Perkemahan

120 19 7
                                    

3 bulan kemudian....
Sekolah kembali masuk seperti biasa. Banyak anak² yg protes padahal sudah libur panjang hampir sebulan.

"Cepet banget ya! Sudah masuk lagi, padahal baru libur kemarin :v." Celoteh salah seorang murid perempuan.

Tak terlalu lama bel masuk pun berbunyi kringggggggg!!!

Semua siswa masuk kedalam kelasnya masing-masing untuk memulai pelajaran.

Tidak lama kemudian dari speaker terdengar suara guru piket yang mengumumkan bahwa Minggu depan akan diadakan pengukuhan kelas 12 di alam terbuka..

Ohhh noo umigat masa iya kita ke alam terbuka ntar kalo dimakan harimau gimana! Kalo digigit monyet gimana! Aduhh...pusying pala barbie😌. Jawab anak perempuan serentak kecuali Azizah.

"Eh! Berisik amat, kayak belum pernah kemah di hutan aja!."  Tambah Azizah.

"Suka² gue dong mau bicara apa! Yg ada nanti kulit gue rusak dan kepanasan." Jawab Hani ketus.

"Yudah sih lebay banget!." Bisiknya dalam hati.

Kantin POV

Setelah pusing mendengar pertengkaran antara Azizah dgn Hani Aldo memutuskan untuk ke kantin karena perutnya sudah terasa lapar.

"Sumpah! Budeg banget dengerin cewe² tadi pada berantem!." Jawab nya sambil ngedumel.

Tak sengaja ia melihat Harris yg sedang asyik memakan makanan nya itu.

"Wey ris! Gue cariin dari tadi, ternyata di sini. Kekantin gak ngajak-ngajak." Seraya duduk di samping Harris.

"Iya men. Gue laper banget, pagi tadi blm sarapan." Jawabnya dgn mulut yg terisi penuh.

"Ris. Udah tau belum Minggu depan kita akan kemah + pengukuhan kelas 12." Jelas Aldo.

"Hah! Pengukuhan lagi? Bukannya dulu pas kita kls 10 sudah ya?." Tanya Harris.

"Entah. Ini program dari kepala sekolah." Serunya.

"Sebenernya gue malas banget untuk ikut kayak begituan lagi, soalnya dulu gue pernah sampai gak msk sekolah seminggu gara-gara abis dari perkemahan. Berhubung ini perintah langsung dari kepala sekolah mau gak mau gue harus ikut." Jelas Harris dgn tatapan malas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tanggal 16 Desember pukul 04.15 wib.

Harris POV

" Bu aku berangkat dulu ya." Seraya menggendong tas ranselnya.

"Iya nak. Hati-hati di jalan ya." Sambil mengusap kepalanya.

Berangkatlah sayang...
hati-hati di jalan doa ku sertakan agar engkau selamat🎵

Ref :

Aku tidak minta oleh-oleh ....🎶
Emas permata dan juga uang .....🎶
Tapi yang ku harapkan engkau pulang dan membawa kebahagiaan...🎶

(Nada lagu bunda Rita Sugiarto 😂)

" Lah Bu. Kenapa jadi nyanyi 🙄." Bingung Harris.

"Hahaha😂. Iya deh hati-hati di jalan ya nak."

"Bye assalamualaikum." Tambah ku.

"Waalaikumsalam."

School POV

Di sekolah ternyata sudah cukup ramai. Ada beberapa bus yang terjejer rapih di parkiran sekitar 4-6 mobil.

"Eh ris. Udah sampai, katanya gak mau ikut?." Tanya Vito heran.

"Gak jadi. Inikan program sekolah jadi mau gak mau harus ikut." Tambahnya kecut.

Author POV

Tak lama kemudian ibu kepala sekolah datang dan mempersilahkan anak-anak muridnya masuk terlebih dahulu kedalam bus.

Saat di dalam bus aku merasa sangat heran, heran melihat wajah dari teman-teman ku yang begitu pucat. Seakan-akan bus ini akan mengalami kecelakaan.

Tiba-tiba ada yg memegang tangan ku.

"Ris. Duduk bareng aku aja yuk disini." Ajak Liana.

<> Just info :
Liana teman sekelas Harris j.

Entah knp pada saat Liana memegang tangan ku aku seperti mendapat bayangan sesuatu.

"Eh! Ris lu knp? Kok kayak org kejang-kejang." Jawab Vito panik. Seraya menggoyangkan badan ku.

"Aaaaaaa....." Teriak ku.

Sontak saja aku langsung melepaskan tangan ku dari tangan Liana.

" Bus ini akan mengalami kecelakaan! Pak sebaiknya kita gak usah berangkat dgn bus ini." Seru ku panik.

Perkataan ku sukses membuat orang-orang panik dan guru-guru ku pun ikut merasa panik.

" Kamu jangan ngaco Harris! Bus ini tidak akan mengalami kecelakaan." Jawab pak Yudha.

"Tapi pak? Saya tidak mengada-ada." Jelasku.

"Kalau kamu hanya bisa buat ke kacauan di sini lebih baik kamu turun dan tidak usah ikut perkemahan." Perintah pak Yudha.

Akhirnya aku memutuskan untuk turun dari bus dengan mengajak ke tiga sahabatku yaitu Vito, Aldo, dan Azizah.

" Maaf ya guys. Gara-gara gue kalian semua ikut turun dari bus." Jawabku sesal.

"Gak apa-apa ris. Kita paham kok emang berat jadi anak indigo itu." Seru Azizah.

"Berarti lu percaya sama gue zah!." Jawabku senang.

Azizah hanya mengangguk pelan.

"Ekhemmmm! Cie.. udah mulai ada pendekatan nih." Goda Aldo.

"Iya nih. Kita berdua disini cuma jadi obat nyamuk sama kambing conge 😂🙄." Tambah Vito.

"Terus rencana kita mau ke perkemahan pake apa?." Tanya Azizah.

"Oh iya. Kita cari tumpangan aja yuk. Nah.. itu dia." Jawabku seraya menunjuk mobil losbak.

"Pak! Pak! Pak!. Pak kita boleh numpang gak sampai arah Bandung?." Tanya ku.

"Oh boleh dek! Kebetulan bapak juga mau ke arah Bandung juga melewati kebun teh." Jawab senang bapak itu.

"Alhamdulillah. Makasih banyak ya pak!." Jawab serentak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di tengah perjalanan

Bus pariwisata POV

Terlihat anak-anak yang berada di dalam bus sangat menikmati perjalanan mereka pun tak lupa untuk bernyanyi dan bersuka ria..😀

Naik-naik ke puncak gunung...
Tinggi-tinggi sekali...
Kiri kanan ku lihat saja banyak pohon Cemara😂🎶🎵

Belum ada tanda-tanda ke janggalan pada saat ini. Semoga tidak terjadi apa-apa ya amin.

Bersambung....
Hola para reders 🤗 maaf ya ane baru balik lagi dan lama Banget..... gak posting² part selanjutnya..
Oke Alhamdulillah sekarang sudah selesai 1 part semoga kalian suka ya..

Jgn lupa vometnya 🤗

Love you💓😉💃

-Salam literasi 👻-


&quot;Aku Bukanlah Anak Indigo&quot; [Harris J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang