Petunjuk

107 16 11
                                    

*****

School POV

Bel istirahat berbunyi tanda anak-anak murid beristirahat..

Saat Ivan dan Emilio akan berdiri dari tempat duduknya mereka di hadang oleh beberapa orang perempuan yg sedang antri untuk berkenalan dengan mereka berdua 😂.

"Hai milo. Perkenalkan nama aku Hani murid tercantik di kls ini." Jawab nya sombong.

"Huhuhuhu alay banget sih kamu Hani." Sorak semua murid.

"Ih biaraiin aja suka-suka gue dong 😝". Jawabnya tak kalah ketus.

Saking alaynya Hani sampe-sampe mau pingsan katanya.

Tapi karena Emilio menghargai seorang perempuan akhirnya ia menjabat tangan Hani sebagai tanda perkenalan.

"Hai Hani. Senang bertemu dengan mu." Jawab Emilio.

Tangan Hani bergetar hebat saat tangannya di sambut oleh Emilio.

"Loh! Kok tangan kamu jadi dingin seperti ini?!." Tambah Emilio.

"Hehehe gpp kok." Seraya melepaskan tangan Emilio dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Dasar perempuan." Sambung Ivan sambil menyenggol bahu Emilio.

<>Harris POV

Aku merasa heran dari salah satu anak itu. Auranya sangat kuat, juga ada sesosok orang yang melindungi nya. Tatapannya tajam buat bulu kuduk berdiri.

" Dia sama seperti mu Harris!." Bisik seseorang di telinga ku.

"Pak Tono! Ya Allah buat kaget saja, maksud bapak apa? Dia anak indigo seperti ku?!." Tanya ku.

" Iya.Tetapi dia tak sekuat kamu ris! Jadi tolong bantu dia." Ujar pak Tono.

"Tapi gimana caranya pak?!." Blm selesai berbicara pak Tono langsung menghilang dari hadapan ku.

"Aku saja blm kenal dia dan blm akrab bagaimana mau bantu?." Gumam ku dalam kebingungan.

****
Kantin

Aku memberanikan diri untuk berkenalan dengan meraka berdua yaitu Ivan dan Emilio.

Ku lihat mereka sedang asyik dengan kameranya. Sepertinya sedang membuat sebuah vlog.

"Hai bro. Boleh gabung?." Sapa ku.

"Oh iya silahkan duduk." Respon Emilio ramah.

Tetapi tidak dengan Ivan. Ivan hanya diam dan memperhatikan ku dengan tatapan yang aneh dan sedikit sombong.

"Apakah dia bisa lihat pak Tono?." Tanya ku dalam hati.

"Ris! Knp melamun?!." Tanya Emilio.

"Oh gpp kok. Kalian sedang buat apa?." Tanya ku.

"Oh jadi gini kita lagi edit vlog kita yg kemarin tentang sebuah rumah misterius di sebuah desa yg bernama desa Sahara." Jelas Emilio.

"Hah! Desa itu kan terkenal sangat angker dan jika, ada yg berani masuk kedalam nya tidak akan pernah kembali lagi kecuali di antara kalian ada yg memiliki keistimewaan seperti indigo." Tambahku panjang kali lebar 😁.

"Makanya itu kita pergi berdua karena Ivan anak indigo. Upps! I'm sorry Ivan." Jawab Emilio seraya langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Sepertinya Emilio keceplosan.

"Emilio estas descargando nuestros secretos!." Ucap Ivan dengan nada marah.

"I'm sorry ivan. aku keceplosan." Jawab Emilio dengan nada menyesal.

Akhirnya Ivan menarik tangan Emilio untuk ikut dengannya dan pergi meninggalkan Harris yg kebingungan.

"Tadi si Ivan pake bahasa apaan ya? Jangan-jangan pake bahasa alien." Jawabku nyeleneh 😂😂.

****

Ivan POV

"Emilio sekarang Harris jadi tau kalau aku ini anak indigo. Aku takut ia mengejek ku seperti anak-anak murid di sekolah kita yg sebelumnya." Ucap ku khawatir.

"Tenang saja Van. aku yakin Harris itu anaknya baik kok. Dan dia gak suka bully anak-anak yg lain." Jawabku untuk menenangkan Ivan.

"Kamu tau darimana kalau Harris itu anak yang baik dan gak suka bully orang lain?!."

"Menurut kata hati ku. Ya sudahlah Van, Jagan di perpanjang lagi. Yang aku denger Harris itu juga sama seperti kamu yaitu anak indigo. Dia pernah sampai di anggap orang gila karena pernah sampe bongkar tembok sekolah untuk mengungkap keberadaan jenazah milik seorang gadis perempuan bernama 'Calista'." Jelas Emilio panjang kali lebar.

Ternyata jawaban Emilio mampu membuat Ivan terdiam.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk kembali lagi ke kantin. Dan ternyata Harris masih berada di tempat yang sama.

(Dasar kurang kerjaan si Harris😂).

****

Kantin

"Hai ris! Masih disini?." Tanya Emilio.

"Iya nih. Lagi pesan bakso, Laper banget." Jawab Harris.

Ivan kembali menatap ku tajam dan hanya senyum seperti terpaksa.

Aku tak menghiraukan nya. Aku hanya konsentrasi dengan bakso ku ini.

" Ris! Bisa tolong gue gak?." Tanya Emilio.

"Hmmm bisa aja. Tapi tolong apa dulu nih." Jawabku dengan mulut yang terisi penuh.

"Bantu untuk meredam kepekaan Ivan untuk melihat makhluk halus." Ucap Emilio.

"Uhuk,uhuk. Jadi bener si Ivan anak indigo."

Jadi begini ceritanya ....

<> Emilio Martinez dan Ivan Martinez bukanlah murid biasa terutama Ivan Martinez yg memiliki keistimewaan yg tak banyak di miliki oleh orang lain. Ya! Dia adalah anak indigo walaupun warna matanya persis sama dgn Emilio tetapi Ivan warna matanya agak bewarna unggu.

Flashback on

Ivan sering sekali berpindah-pindah sekolah karena keistimewaan nya itu ia dianggap sebagai orang gila.

Sering setiap kali Ivan berteriak dan menjerit-jerit histeris di dlm kls dan di anggap mangganggu suasana kls.

Ivan juga selalu menghindar jika teman-temannya membicarakan hal-hal mistis.

"Van sini kita cerita horor yuk! kemarin gue abis nonton bioskop dan ceritanya gila! Serem banget." Ajak vino temen sekelas Ivan.

"Gak ah gue takut! Nanti apa yg kalian ceritakan ada di hadapan ku." Jawab Ivan gemetar.

"Alah bilang aja lu takut. Dasar pengecut!." Ejek vino.

Ivan tak menghiraukan perkataan vino ia lebih memilih untuk pergi.

Flashback off

Bersambung....

Hai hai para reders 🤗 ane balik lagi nih... Gimana nih makin seru gak ceritanya semoga kalian tambah suka ya...

Kira-kira Harris mau gak yah bantu Emilio untuk meredam kemampuan Ivan ?

Yg tau jawabannya silahkan komen dibawah ya 😁

Jangan lupa vote and comentnya ya 1 vote sanagt berharga...

Love you all 😘🎊

&quot;Aku Bukanlah Anak Indigo&quot; [Harris J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang