Tumbal Makhluk Gaib

256 30 6
                                    

Hari ini adalah hari pertama Liana pergi jauh dari rumahnya yang ada di Jakarta. Itu karena dia harus melanjutkan studinya ke jenjang yg lebih tinggi, yaitu ke salah satu universitas di Jawa tengah. Dia naik kereta api seorang diri.

Tepat pukul 12.00 wib Liana Sampai di kota tujuan nya.

"Alhamdulillah akhirnya aku sudah sampai di Jawa tengah." Ucapnya dalam hati seraya menarik nafas panjang.

Dia langsung mencari bus untuk melanjutkan perjalanan nya. Setelah sampai ke tempat yg di tuju, Liana pun melanjutkan dengan berjalan kaki untuk mencari kos-kosan yg masih kosong.

Di tengah perjalanan Liana merasa lapar, dia pun masuk ke salah satu rumah makan yg ada di sana dan segera memesan makanan.

"Duh, laparnya makan dulu deh.." keluh Liana.

Sambil menunggu pesannya datang Liana menyempatkan diri untuk menelpon ibunya untuk memberi tahu bahwa ia sudah sampai.

"Halo... Assalamualaikum, Bu." Tanya Liana.

"Waalaikumsalam, nak bagaimana km sudah sampai? Sekarang km lagi dimana?." Tanya ibu Liana.

"Iya aku sudah sampai Bu, sekarang aku lagi di tempat makan (warteg) di dekat sini dan sedang mencari kos-kosan yg kosong Bu." Jelas Liana.

"Oh.. syukurlah, ibu khawatir soalnya km ke sana tidak bawa teman jadi ibu pikiran nya negatif terus." Jawab ibu Liana lega.

"Iya bu, aku tidak apa-apa, ya sudah ya Bu nanti aku telpon lagi, assalamualaikum." Seraya menutup ponselnya.

"Waalaikumsalam." Jawab ibu Liana lega.

Percakapan itu seolah menjadi percakapan terakhir yg di sampai kan oleh Liana kepada ibunya.

Di samping Liana ada seorang bapak-bapak yg kayaknya asli orang sini dan Liana pun bertanya kepadanya.

"Pak, di dekat sini ada kos-kosan nggak pak, yg masih kosong?." Tanya Liana.

"Wah, kalau sekarang mah kos-kosan udah pada penuh dek, tapi kalau adek mau, ada sih, kata org di ujung jalan ini terus belok kanan, nah disitu ada tuh, tapi serem..." Jelas bapak itu.

"Oh iya... Terima kasih ya pak atas petunjuknya.." sahut Liana.

#Harris pov

Aku terus saja merasa gelisah terhadap kak Liana yg pergi keluar kota, aku takut firasat ku akan menjadi kenyataan.

"Tapi.. kan aku bukan anak indigo, apakah mungkin itu akan terjadi?, Kalau mungkin aku harus cepat menolong kak Liana." Gumam ku dalam hati.

Setelah pulang sekolah ku putuskan akan segera ke rumah kak liana untuk memberi tahu ibunya.

***

"Assalamualaikum bu..." Seru ku seraya mengetuk pintu

"Waalaikumsalam, eh km lagi! Mau apa kesini? Mau nyumpahin keluarga saya lagi?." Jawab Bu Liana dengan angkuh.

"Bukan begitu Bu, tapi aku mempunyai firasat yg buruk terhadap kak Liana, aku takut bayangan ku akan menjadi kenyataan." Jelas ku.

"Halah... Gak mungkin terjadi, km jgn mengada² deh udah sana pulang, jgn pernah ganggu keluarga saya lagi." Jawab Bu Liana seraya mendorong bahuku hingga terjatuh.

"Aduh.... Iya Bu saya pamit pulang ya, assalamualaikum." Dgn menahan rasa sakit.

"Waalaikumsalam!." Jawab Bu Liana dengan keras.

Ibu kak Liana sangatlah marah kepada ku, bagaimana ya cara ku untuk memberi tahu kepada ibu kak Liana.

# Liana pov

Setelah selesai makan, Liana melanjutkan perjalanannya, tapi sekarang dia memutuskan untuk naik ojek karena tempatnya yg lumayan jauh dari tempat rumah makan tadi.

Sesampainya di tempat kos yg ditunjukkan bapak itu Liana segera masuk ke pekarangan rumah itu.

"Akhirnya sampe juga, apanya yg seram sih? Lah rumahnya bagus gini.." jawab liana.

Rumah kos itu terlihat bersih dan terawat, kemudian Liana mengetuk pintu rumah itu, dan keluarlah dari rumah itu seorang nenek yg sudah lanjut usia. Seperti nya nenek itu sudah mengetahui tujuan Liana.

"Maaf nek, saya mau ngekos disini.." pinta Liana kepada nenek tersebut.

Nenek tua itu langsung mempersilahkan Liana masuk dan menyerahkan kunci kamar dan menunjukkan kamar untuk Liana tanpa banyak bicara.

"Ya.., ndok silahkan masuk kebetulan masih ada yg kosong." Seraya menyodorkan kunci kamar tersebut.

Awalnya Liana merasa aneh tentang kos-kosan itu.

"Sepi sekali, aneh, kok gak ada orang lain yg ngekos disini. Ah sudahlah aku capek banget." Gumam Liana dalam hati.

Tetapi karena kelelahan segera saja ia membuka pintu kamar nya dan langsung merebahkan diri di tempat tidur nya.

Setelah terbangun Liana mulai menyadari keanehannya.. Di saat hendak mandi, dia melihat ada sekelebat bayangan putih dihadapannya.

"Haahh..!! Apa itu...?!" Liana sangat terkejut melihat bayangan itu.

Baru pertama kali Liana melihat bayangan yg sangat mengerikan itu dlm hidup ku.

Tapi kemudian Liana menepis pikiran nya tentang bayangan putih itu dan menuju ke kamar mandi.

Akan tetapi saat Liana memutar keran airnya, yg keluar bukanlah air biasa melainkan darah merah pekat baunya amis.

Liana menjerit keras dan berusaha untuk lari kembali ke kamar nya.

"Aaaaaaaaaahhhh....!!" Jerit Liana begitu keras.

Saat berlari kembali ke kamar nya langkah Liana pun terhenti, terasa ada yg memegang kakinya. Liana menoleh kebelakang dilihatnya sepotong tangan yg memegang kakinya dgn erat tanpa ada pemiliknya.

"Hah.... Tolong lepaskan aku... Tolong!!!" Teriak Liana.

Tangan itu memiliki kuku yg panjang dan berdarah.

Bersambung....
Hai para readers 👋 aku balik lagi nih... Bagaimana judul cerita ini tak kalah menarik dengan cerita sebelumnya nya kan.

ikuti terus ya kelanjutan ceritanya bagaimana nasib Liana  apakah ia akan tetap menjadi tumbal makhluk gaib atau selamat? Tulis jawabannya di kolom comet ya terimakasih👇👇👇


"Aku Bukanlah Anak Indigo" [Harris J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang