Perkemahan Part 2

102 18 16
                                    

Harris POV

"Ris! Kita udah sampe mana nih?." Tanya Azizah.

"Umm. Kayaknya bentar lagi kita sampe deh. Tapi kok bus yang lain mana ya?." Tambah ku.

"Iya juga ya. Bus sekolah kita blm ada yang terlihat." Seru Aldo.

"Jangan-jangan terjadi sesuatu pada bus itu!." Celetuk Vito.

"Huss. Jgn aneh-aneh dong bicaranya. Kita di kawasan asing nih." Tambah ku.

"Iya deh maaf ya. Maklumlah mulutnya susah di kontrol 😂." Sahut Vito.

Bus pariwisata POV

"Anak-anak ini kita sudah hampir sampai di tempat tujuan. Bapak ingatkan sekali lagi ya, jgn ada yang bertingkah aneh-aneh pada saat berkemah. Mengerti semua!." Seru pak Yudha.

"Mengerti pak!." Jawab serentak dgn antusias.

Tiba-tiba saja ketika bus akan melalui sebuah tikungan tajam, mesin bus mati dan setir tak berfungsi sukses membuat penumpang panik dan menjerit ketakutan.

"Pak Yudha! Mesin bus mati dan saya tidak bisa mengendalikan setirnya!." Seru pak supir panik.

"Allahuakbar! Pak gimana nih!." Jawab mereka semua panik.

"Semua tenang ya. Pak supir akan segera memperbaikinya." Jawab pak Yudha menenangkan.

Tak berapa lama bus oleng dan menabrak SPBU dan terbakar habis. Orang-orang di dalamnya belum sempat menyelamatkan diri dan akhirnya mereka hangus terbakar di dalamnya.

Harris POV

Tiba-tiba saja kepala ku menjadi sangat sakit dan hampir pingsan karena mendapatkan suatu pertanda bahaya yg sedang terjadi.

"Ris! Lu gak apa-apa kan?!." Tanya Vito cemas.

Aku hanya mengangguk pelan.

Selang beberapa menit telpon Azizah berdering dan ia langsung mengangkatnya.

"Halo assalamualaikum? Apa! Kecelakaan dan terbakar! Astaghfirullah 😭 kami turut berdukacita ya Bu. Waalaikumsalam." Jawab Azizah panik saat menerima telepon tersebut.

"Telpon dari mana zah?." Tanya ku.

"Dari ibu kepala sekolah. Katanya bus yg akan menuju Bandung hangus terbakar karena menabrak SPBU ris." Jawabnya terisak.

"Astaghfirullahalazim!". Jawab serentak.

"Pak! Kita gak jadi ke arah Bandung ya. Tapi bapak bisa tolong antarkan kami ke lokasi ini?." Seraya menyodorkan sebuah kertas bertuliskan alamat yg akan di tuju.

"Oh baik de." Jawab pak supir meng 'iyakan' perkataan ku.

#TKP

Author POV

Banyak teman-teman ku yg menjadi korban kecelakaan itu. Tidak ada yg selamat satu pun begitu juga pak Yudha wali kelas ku.

Badan mereka hangus dan gosong serta tercium bau daging yg terbakar, membuat suasana semakin mencekam.

"Alhamdulillah." Jawab lega Aldo.

"Do. Lu bukannya sedih malah ngucap 'alhamdulillah' sih?." Tanya Azizah.

"Alhamdulillah karena kita gak menjadi korban kecelakaan bus itu. Karena kita masih bisa hidup sampai sekarang." Jelasnya.

"Oh gitu. Iya Alhamdulillah." Seru Azizah.

Aku yg sedari tadi hanya bisa melamun melihat arwah dari teman-teman ku yg menangis dan tak terima jika matinya karena kecelakaan seperti ini.

Salah satu arwah mulai mendekati ku perlahan namun pasti.

"Ris! Tolong gue ris. Bilangin ke ibu dan bapak gue kalau gue udah gak ada dan makamin gue di sebelah kuburan adek gue ya." Lirih arwah tersebut.

Just info:

Arwah tersebut adalah teman Harris yg bernama lukman (kalian bisa cek nama Lukman di bagian janji telah di tepati) :)

Meya POV

Ketika meya sedang asyik menonton televisi di channel favoritnya tiba-tiba ada sebuah berita mengejutkan bahwa sedang terjadi kecelakaan bus yg menabrak SPBU di jalan raya rawa pening ( hanya asal ya😅) yg menyatakan bahwa penumpang bus itu tidak ada yg selamat.

Mendengar hal itu meya langsung berlari menuju ibunya dan langsung memberitahunya.

"Bu. Kak Harris Bu." Serunya sambil terisak.

"Knp dgn kakak mu?." Tanya ibu heran.

"Kak Harris busnya mengalami kecelakaan dan menabrak SPBU, semua penumpang bus di nyatakan tewas dan terbakar 😭😭😭." Jelas nya

"Astaghfirullahalazim! Yg bener km meya. Coba ibu mau lihat beritanya dulu di tv." Dgn cemas ibu langsung membuka tv.

"Astaghfirullah. Coba ibu mau telpon kakak mu dulu ya. Semoga dia baik-baik saja." Dgn gemetar ibu mulai menelpon Harris.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ibu: assalamualaikum ris! Km gpp kan?.

Harris: waalaikumsalam Alhamdulillah Bu aku gpp kok. Ibu tenang aja ya.

Ibu: Alhamdulillah kalau begitu. Tapi acara perkemahan nya di batalkan ya?

Harris: iya bu. Teman ku banyak yg menjadi korban atas kecelakaan itu.

Ibu: astaghfirullah kalau begitu semoga arwah nya bisa tenang dan di terima disisi Allah SWT amin.

Harris: amin Bu. Bu maaf aku harus bantu teman-teman ku dulu ya bu. Assalamualaikum.

Ibu: iya waalaikumsalam.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

*****

"Ris!." Kejut vito.

"Iya ada apa?." Respon ku terkejut.

"Lu mulai bicara sendirian lagi. Jgn kayak gitu dong ris, gue kan jadi takut nih." Jawab Vito menebak.

"Vit! Gue lagi bicara sama temen kita satu kelas. Si Lukman." Jelasku.

"Astaghfirullah 😭. Berarti Lukman ikut jadi korban juga ris. Gue gak tau gimana cara kasih tau orang tua Lukman, karena ibu nya punya penyakit jantung ris!." Tambah Vito.

Aku hanya diam mematung dan mencoba mencari jalan keluar untuk memberitahu orang tua Lukman tanpa menyakiti hati nya.

****

Akhirnya rencana perkemahan pun di batalkan dan aku langsung memutuskan bahwa setelah keadaan mulia membaik aku akan langsung pergi ke rumah Lukman.

Bersambung....
Hola assalamualaikum para reders 🤗 ane baru balik lagi nih setelah sekian lama liburan😂
Gimana nih kabarnya? Pada sehat kan? Alhamdulillah semoga pada sehat walafiat ya amin...

Ane bawain cerita baru nih! Yg gak kalah seru dari part² sebelumnya oh ya makasih banyak buat yg udah setia baca cerita ane semoga bisa bermanfaat dan menghibur kalian semua 💃💃

Oke jgn lupa vote dan comet di bawah 👇👇👍

Love you all 💓💓

-Salam literasi👻-

"Aku Bukanlah Anak Indigo" [Harris J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang