Fase Tegang

117 15 9
                                    

Author POV

Setelah kejadian kemarin sekolah mendapat banyak rangkaian bunga yang bertuliskan 'TURUT BERDUKA CITA' ini yang membuatku menjadi tambah bersalah sebab aku tidak bisa menolong mereka semua, padahal aku sudah berusaha keras untuk memperingati mereka.

Tercatat siswa/i yg menjadi korban kecelakaan itu sebanyak 56 orang dan beberapa dari mereka ada di hadapan ku.

Mereka melihat ku dgn tatapan sendu serta mata mereka mengatakan bahwa ingin sekali aku menolongnya, tapi apa boleh buat aku hanya dapat menolong dari beberapa mereka saja.

"Ris! Knp lu? Dari tadi hanya mematung melihat rangkaian bunga itu." Tanya Adam seraya menunjuk rangkaian bunga tersebut.

"Dam. Di hadapan gue banyak banget temen-temen kita yg jadi korban kecelakaan itu. Dan sekarang mereka semua ada di sini." Jelasku.

"Ya allah. Jadi mereka semua ada disini! Di hadapan kita?!." Tanya nya heran.

Aku hanya mengangguk pelan.

"Ya udah ris. Kita ke kelas aja yuk." Ajak adam melerai.

"Hufff. Oke deh." Tambahku pelan.

*****
Bel pulang pun berbunyi

"To! Kita jadi kerumah lukman gak nih." Tanya Aldo.

"Mmmm. Si Harris ikut gak? Kalau dia ikut gue pasti ikut kok." Tambahnya seraya melihat keseluruh arah mencari Harris.

"Eh tuh dia Harris." Sambung Aldo.

"Ris! Lu jadi kerumah lukman gak nih?." Tanya Vito.

"Iya. Gue mau kesana nih. Kalian mau bareng?." Sahutku.

"Iya." Jawab mereka serentak.

<><><><>
.
.
.
.
.
.
Rumah Lukman

Akhirnya kami sampai di kediaman Lukman.

Harris POV

Langkah ku mulai gemetar seakan tak sanggup untuk melangkah, karena aku tak punya cukup nyali untuk memberitahu orang tua Lukman.

"Bismilah". Lirih ku dalam hati.

Aku mulai mengetuk pintu depan rumah Lukman.

"Assalamualaikum Bu." Seru ku.

Tak lama setelah ketukan pintu pertama muncullah seseorang dari balik daun pintu.

"Iya waalaikumsalam." Jawab seorang perempuan.

"Bu kami teman sekelas nya Lukman. Dan kami ingin memberitahu ibu sesuatu." Jawab ku gemetar.

"Alhamdulillah. Akhirnya ada keterangan juga tentang anak ibu. Si Lukman gak pulang ke rumah selama 2 hari." Serunya senang.

"Wah! Berarti ibunya Lukman gak tau kalau Lukman kecelakaan bus itu." Bisik Aldo.

"Terus bagaimana keadaan anak saya?! Dimana dia?." Ibu Lukman terus bertanya kepada Harris.

Pertanyaan itu seperti menusuk hati ku, aku tak tau harus mulai bicara dari mana. Apa pun resikonya akan aku terima nanti yg penting ibu Lukman harus tau yg sebenarnya.

" Bu sebenarnya Lukman sudah tidak ada dan jenazahnya ada di RS mitra Kemayoran (hanya asal ya😅)." Tambahku dgn berat hati.

"Apa!? Lukman ikut jadi korban kecelakaan itu." Jawab ibu Lukman dgn terisak.

"I'iya Bu. Maafkan kami, kami baru bisa memberitahu ibu sekarang." Jawab kami ber-3.

Ibu Lukman mengangguk pelan. Seraya berkata

"Sekarang jenazah Lukman ada dimana? Ibu mau lihat." Jawab nya sambil terisak.

"Ada di RS mitra Bu. Mari kami antar." Jawabku serentak.

*******

#Rs Mitra

Ruang jenazah

Terlihat jenazah Lukman yg terbaring di kasur RS itu membuat siapa saja yg melihatnya bergidik ngeri karena wajahnya yg rusak dan tubuhnya gosong.

Ibunya berteriak histeris dan kemudian pingsan seketika.

Setelah beberapa saat kemudian keluarga Lukman pun mulai berdatangan dan mereka semua sudah mulai mempersiapkan kepulangan jenazah Lukman.

*****

Akhirnya jenazah Lukman bisa dikebumikan dgn layak dan Lukman pun sangat berterimakasih kepada Harris karena telah mau menolongnya.

Bersambung .....

Hola para reders 🤗 assalamualaikum maaf ya baru bisa post sekarang biasalah anak rajin :v jadi sekolahnya harus giat 😂😂 maaf ya ane baru bisa lanjutin hanya segini aja abisnya lagi buntu.

Oke makasih yg sudah mau baca cerita ini oke see you next time

Jgn lupa vote dan comet ya 😘

Love you 💓💓

-salam literasi 👻-

&quot;Aku Bukanlah Anak Indigo&quot; [Harris J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang