BB 13 - Boyd

13.9K 1.2K 115
                                    

Bab 13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 13


Aku langsung menemukan Lukas di sofa santai di sudut kelab, tempat gelap yang biasanya kugunakan untuk bersantai sambil memperhatikan orang-orang menari. Letaknya tepat menghadap lantai dansa. Kulihat Lukas juga sedang menikmati alunan musik yang cepat. Dia, seperti biasa, selalu ditemani wanita-wanita, lengkap dengan pengawal di sekitarnya.

"Kuharap kau punya informasi yang bagus," aku menghempaskan diriku ke sofa di depannya. Kuambil rokoknya yang dia letakkan di atas meja, mengeluarkan satu batang kemudian menyulutnya. "Ada apa?" tanyaku setelah menghisap rokokku.

"Salah satu informanku, kalau bisa kutambahkan sangat bisa dipercaya, mengatakan kau masuk lewat pintu belakang dengan seorang gadis." alisnya yang tebal menukik tajam. "Sangat bukan dirimu, Boyd."

"Kau memata-mataiku?" kupandang dia datar. "Kupikir itu bukan urusanmu."

"Kau jadi kesal," Lukas tertawa. "Aku tidak memata-mataimu, teman. Hanya kebetulan ada yang melihatmu, itu saja. Bisa kulihat kau sudah tidak sabar ingin pergi menemuinya lagi."

Sialnya dia benar. Kanaya tidak jauh dariku. Dia berada di kamarku, di atas ranjangku, aku ingin melihatnya tidur. Bagaimana rupa wajahnya kalau tidur? Apakah mulutnya terbuka?

Untuk melihat itu aku harus segera menyelelesaikan pertemuan ini. Mungkin aku bisa mencuri satu-dua ciuman, mungkin juga lebih. "Aku tidak keluar dari kamarku hanya untuk mendengar ocehanmu yang tidak penting, Lukas. Kau mengatakan  ada informasi terkait penembakan Billy, itu yang kuinginkan." Lukas menghubungiku tadi saat aku berada di rumah Kanaya. Karena itulah aku meminta Kanaya berkemas cepat. Dan setibanya di kelab, dia mengirim pesan padaku.

"Selalu langsung seperti biasa, Boyd?"

"Aku tidak suka basa-basi."

Lukas mengangguk. "Kusarankan kau minum sedikit, karena informasi ini sangat tidak terduga."

Aku hampir saja mengumpat di wajahnya, namun kuurungkan. Alih-alih aku melakukan seperti yang dimintanya. Membuka satu botol bir, aku menuangkannya ke gelas bersih yang disediakan. Lukas telah menyiapkannya untukku. Aku menandaskan gelas pertamaku kemudian meliriknya. "Sekarang katakan, aku tidak punya banyak waktu?"

"Baiklah. Baiklah. Untuk permulaan, kau pasti mengenal Brad, kan?"

"Tentu saja aku mengenalnya. Hidungnya yang patah belum kulupakan, ada apa dengannya?"

Lukas merentangkan tangan ke bahu kedua wanita di sampingnya, bibirnya menyeringai. "Sepertinya hal yang sama juga berlaku padanya. Brad juga masih mengingatmu, dia mencari tahu tentangmu."

Beautiful Bastard (Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang