna sesuai jurusan masing-masing lalu di laminating dan diberi tali pita berwarna. Simple.
Pada pukul tujuh lebih sepuluh menit, upacara segera diberlangsungkan. Seluruh siswa SMK 7 Seni sudah berbaris rapi di lapangan utama. Peserta MOS pun mulai diatur berbaris oleh OSIS. Tak memakan waktu yang lama, seluruh warga sekolah siap melaksanakan upacara pembukaan MOS.
Shifa Queenzee. Salah satu peserta MOS dari jurusan X Tekstil. Nampaknya, Shifa sedang tidak enak badan. Wajahnya pucat, matanya sayup, dan bibirnya kering. Jika diperhatikan, sepanjang upacara Shifa hanya menunduk terus.
"Lo ke UKS aja yuk?! Gue anter," pinta Chesa. Teman baru Shifa yang berdiri disamping Shifa.
Shifa hanya menggeleng.
Chesa serba bingung, dia kasihan melihat Shifa kondisinya begitu. Takutnya nanti Shifa pingsan. Kan repot.
Usaha Chesa tidak sekali saja. Kali ini Chesa sedang berunding dengan teman yang berdiri dibelakangnya.
"Gi, Shifa lagi sakit tuh. Tapi gamau ke UKS. Panggil PMR dibelakang gih, tolong," ucap Chesa pada Gia sedikit berbisik.
Gia mengangguk. Lalu, Gia memanggil tim PMR yang berjaga dibelakang.
Dan, salah satu cowok yang berjaga dibelakang pun berjalan maju mendekati posisi Shifa.
Kakak kelas itu langsung menarik tangan kanan Shifa. Shifa kaget.
"Dek, ke UKS aja. Udah pucet gitu," kata kakak kelas itu.
Shifa langsung menurut begitu saja. Dengan tangan kanannya yang digandeng kakak kelas. Mereka berjalan menuju UKS. Shifa masih diam, bahkan dia tidak menjawab pertanyaan kakak kelas yang mengandeng tangannya itu. Shifa masih menunduk terus selama berjalan.
"Dek, tadi sarapan enggak?," tanya kakak kelas itu.
"Dek," panggil kakak kelas itu dengan menatap wajah Shifa yang menunduk.
"Hah! Apa kak?" Shifa gelagapan. Terkejut saat melihat kakak kelasnya sedang menatapnya.
Kakak kelasnya itu malah tertawa tipis. Shifa sempat melirik nama tag yang dikenakan kakak kelasnya itu. Rizal Wijaya, namanya.
Sesampainya di UKS, si kakak kelas yang bernama Rizal itu menyerahkan Shifa ke pihak PMR yang siap siaga melayani pasien.
"Segera diobati, lemes banget dia dari tadi." Tukas Rizal lalu berlalu meninggalkan UKS. Juga meninggalkan rasa penasaran Shifa.
Selama di UKS, Shifa disuruh makan dan meminum obat lalu tidur. Namun sayangnya, Shifa tidak bisa tidur. Pikirannya sedang tertuju pada kakak kelas tadi. Ya, Rizal Wijaya.
"Kak Rizal ganteng," gumamnya pelan lalu tersenyum tipis.
©©©
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANSA ANAK SMK
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Bermula dari pertolongan saat MOS membawa Shifa kepada rentetan kejadian bersama Rizal, sang wakil ketua OSIS SMK 7 Seni. Jerih payah Shifa yang berusaha mendekatkan diri pada Rizal mengharuskan dirinya mengikuti sebuah organisasi yan...