Hallo, Selamat pagi.
Semangat ya yang lagi Ujian Akhir Semester♡♡
Happy Reading my sweety readers♡
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Chesa, Gia, gue harus ngado apa coba?" rengek Shifa dengan manjanya.
Sudah sepuluh kali Shifa menanyakan pada kedua sahabatnya itu untuk kado ulang tahun Rizal. Jika Shifa mengetahui sebelumnya bahwa hari ini Rizal ulang tahun, ia tidak akan membingungkan urusan kado. Sayangnya, Shifa baru saja mendengar kabar bahwa Rizal ulang tahun melalui story instagram milik kawan-kawan Rizal. Shifa bingung bukan main, hari ini pun dirinya masuk sekolah seperti biasa dan tentu pulangnya pasti sore. Lalu, bagaimana bisa ia membeli kado untuk Rizal?
Shifa memang bukan kekasihnya Rizal. Tapi, pernyataan Rizal seminggu yang lalu telah membuktikan bahwa ia gadis yang mempunyai tempat istimewa di hati Rizal.
"Kan udah gue bilangin, mending lo beli bucket snack-snack favoritnya Rizal," ungkap Chesa.
"Kalo dari gue nih Shif, lo jangan beli yang berbau kain," jawab Gia.
"Tanyain Bagas apa Hanjaya kek, Rizal baru pengen apa?" Ucap Shifa sembari mengigit jari telunjuknya.
"Ujung-ujungnya gue kan yang ngemis nanya sama Bagas," balas Gia dengan memanyunkan bibirnya.
"Saran gue itu tadi aja, Shif," ujar Chesa malas.
"Chesaa, jangan badmood," pinta Shifa dengan suaranya yang pelan.
"Gue PMS anjir, perut gue makin sakit kalo gue banyak omong sama gerak," elak Chesa dengan galaknya.
Shifa menanggapinya hanya ber-oo saja.
"Kata Bagas, Rizal cuma minta Shifa ngucapin langsung soalnya dari pagi Shifa nggak ngucapin," jelas Gia.
"Rizal mah sederhana, lo aja yang ribet," cibir Chesa.
Shifa menghela napas, "Intinya gue harus ngapain?"
"Yaudah sekarang lo ke kelasnya Rizal, samperin terus manggil Rizal terus salaman dan ngucapin HBD Kak semoga bla bla bla," jelas Gia lagi.
"Eh, bentar hp gue geter," sela Gia.
"Nih, katanya Bagas, Rizal sempet bilang sama Bagas kalo Rizal pengen beli sepatu, dia baru ngumpulin uang. Bagas tahu kok sepatunya yang Rizal pengin. Terus Bagas bersedia nganterin lo beli sepatunya itu, kalo lo mau beliin sih, gitu pesannya."
"Bilangin Bagas sekarang buruan cus ambil surat izin, gue mau beli sekarang. Gue mau ke kantor dulu ambil surat izin," ujar Shifa sembari mengemasi barang-barangnya. Ia kemudia berlalu meninggalkan kelas.
"Temen lo nggak waras, Ches," cerca Gia dengan menepuk-nepuk lengan Chesa.
☆☆☆
"Yakin lo mau beli ini? Harga melejit, Shif. Makanya Rizal ngumpulin duit," ujar Bagas.
"Lah mau gimana lagi?" Tanya Shifa dengan pasrah.
"Jangan buang-buang duit lo buat hal yang nggak pasti, Shif. Lo emang sayang sama Rizal, tapi jangan terlalu over kayak gini. Bukannya gue mau ngelarang, tapi gue tahu banget Rizal gimana, nanti malah ditolak gimana? Kasihan lo juga," jelas Bagas dengan memandang Shifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANSA ANAK SMK
Ficção Adolescente[SLOW UPDATE] Bermula dari pertolongan saat MOS membawa Shifa kepada rentetan kejadian bersama Rizal, sang wakil ketua OSIS SMK 7 Seni. Jerih payah Shifa yang berusaha mendekatkan diri pada Rizal mengharuskan dirinya mengikuti sebuah organisasi yan...