BB 9 - Boyd

13.8K 1.1K 101
                                    

Bab 9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bab 9

"Lukas yang menyuruhmu datang ke sini?" Mendapati diri tidak punya pilihan lain selain meminta tolong pada orang lain, rasanya tidak menyenangkan. Seandainya bisa, lebih baik menahannya seperti bisul besar di bokong yang dihantam balok. Rasanya memang sakit sekali, tapi bagi pria itu tak ada apa-apanya daripada merendahkan diri demi belas kasihan.

Sebenarnya bukan seperti itu persisnya yang terjadi pada Jery. Meskipun secara teknis tetaplah dinamakan minta tolong. Aku tidak memaksa dia harus datang, jika dia mau aku bisa membantu, itu yang kukatakan. Harga dirinya tidak perlu menjadi bagian dari pembicaraan ini. Tapi sejak dia memasuki kantorku, itulah yang kulihat di wajahnya, pria yang frustasi.

"Aku kalah dalam pertarungan, padahal aku mengharapkan uang dari kemenangan itu. Aku yakin kau pasti sudah tahu putriku sakit, aku butuh uang untuk perobatannya. Lukas memberitahuku bahwa kau menyuruh aku datang." Dia duduk di depanku, di kursi yang lebih rendah dari kursiku. Meja kaca berwarna gelap menjadi pembatas.

Sebenarnya aku tidak mengharapkannya datang secepat ini, atau sepagi ini. Masih jam delapan pagi, aku baru saja duduk di ruang kerjaku saat salah satu staf kelab mengatakan ada yang ingin bertemu denganku. Jery bahkan sudah lebih dulu datang ke rumah Benget untuk mencariku. Karena tidak menemukan aku di sana, dia datang ke sini.

Aku membuka laci dan mengeluarkan rokok. "Kau mau?" Aku menawarkan seraya mengambil pemantik. Dia terlalu tegang, badannya nyaris tak bergerak di kursi itu. Apakah dia takut padaku?

Jery menggeleng. "Terimakasih, tapi aku tidak ingin merokok sekarang.

Setelah beberapa hisapan baru aku kembali bicara. ''Aku menawarkan pekerjaan padamu."

Luka di wajahnya belum sepenuhnya sembuh. Ada lebam membiru di sepanjang pipi dan sudut matanya, bibirnya yang robek masih berbekas. Itu masih luka yang terlihat, aku yakin ada luka selain itu. Thomson tidak pernah setengah-setengah dalam mengalahkan lawannya.

"Aku mau." Serunya cepat.

"Kau tidak bertanya lebih dulu pekerjaan jenis apa yang akan kuberikan?"

"Asal uangnya cukup untuk melunasi biaya rumah sakit putriku, akan kulakukan pekerjaan itu."

Aku menyukainya, tidak ada keraguan dalam setiap perkataannya. Kubiarkan dia menunggu sementara aku menghisap rokokku, selanjutnya aku mengangguk. "Kau akan bekerja di bawah perintah Billy, dia orang kepercayaanku." Kuapit rokok di mulutku lantas menulis catatan di kertas. Kuserahkan kertas itu pada Jery. "Temui Billy dan serahkan ini! Dia akan melunasi biaya rumah sakit putrimu."

Aku melihat kelegaan di wajahnya, tampaknya biaya berobat putrinya telah menggerogoti pikirannya hingga ke titik paling dasar. Dia menghela napas, tangannya sedikit bergetar memegang kertas yang kuberikan. Kepalanya mendengak dan menatapku. "Aku tidak tahu bagaimana caraku berterimakasih, Boyd." Matanya merah dan berkaca-kaca. Yah, preman juga manusia.

Beautiful Bastard (Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang