School

302 29 10
                                    

*kringggggggg bunyi alarm jam

Memecah tidur ku yang  lelap karena kelelahan dgn kejadian kemarin. Jam menunjukkan pukul 04.00 wib.

"Wah... Ternyata sudah pagi, aku kira bisa ngelajutin mimpi nya lagi." Keluh ku seraya mengusap mata.

"Harris, ayo bangun nak ini sudah pagi nanti kesiangan sekolahnya!." Seru ibu di depan pintu kamar ku.

"Iya Bu, oh ya Bu ada kabar gak dari ibunya kak liana, katanya kak Liana mau melanjutkan studinya di Jawa tengah." Tanya ku.

"Emmm... Gak ada tuh.. ibu blm terima telpon dari tadi pagi, memang nya kenapa? Bukannya bagus ya kalau studi di Jawa tengah kan di sana campus nya lumayan bagus dan sudah berpengalaman." Ibu menjawab dgn nada heran.

"Ya gpp bu, cuma tanya aja kok." Kekeh ku.

****
Pukul 06.05 menit tiba di sekolah

"Hey, ris tumben lu berangkat sekolahnya pagi bisanya kan selalu telat." Kekeh Vito seraya menopok pundak harris.

"Eh... lu Vito kira gue siapa, iya nih, mood aku lagi baik jadi berangkat nya jadi lebih awal." Jawab ku asal.

"Hahhahhah, masa sekolah harus ngikutin mood sih, aneh lu udah dulu ya gw cabut dulu ke kls, bye." Seru Vito sambil tertawa geli.

"Oke bye." Jawab ku singkat seraya berjalan memasuki lorong kelas yg cukup panjang.

"Ih... Sepi banget sih sekolah kayak gak ada penghuninya." Seraya melihat jam yg melingkar di pergelangan tangan ku.

Jam menunjukkan pukul 06.08 wib, memang sekolah baru akan di mulai pada pukul 07.30 tetapi Harris datang lebih awal, ya jadi sekolah masih terlihat sepi dan matahari belum muncul dgn benar sehingga masih banyak kabut yg menyelimuti lorong kelas yg terbilang cukup panjang.

"Udah ah... Baca bismillah saja, jgn terlalu di bawa seram nanti mereka yg tidak terlihat akan senang jika aku ketakutan." Bisik ku dgn pelan seraya beristighfar sepanjang jalan.

***
Saat di depan kelas ketika hendak melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam, aku melihat seorang perempuan yg sedang duduk dgn wajah yg tertunduk ke bawah.

"Wah... Jam segini rupanya sudah ada org di dlm kelas." Pikirnya senang.

Kemudian aku mulai melanjutkan langkahnya untuk sampai ke tempat duduk, kemudian aku melewati perempuan tadi yg masih saja tertunduk ke bawah dgn rambut yg di gerai panjang.

"Hai, km murid baru ya di sini kok aku blm pernah melihat kamu." Tanya Harris dgn rasa yg aneh dan sedikit merinding.

"Iya, aku murid baru disini." Jawab perempuan itu dgn dingin.

"Oya, boleh kenalan gak? Nama aku harris, kalau km?." Seraya mengulurkan tangannya.

"Nama aku hihihihihihi." Jawab perempuan itu seraya menyeringai seram.

Perempuan itu mengangkat kepala dan bangun dari tempat duduknya serta menghadap kearah ku dan menunjukkan wujud aslinya yg amat mengerikan dan aku pun terkejut dan terduduk ketakutan dan berteriak dgn keras.

"Aaaaaaaaaa..... Tolong jgn dekati aku! Sana pergi." Jawab ku gemetar.

Karena tak sanggup untuk melihat wajahnya yg rusak seperti bekas sayatan benda tajam dan di penuhi oleh belatung akhirnya aku pun pingsan di tempat.

Aku tidak tahu siapa yg membawaku ke UKS dan yg pasti aku sangat ketakutan sekali dgn kejadian tadi pagi.

"Harris kamu gak apa-apa kan?." Tanya seorang guru kpd ku.

"Iya aku gak apa-apa Bu." Jawabku gemetar.

"Ya sudah, kalau kamu belum kuat untuk masuk ke kls sebaiknya kamu tetap di UKS dulu ya soal badan kamu sedikit demam." Jelas Bu Alya.

"Iya Bu terimakasih banyak atas perhatian ibu, maaf Bu tapi sebaiknya ibu jgn beritahu kepada ibu ku ya, soalnya aku tidak mau membuat nya panik." Jawabku seraya memohon.

"Oh... Ya sudah, ibu pergi ke kantor dulunya masih ada urusan, kamu disini sama yg lain ya." Jelas Bu Alya.

"Oke siap boss!". Jawab ku dgn lantang.

Kemudian aku terhening sejenak dan aku masih memikirkan tentang kak Liana yg akan menjadi tumbal makhluk gaib.

"Apakah mungkin bayangan ku ini menjadi nyata? Apakah mungkin sekarang aku mulai peka terhadap hal-hal gaib?." Pikirku dalam hati.

#Liana pov

Ternya kak Liana dan ibunya tidak menggubris perkataan ku kemarin, tetap saja kak Liana kekeh untuk pergi ke daerah Jawa tengah.

"Bu, aku berangkat dulu ya." Seru kak Liana.

"Iya nak, kamu harus bisa mengejar cita-cita mu ya, belajar yg sungguh sungguh agar kamu bisa membanggakan ke dua org tua mu." Nasehat dari ibu kak Liana.

" insha Allah bu, aku akan berusaha semampu ku untuk membanggakan ibu dan ayah." Seraya memeluk ibunya dgn erat.

Tanpa terasa ibu Liana meneteskan air mata dan teringat apa yg Harris katakan kepada nya kemarin. Tetapi ibu Liana menepis ingatan itu dan langsung menciumi pipi liana.

"Assalamualaikum, ibu aku pamit dulu ya insha Allah bulan depan aku liburan ke sini lagi." Salam perpisahan dari Liana.

"Waalaikumsalam, ibu akan selalu menantikan mu disini." Jawab ibu Liana sedih.

Bersambung....
Hai readers 👋 aku balik lagi nih... Makin penasaran gak kira² sama ceritanya... Jgn lupa tinggalin jejak kalian ya dgn vote dan komen ya love youuuuuu 💕

"Aku Bukanlah Anak Indigo" [Harris J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang