Terungkap

208 25 2
                                    

Setelah kejadian itu aku memutuskan untuk langsung mengatar kak Liana pulang kerumahnya, aku takut terjadi hal yg tidak menyenangkan yg akan menimpa kak Liana kembali.

#Rumah Liana

Jam menunjukkan pukul 08.00 wib.

*Knock, knock, knock.

"Assalamualaikum, Bu!." Tanya Liana seraya mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam, Liana! Alhamdulillah kamu gak apa-apa kan nak ?, Ibu sangat khawatir dan takut terjadi sesuatu sama km!." Jawab ibu Liana dgn cemas.

"Alhamdulillah Bu, Liana gak apa-apa untung saja ada Harris dan keluarga yang sudah menyelamatkan Liana dari serangan makhluk gaib itu Bu!." Seraya memeluk ibunya dengan erat dan tersendu-sendu.

"Oh... Ya, terimakasih banyak ya harris, maafkan ibu yg sudah tidak percaya kepada kamu dan sudah bertindak kasar, sekali lagi ibu minta maaf ya, dan sangat berterima kasih kepada mu dan keluarga mu." Seru ibu Liana seraya memohon.

"Iya Bu, gak apa-apa kok saya sudah memaafkan ibu, dan saya juga minta maaf karena telah memaksa ibu untuk percaya kepada saya." Jawabku seraya mengelus punggung tangan ibu Liana.

"Maaf Bu, kami pamit dulu ya, assalamualaikum." Seru ibuku.

"Waalaikumsalam, oh.. ya terimakasih ya Bu." Jawab ibu Liana seraya menyalami semua orang termasuk aku.

"Iya Bu, sama-sama." Jawab ibu ku singkat.

#Back to home

"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di rumah." Jawab yusha senang.

Hari ini adalah hari yang paling melelahkan, entah kenapa badan ku merasa sangat lelah sekali, sebelum nya aku tidak pernah merasa capek kalau sedang berpergian jauh, tapi kali ini berbeda seperti tenaga ku di kuras habis.

"Bu aku langsung ke kamar ya." Jawabku dgn nada lemas.

Aku langsung menuju ke kamar dan merebahkan diri di kasur, kemudian aku terlelap.

Beberapa jam kemudian....

"Harris, bangun nak ini sudah siang, ibu sudah buatkan sarapannya." Teriak ibu dari luar kamar ku.

"Iya Bu, taruh saja di meja makan, nanti aku kesana." Jawabku malas.

Kemudian aku bangun dan menuju meja makan, sudah terlihat beberapa orang (keluarga ku).

"Hai ris, lu baru bangun, jam segini?." Kekeh yusha.

"Ah, diem lu bang, kepala gue sakit nih."sambil memegang kepalaku.

"Sakit kenapa?." Seru ibu.

"Gak apa-apa kok Bu cuma pusing sedikit." Jawabku berbohong.

Di sela-sela waktu makan ayah ku bertanya kepada ku, tentang masalah yg kemarin.

"ris, Ayah bingung deh... Kenapa kamu kemarin bisa tau kalau Liana itu akan jadi tumbal makhluk gaib?." Tanya ayah kepada ku.

"Iya ris, gue juga bingung sama lu, apa jangan-jangan lu belajar black magic supaya lu bisa meramal masa depan dan membaca masa lalu org lain!." Selang yusha.

"Astaghfirullah, gila lu bang, mana mungkin gue menyekutukan Allah, makanya dengerin penjelasan gue dulu." Seru ku kepada yusha.

Flashback on..

Waktu itu tepat pada hari Selasa malam aku tidak dapat tidur, karena aku tidak sabar menunggu matahari terbit, dan kita semua akan menuju puncak yg ada di kota Bogor.(pikiran ku masih di bilang seperti anak kecil usia 6 tahun hahaha).

Jam menunjukkan pukul 23.30 wib.

"Aduh... Kok aku gak bisa- bisa tidur ya?, Padahal kan ini sudah hampir tengah malam." Keluh ku.

Lalu aku mendapatkan ide untuk mencari sesuatu yg berbeda atau aneh di dalam hp ku (sercing).

Kemudian aku buka web yg bertuliskan "mau tau cara agar dapat membuka mata batin mu sendiri tanpa bantuan orang lain?"

"Wah... Keren banget nih webnya, jadi penasaran." Seraya mengklik web tersebut.

Di dalam web tersebut banyak cara yg dapat di lakukan oleh orang awam yg ingin merasakan seperti apa sih... Menjadi anak indigo itu?

Kemudian aku tertarik dan mulai mengikuti langkah-langkahnya, seperti membaca suratan pendek dll, serta mengusap mataku hingga 3 kali.

Kemudian aku membuka mata ku secara perlahan-lahan, tidak ada yg terjadi pada diriku setelah mengikuti beberapa langkah tersebut.

"Ah... Dasar web nya bohong, masa aku blm bisa lihat makhluk astral sih!." Dgn nada marah.

"Sebaiknya aku tidur saja, besok takut kesiangan." Jawab ku seraya mematikan hp.

Pukul 04.30 wib.

*Kringggggggg alarm berbunyi

"Astaghfirullah, ya Allah ini alarm bikin kaget aja, hampir aja jantung mau copot." Seraya terduduk kaget.

"Harris, bangun nak, mau ikut ayah kemasjid gak?." Teriak ibu dari arah luar.

"Iya bu!." Seraya bergegas menuju kamar mandi dan langsung berwudhu.

#Masjid

"Ayah, aku ke toilet dulu ya mau ambil air wudhu dulu." Seru ku.

"Kamu buang angin ya ris, bukannya di rumah sudah ambil air wudhu?." Tanya ayah ku.

"Maaf yah, gak tahan." Kekeh ku.

"Ya sudah, ayah masum duluan ya jangan lama-lama." Ujar ayah.

"Oke deh yah." Celoteh ku.

Aku bergegas menuju tempat berwudhu, karena adzan sudah mulai berkumandang, aku terkejut saat melihat lantai masjid yg menuju ke arah toilet itu banyak bercak darah.

"Hah... Astaghfirullah, kok bisa banyak bercak darah disini, padahal kan ini masjid!." Aku pun terkejut.

Bersambung....
Halo para readers 👋 aku balik lagi nih... Dgn judul baru dan cerita yg cukup menarik untuk kalian baca.
Terus ikuti kelanjutan ceritanya ya... Jgn lupa tinggalin jejak kalian ya vote and comet..

Love youuuuuu 💓😊

-salam literasi-💕

"Aku Bukanlah Anak Indigo" [Harris J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang