Janji Telah di Tepati

141 21 6
                                    

Author pov

Terlihat Lukman yg sedang teriak-teriak histeris. Membuat suasana kelas menjadi mencekam. Matanya merah bak darah yg hendak keluar dari sepasang bola matanya itu. Membuat siapapun yg melihatnya bergidik ngeri.

Harris pov

Aku yg melihat kejadian itu pun langsung pergi ke arah Lukman dan membantu pak Yudha untuk meluruskan semua kejadian ini dan untuk membantu mencari jasad Calista yg tertanam di tembok kelas.

"Lukman km knp?." Tanya pak Yudha.

"Pak! Ini bukan Lukman, Lukman telah dirasuki oleh makhluk gaib berwujud perempuan, umurnya sekitar 15 tahun." Jelas ku.

"Hah.. saya tidak percaya dgn hal-hal yang berbau mistis. Mana mungkin sekolah kita angker. Ini kan baru di renovasi 3 bulan yg lalu." Sambung pak Yudha yg tidak percaya.

"Pak! Tapi saya tidak bercanda. Ini beneran bukan Lukman." Seruku tegas.

Lalu Lukman tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya.

"Harggghhhhhhh... Kalian semua! Jgn macam² ini daerah ku. Aku mati disini dan jasadku  di tembok itu. Kalau kalian tidak mau terjadi apa-apa dgn raga ini cepat bongkar tembok itu." Jelas Lukman yg sedang kerasukan.

"Pak sebaiknya kita turuti saja perkataannya, nyawa Lukman dalam bahaya pak." Jawab Aldo.

"Baiklah. Kami akan turuti kemauan kamu tapi, biarkan Lukman lepas dari pengaruh mu." Lanjut pak Yudha mengiyakan perkataan hantu itu.

"Baiklah! Aku akan keluar dari raga ini. Tetapi kalau kau mengingkarinya aku tidak akan segan-segan membuat sekolah ini hancur lebur." Tambah hantu itu.

Pak Yudha mengangguk kan kepalanya cepat.

Seketika badan Lukman terasa tak berdaya dan akhirnya jatuh, tetapi tidak sampai ke lantai.

****
Author pov

"Aduh! Kepala gw sakit banget. Eh knp banyak org yg ngeliatin gw." Seraya memutarkan pandangan ke sekeliling nya.

"Wey. Ngapain lu pade ngeliatin gw. Emangnya gw baju obralan apa?." Tanya Lukman heran.

"Lu tadi kesurupan. Makanya kita ngeliatin lu dari tadi." Jawab aldo.

"Hah! Gw kesurupan. Jgn bercanda ya lu, gak lucu tau!." Seru Lukman tak percaya.

"Terserah lu." Aldo pergi meninggalkan Lukman.

"Wey to. Pak Yudha kemana? Bukannya tadi lagi ngajar b. Indonesia?." Heran lukman.

"Pak Yudha lagi ke ruang kepala sekolah." Jelas Vito.

"Mau ngapain?." Sambung Lukman.

"Ya mana gw tau. Udah ah. Kita kekantin aja yuk. perut gw laper banget. Kangen sama nasi uduk nya Bu Tuti." Ajak Vito.

Lukman mengiyakan perkataan Vito.

Just info: Bu Tuti adalah ibu kantin yg jualan nasi uduk yg sudah terkenal satu sekolah karena kelezatan nya.

Harris pov

#Ruang kepala sekolah

Pak Yudha mengajak Harris untuk ke ruangan kepala sekolah dan menjelaskan semua perkara yg terjadi tadi.

"Pak! Kita kok keruangan kepala sekolah?." Tanya ku heran.

"Iya ris. Kita akan jelaskan perihal mengenai hantu itu." Jelas pak Yudha.

Aku mengangguk pelan.

"Permisi pak! Boleh kami masuk." Tanya pak Yudha.

"Iya silahkan." Seru pak kepala sekolah.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah lama berbincang akhirnya pak kepala sekolah setuju untuk membongkar tembok itu.

"Oke. Saya akan segera memanggil tukang bangunan untuk segera membongkar tembok itu." Seru pak kepala sekolah.

"Terima kasih banyak pak! Atas kerja sama nya." Sambung pak Yudha.

Harris pov

Aku sangat senang akhirnya pak kepala sekolah menyetujui untuk membantu membongkar tembok itu.

"Pak! Saya izin kembali ke kls ya." Seru ku.

Pak Yudha mengangguk pelan.

Calista pov

"Ya Tuhan. Semoga Harris berhasil membujuk kepala sekolah untuk membongkar tembok itu." Gumam ku dalam hati.

"Lista! Sekarang km akan segera kembali ke alam mu." Seru Harris dgn berlari mendekati ku.

"Oh ya?. Syukurlah. Terima kasih banyak ya Harris atas pertolongan mu. Mungkin kalau aku tidak bertemu dengan kamu, aku tidak tahu nasibku kedepan seperti apa." Jawabku kegirangan.

"Sama-sama. Lagi pula aku juga sudah berjanji kepada km untuk membantu, kembali ke alam mu." Jelas Harris.
.
.
.
.
.
.
.
.
Author pov

Beberapa menit kemudian... Banyak segerombolan orang yg datang  ke kls harris.

Tampaknya mereka adalah tukang bangunan yg di tugaskan langsung oleh kepala sekolah untuk membantu membongkar tembok itu.

"Permisi! Apa betul ini kls 12 IPA 3?." Tanya salah seorang tukang bangunan itu.

"Iya pak! Ada yg bisa kami bantu?." Jawab ku.

"Kami disini akan mengecek bangunan ini salah satunya tembok di sini. Katanya ada yg gak beres ya?." Tanya nya kembali.

"Oh i'ya pak! Tolong cek yg sebelah sana ya." Jelas ku seraya menunjukan tembok itu.

"Emmm. Dari bunyi suara tembok ini sangat berbeda dgn tembok pada umumnya." Seraya memukul²kan sekop semen kearah tembok nya.
^
^
^
^
^
^
^
Just info: kelas Harris temboknya jadi bolong😂 di bagian kirinya. Oh ya pelajaran tetap berlangsung. Mereka di pindahkan sementara ke perpustakaan, sampai bangunannya selesai direnovasi.

Setelah bersusah payah untuk membongkar tembok itu akhirnya selesai juga.

Pada saat akan membereskan bekas puing² bangunan alangkah terkejutnya salah satu tukang bangunan itu, yg menemukan seperti bagian tubuh manusia yg sudah lama terkubur dan tersemen disini.

"Astaghfirullah! Knp ada bagian tubuh manusia disini." Dgn nada bergetar.

"Km kenapa dang! Kok mukanya pucet banget." Tanya temannya.

"Ini lihat! Ada potongan tubuh manusia." Seru Dadang.

"Serius!." Seraya menghampiri Dadang.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ternyata itu adalah jenazah Calista yg sudah membeku dan tak beraturan, akhirnya jenazah Calista di makamkan dgn layak di samping makam, ibu dan ayahnya tepat di samping sekolah Harris.

Sejak saat itu calista sudah tak terlihat lagi. Aku yakin ia telah tenang dialam sana.

Bersambung....
Halo para readers 👋 ane balik lagi nih😆 sorry telat post mulu tadi abis lihat lomba 17 Agustusan di sekolah jadi lupa kalau mau post😉. Jgn lupa kasih vote and comet ya.

Thank you so much 😘

-salam literasi 📚👻-

"Aku Bukanlah Anak Indigo" [Harris J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang