10 회

6K 1K 162
                                    

"Dibanding rasa khawatirku karena takut kau meninggalkanku. Aku lebih khawatir jika suatu saat nanti kau berpaling dariku karena telah menemukan orang baru yang mencuri hatimu"

Lee Taeyong

Doyoung yang baru sampai di rumah merebahkan tubuhnya ke ranjang. Ia sangat lelah setelah tadi mengejar pelaku yang membuat temannya Lee Taeyong terluka.

"Ah benar, Chip itu!" gumam doyoung sebelum turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju meja belajar yang berada di sudut kamarnya.

Pria bergigi kelinci yang sudah berada di depan laptopnya yang menyala memasukkan sebuah chip yang didapatkannya ketika sedang beradu dengan sosok berhoodie hitam tadi.

Ketika jatuh tersungkur, Doyoung yang melihat sebuah chip terjatuh dari kantong hoodie sosok itu diam diam menggenggamnya erat sehingga pemilik dari chip itu tidak menyadarinya. Meskipun harus mendapatkan hantaman keras pada perutnya, Doyoung tak peduli karena ia yakin chip itu berisi dokumen penting dan dapat membuat ia tahu siapa sosok dibalik hoodie dan masker hitam yang menyerang Taeyong.

Klik

"Berhasil!"

Doyoung tersenyum puas hingga menampilkan gigi rapihnya ketika melihat chip itu memang berisi beberapa folder, Ia pun membuka satu persatu folder yang hanya diberi kode nomor itu.

"Hah? Kenapa banyak foto Taeyong disini. Dan siapa wanita itu?" Si pria bergigi kelinci mengernyit ketika melihat folder nomor satu yang berisi foto foto Taeyong semasa sekolah. Namun yang menarik perhatian Doyoung adalah seorang wanita berambut hitam lurus dengan wajah rupawan yang sedang dirangkul Taeyong. Karena disetiap foto Taeyong, pasti ada wanita itu.

"Apa wanita ini kekasih Taeyong? Tapi bukannya orang yang menyerangku tadi pria? Ah... Atau jangan jangan wanita ini mantan kekasih Taeyong yang menyuruh orang lain menyakiti Taeyong begitu? Tapi kenapa ia sejahat itu? Ckck!"

Doyoung bermonolog seperti seorang detektif yang sedang mengamati sebuah kasus, cukup lama menerka nerka hubungan taeyong dengan wanita itu, Doyoung pun memutuskan untuk membuka folder nomor dua. Baru beberapa detik folder berupa document itu terbuka, mata Doyoung seketika membulat tak percaya, jantungnya berdegup tak karuan, tangannya yang sudah kaku bergetar hebat.

"T-Taeyong-ah.."

***

"Yongie kau sudah mengantuk?"

Jaehyun yang sedari tadi berbaring menyamping di ranjang milik Taeyong mengusap pipi mulus adik kesayangannya itu. Sedangkan Taeyong yang berbaring terlentang berusaha sekuat tenaga agar degupan dalam dadanya tak menggila lagi.

"I-iya, hyung."

Drrrrtttt...

Doyoung is Calling...

Jaehyun berbalik menatap ponsel Taeyong di nakas. Layar persegi itu menyala dan menampilkan sebuah nama yang membuat hati dan fikirannya seketika terusik. "Siapa yang menelfonku, hyung?" tanya Taeyong.

"Nomor tak dikenal Yongie, tidurlah. Kau harus beristirahat, hyung akan menemanimu hingga kau terlelap." ucap Jaehyun sambil menaikkan selimut hingga sebatas dada Taeyong. "Good night, Yongie."

"Good night, hyung." Taeyong pun memejamkan mata yang dayanya memang hanya tersisa 5 watt, rasa kantuk menyerangny karena efek dari obat pereda nyeri yang ia minum tadi.

***

"Aish!! Lee Taeyong, kenapa kau tak mengangkat telefonku?!!" Doyoung menggerutu, sudah beberapa kali ia menghubungi Taeyong namun tak ada respon sama sekali. Padahal ada hal penting yang sangat ingin ia sampaikan pada teman mungilnya itu.

Detective Jung, Saranghaeyo! | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang