Pingsan Menatap Hantu 👻

137 22 6
                                    

Abdurahman pov

"Kak. Kakak pernah gak lihat hantu?." Tanya iseng Meya kepada Maman.

"Pernah." Tambah Maman.

"Ceritain dong kak." Seru meya.

"Bener nih. Nanti km takut lagi." Sambung Maman.

"Gak lah kak. Hari ini kan ada kak Harris nanti kalau Meya takut bisa minta temani tidurnya sama kak Harris😂." Ledek meya.

"Oke. Kakak ceritain ya." Jelas Maman seraya bercerita.

Meya menggangguk pelan.

****
Author pov

Abdurahman Jung atau yg sering di dgn sebutan nama maman. Merupakan anak ke-3 dari 5 bersaudara. Ia pernah mengalami hal-hal mistis yg sampai detik ini ia masih sulit untuk melupakan nya.

Sekitar 1 tahun yg lalu, Maman berempat bermain sepak bola di tanah kosong milik pak Haji Mustofa yg ada di samping masjid sambil menunggu datangnya shalat magrib.

Ya, mereka hanya bisa bermain sepak bola di tanah-tanah kosong, karena di komplek Maman jarang sekali ada lapangan bola.

Selama permainan, tidak ada tanda-tanda keanehan apapun, hampir setiap sore Maman dan tiga temannya bermain di samping masjid itu.
.
.
.
Saat itu sedang ada proyek pembangunan masjid sehingga di tanah kosong itu ada beberapa material bahan bangunan untuk pembangunan masjid, ada tumpukan batu bata dan gundukan pasir.

Hari sudah sore, matahari sudah terbenam dan pengeras suara di masjid sudah mengumandangkan tahrim, berarti 10 menit lagi adzan Magrib akan di kumandangkan.

Karena masih asyik kami tidak segera mengakhiri permainan kami. Saat adzan Magrib terdengar, amin menendang bola ke dekat gundukan pasir. Maman tidak bisa menghadang bola tendangan amin dan akhirnya bola melewati gundukan pasir itu.

Maman segera menyebrangi gundukan pasir itu untuk mengambil bola. Kami menunggu Maman. Kami sangat kaget saat Maman muncul dari balik gundukan pasir tidak membawa bola tetapi menenteng kepala orang.

"Man...itu,itu,itu..," teriak Sodik sambil menunjuk ke kekepala yg di bawa Maman.

Mendengar teriakan Sodik, Maman segera melihat dan memperhatikan benda yang di bawanya, dan Maman langsung pingsan.

Hantu glundung mringis itu langsung menggelinding kabur Sabil tertawa.

"Hihihihihihi". Seru hantu itu sambil menggelinding.

Just info: glundung mringis itu dalam bahasa jawa ya, kalau dalam bahasa Indonesia nya bisa di bilang hantu kepala copot/ buntung.
.
.
.
.
.
"Tolong...., Tolong...., Teriak Umar.

Doni dan Sodik sambil berlari menghampiri Maman. Beberapa orang yg shalat di masjid membantu kami untuk membawa Maman ke serambi masjid.

"Ada apa? Knp Maman tiba-tiba pingsan?". Kata pak Soleh kepada Umar.

Umar tidak bisa menjawab pertanyaan pak Soleh, mulutnya seperti kaku.

Sementara pak kohar telah berhasil membuat Maman siuman.

"Tadi km knp Man?". Tanya pak Soleh kepada Maman karena Maman sudah siuman.

"Glundung mringis,". Kata Maman lalu pingsan lagi.

Kemudian para warga membawa Maman pulang.

Flashback off

"Serem juga ya kak." Tambah Meya sambil bergidik ngeri.

"Makanya sampai detik ini kakak blm bisa lupa dgn kejadian itu." Seru Maman.

"Ih. Jadi takut nih. Panggil kakak Harris aja suruh temani bobo." Gumam Meya dalam hati.

"Mey! Km kenapa? Muka km pucat." Kejut Maman.

"Gpp kak." Seraya menundukkan kepalanya.

"Takut ya..." Ledek Maman.

Tanpa berbicara banyak Meya pergi menjauh dari hadapan Maman sambil berlari kecil.

"Heheheh. Si Meya ternyata takut. Pasti sekarang manggil kak Harris untuk temani tidur😂." Tambah Maman.

Meya POV

"Kak Harris!." Teriak meya.

"Kak Harris denger gak! Budeg ya😰!". Serya menendang-nendang pintu kamar Harris.

Harris sangat terkejut mendengar suara Meya yg sedang mengamuk di depan kamarnya.

Karena tidak tahan akan suara Meya yg sangat menggangu di telinga. Akhirnya Harris pun memutuskan untuk keluar dan mengecek keadaan Meya.

*Glek..

"Aya naon iye teh meya." Ledek Harris.

"Kak! Ada jurig di kamar kak maman." Ronta Meya sambil menangis.

"Hah masa! Sama jurig aja takut. Tinggal timpuk aja pake bantal." Sahut Harris.

"Emang kalau Meya timpuk pake bantal itu jurig bakalan mati?." Tanya Meya polos.

"Hahaha. Meya jurig itu udah mati ya gak bakal mati lagi😬." Tambah Harris dgn nada gereget.

"Kak! Ayo temani Meya tidur. Takut nih." Sambil menarik-narik tangan Harris.

"Kamu sih! Udah malam bukannya tidur malah dengar cerita hantu. Nanti kalau benar ada bagaimana?." Tambah Harris.

"I'h! Kak Harris mah. Aku takut nih ayo kak tidur di kamar Meya." Bujuk Meya.

Setelah berseteru panjang akhirnya Harris setuju untuk menemani Meya tidur di kamarnya.

Bersambung....
Hola 🙃para readers 👋 ane balik nih... Bawa temen namanya shintiara ayu Safitri dia yg buat konsep. Jadi ane tinggal ngikutin😂. Sorry nunggu lama.

Jgn lupa vote dan comet ya. Lumayan capek nih ngetiknya se- enggak nya kalian hargai perjuangan ane ye😂.

Love youuuuuu 💓

-salam literasi 📚👻-

"Aku Bukanlah Anak Indigo" [Harris J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang