Detective Jung, Saranghaeyo! | Jaeyong ✓

7 회

"Aku akan berada disisimu, meringankan bebanmu, dan membantumu keluar dari semua drama yang dibuat oleh orang orang biadab itu. Percayalah padaku."

ㅡ Jung Jaehyun ㅡ

"Sunbae, tolong hubungi petugas dan detektif wilayah Busan 2. Sepasang suami istri baru saja terbunuh dengan masing masing 25 tusukan pada tubuhnya dan 15 jahitan pada bibirnya-"

"Tadi aku telah memeriksanya sejenak, namun belum secara detail karena Taeyong sudah sangat ketakutan saat ini-"

"Alamat lengkapnya sudah kukirimkan padamu melalui pesan teks sunbae. Baik!"

Jaehyun pun memutus sambungan telefonnya dengan detektif Johnny. Saat ini ia dan Taeyong berada di ruang tamu keluarga Lee setelah tadi memeriksa sejenak luka yang didapat oleh korban. Jaehyun dan Taeyong juga masih menunggu para petugas dan detektif datang untuk segera mengeksekusi kedua insan tak bernyawa didalam kamar sana.

"Hyung... hiks! Kenapa mereka sangat kejam hyung, kenapa? Apa hiks! Salahku dan keluargaku." Taeyong kembali menangis histeris saat mengingat kematian kedua orang tuanya, dan hari ini ia harus kembali menyaksikan paman dan bibinya menjadi korban pembunuhan sadis dari orang yang sangat ia yakini adalah pembunuh yang sama.

Jaehyun mendekap erat Taeyong yang menangis sesenggukan lalu mengecup pucuk kepala sang adik, mencoba menghirup wangi manis yang menyeruak. "Yongie, tenangkan fikiranmu. Biarkan hyung dan detektif lain yang mengurus semuanya, kau jangan takut hm. Ada hyung yang siap membuat orang orang kejam itu menyesali perbuatannya," tutur Jaehyun dengan suara lembutnya.

"Bagaimana pemeriksaan lanjutannya detektif?" tanya Jaehyun pada seorang pria setengah botak yang ia ketahui adalah ketua detektif dari tim penyelidik daerah Busan.

"Untuk luka luka yang didapatkan korban, keteranganmu tadi sudah tepat detektif Jung, tidak ada lagi luka selain itu. Aku dan rekan se-tim ku yakin, pembunuh ini bukan orang biasa. Mungkin saja ia ahli dalam bidang medis, dapat dilihat dari jahitan yang ia berikan pada mulut sang korban, sangat rapih dan teliti. Selain itu, ia sepertinya memang merencanakan pembunuhan ini dengan matang dan tidak tergesa gesa, sebab semua sidik jarinya dari tubuh korban maupun lantai sekitar kejadian telah ia bersihkan."

Taeyong yang masih terduduk di sofa dan mendengar semua keterangan dari para detektif pun mengepalkan tangannya, ia benar benar ingin tahu apa motif dibalik semua ini, dan jika benar pembunuh itu adalah seorang tim medis, maka itu artinya Taeyong harus ekstra waspada karena tak lama lagi ia akan menjadi seorang pelaku medis pula seperti pembunuh dari keluarga kecilnya.

"Taeyongie, kau baik-baik saja?"

Jaehyun yang telah selesai dengan urusannya pun kembali kehadapan Taeyong dengan berlutut didepan sosok mungil itu. Dapat ia lihat wajah adiknya penuh dengan rasa kecewa, ketakutan, dan sakit yang amat dalam. Detektif muda itu pun menggenggam kedua tangan Taeyong dan mencium tangan lembut itu cukup lama, hingga membuat sang empu sedikit terlonjak.

"H-Hyung..."

Taeyong terbata ketika melihat hyungnya menempelkan tangan kecilnya pada pipi tembam yang dihiasi lesung pipi itu. Ia pun menundukkan kepalanya karena yakin saat ini beberapa pasang mata tengah memerhatikan interaksi antara ia dan Jaehyun.

"Yongie, tatap mata hyung." Satu tangan Jaehyun pun melepaskan jari jemari Taeyong yang ia genggam dan letakkan pada pipinya tadi dan beralih mengangkat dagu sang adik agar segera menatap langsung kedalam dua bola matanya. "Kau percaya pada hyung kan? Kau berjanji akan menghadapi ini semua bersama hyung kan?" Pria mungil itu hanya mengangguk cepat saat mendengar ucapan Jaehyun barusan. Ia yakin wajahnya saat ini tengah memerah seperti tomat, degupan jantungnya yang tak normal pun kembali kumat.