Author's Note : Vote dulu ya, terus baca, dan lalu komen :))
~Happy Reading to you, all~
"Zal!!" panggil Hanjaya.
Rizal menengok ke arah Hanjaya, lalu menaikkan alisnya.
"Tadi gebetan baru lo ya? Wuihh gila, Natasha mau lo kemanain?" tanya Hanjaya sekaligus menggoda Rizal.
Hanjaya sempat melihat, saat Rizal yang sedang memegang tangan Shifa untuk memperbaiki hormatnya, juga pas Rizal menatap Shifa begitu dalam.
Seakan tahu siapa yang dimaksud Hanjaya, Rizal spontan menggeleng.
"Ngaco," jawabnya.
Dan, Natasha. Selama Rizal menjauh dari Shifa, Natashalah sebagai tempat curhatnya. Rizal tak menyukai Natasha, dirinya hanya nyaman jika dengan Natasha.
"Jadi setia nih sama Natasha?" tanya Hanjaya lagi.
Rizal menjitak kepala Hanjaya. "Gue nggak ada hubungan lebih sama Natasha, Jay."
"Tapi Natasha mikirnya lo naksir dia, Zal," ucap Hanjaya datar.
Rizal menautkan kedua alisnya.
"Perhatian yang selama ini lo kasih bikin baper dia, apalagi lo udah nganter pulang dia berkali-kali," jelas Hanjaya yang semakin membuat wajah Rizal kebingungan.
"Natasha sering chat gue, ya bahas-bahas tentang lo, lo sebenernya serius enggak sama Natasha?" ungkap Hanjaya lagi.
Rizal memalingkan wajahnya. Dirinya mengerjapkan matanya.
"Gue perhatian sama nganter pulang dia karena dia temen gue. Bukannya temen itu harus saling membantu?" jawab Rizal.
"Susah ngertiin perasaan cewek. Dibaikin dikit, dikira ngebaperin. Kalo ngejauh dikira PHP," ucap Rizal lagi.
"Terus mau gimana nih hubungan lo sama Natasha?" tanya Hanjaya untuk kedua kalinya.
"Gue kan udah bilang, Jay. Gue nggak suka Natasha, gue cuma nyaman sama dia, dia selalu baik ke gue. Otomatis, gue juga harus bersikap baik juga sama dia,"
Hanjaya menepuk pundak Rizal berkali-kali. "Nyamannya lo itu yang bikin bingung, Zal," kata Hanjaya.
"Gue harus gimana menurut, lo?"
"Ribet,ah. Apalagi kalian sekelas juga," tutur Hanjaya.
Rizal menghembuskan nafasnya.
"Terus kalo lo sama adik kelas tadi gimana?" tanya Hanjaya usil.
"Gue rasa-rasa lo ada rasa ya sama doi?" tebak Hanjaya dengan telunjuknya yang menuding ke wajah Rizal.
"RASA STROBERRI!!" ucap Rizal kesal. Lalu, pergi meninggalkan Hanjaya.
©©©
Shifa sedang berbaring dengan nyamanya dikasur. Namun, pikirannya tak senyaman posisi telentangnya. Shifa meraih ponselnya yang berada di nakas meja samping tempat tidurnya. Ia melihat status online dalam WhatsApp Rizal.
Melihat hal tersebut membuat tangan Shifa gatal untuk mengetikkan pesan singkat mengenai kabarnya. Lagi-lagi, Shifa dibelenggu rasa gengsi yang begitu kuat.
"Gue kangen Kak Rizall," desisnya disertai memeluk guling.
Shifa kembali mengecek ponselnya. Dirinya membuka aplikasi instagramnya.
Shifa menelan ludahnya. Foto pertama yang muncul di laman instagramnya membuat Shifa terkaget.
"Secepat itu kah? Haha," gumam Shifa dengan tawa yang tak ikhlas.
Dalam foto tersebut, Rizal sedang bersama seorang perempuan bernama Natasha. Shifa mengetahui itu karena Rizal menandai Natasha dalam unggahannya. Rizal bersampingan dengan Natasha yang saling memamerkan senyuman masing-masing.
Shifa masih menatap foto tersebut. Shifa meng-zoom berkali-kali. Lalu, dibacanya caption yang Rizal tuliskan.
"Kamu adalah definisi sederhana dari bahagia," ucap Shifa yang membaca caption foto tersebut. Ditambah emoticon love merah lagi.
Shifa meringis. Ada rasa sesak dalam dadanya. Hatinya seperti dihujami ribuan anak panah. Tak disangka, Shifa menjatuhkan airmata untuk pertama kali. Lalu, air mata itu terus mengalir tak mau berhenti.
"Gue pikir lo dulu serius, Kak. Gue heran kenapa lo tiba-tiba ngejauh disaat gue udah buka hati buat lo. Apa sih salah gue? Lo brengsek, kak,"
Shifa masih menangis. Dirinya benar-benar sakit hati.
Hanya sekitar dua minggu Rizal menjauh, lalu tiba-tiba jadian begitu saja? Terlalu cepat bagi Shifa untuk memahami semuanya.
Isakan Shifa sedikit mereda ketika Chesa meneleponnya. Cukup lama Shifa berfikir akan mengangkatnya apa tidak. Namun, tetap berakhir dengan menekan tombol hijau.
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam, apa Ches?"
"Don't cry a lot, bengepkuuu."
Shifa tersenyum mendengarnya. Chesa memang teman yang mengerti dirinya.
"Lupain aja tuh kakel. Habis ngebaperin eh malah ditinggal minggat gitu aja. Parahnya, malah jadian sama yang lain. Sumpah ya, Rizal tuh. Muka aja ganteng tapi hatinya gak lempeng. Belok sana belok sini. Emosi gue berapi-api nih gegara ginian."
Shifa tertawa kecil mendengar ocehan Chesa, "Hahaha udah-udah Ches, gapapa kali gue nya."
"Pokoknya lo gak boleh galau yang berlebih ya, Shif. No! Jangan sampe!"
"Iya Ches, gue juga gak bakal kali sampe nangis-nangis terus siletin tangan," jawab Shifa dengan kekehan dibelakangnya.
"Lo balikan aja gih sama Angga wkwk manyan tuh anak SMA sebelah."
"Heh! Gak mungkin ya. Lo aja sono yang sama Angga! Apa perlu gue comblangin juga? Gausah ngode deh, HAHA."
"WAH GILA YA LO! Gue cukup Rio seorang,"
"Halah, putus nyambung mulu lo sama Rio,"
"Haha tapi kan udah setahun Sist. Mau apa lo?!"
"Pamer lo. Tiga belas kali putus aja belagu hahah,"
"Bodooooamat, gue sayang Rio."
"Udahkan teleponnya? Gue mau tidur, ngantuk nihhh."
"Iyee, selamat tidur mantannya Angga, HAHAHA"
Tanpa menjawab ucapan Chesa terakhir, Shifa segera memutuskan panggilan.
Rasa sakit hatinya sudah lebih baik. Tak sesakit yang diawal tadi. Berkat Chesa pula dirinya lebih merasa plong.
©©©
[[ Whehe, yang jadian Rizal sama Natasha eiu. Ngelu dipikiran, Nyeri dihati, batin Shifa wkwkw.]]
Tunjukkan komentarmu,
~thankyou~
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANSA ANAK SMK
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Bermula dari pertolongan saat MOS membawa Shifa kepada rentetan kejadian bersama Rizal, sang wakil ketua OSIS SMK 7 Seni. Jerih payah Shifa yang berusaha mendekatkan diri pada Rizal mengharuskan dirinya mengikuti sebuah organisasi yan...