Waduk Gajah Mungkur Part 2

154 23 9
                                    

"pak Tono itu penjaga gw. Dan knp tadi gw ngomong sendiri? Karena dia memperingati gw supaya jaga Alya untuk tidak pergi study tour. Udah puas blm pak wartawan." Tanya ku meledek.

"Hahh... Penjaga lu. Ya gw dah puas tapi knp lu harus jaga adik lu biar gak ikut sutdy tour?." Tanya aldo.

"Kalau itu gw blm tau pasti apa penyebab nya." Jelas ku.

"Yaudah ris ini udah sore juga nih.. gw pamit pulang dulu ya salamin ke ibu lu ya. Assalamualaikum!." Pamit Aldo.

"Oke. Waalaikumsalam!." Jawabku.

****
Pukul 19.30

Author POV

Terlihat Alya yg sedang berkemas untuk acara study tour nya membuat Harris semakin khawatir, dan cemas takut terjadi sesuatu yg tidak di inginkan. Tetapi apa daya Harris sudah melarang nya tetapi ia tetap kekeh untuk ikut.

Alya pov

"Jaket sudah, sepatu, buku, Snack , dll sudah. Alhamdulillah semua nya sudah siap." Lega Alya.

"Wah ada yg lagi packing nih.. boleh bantuin gak?." Ledek yusha.

"Gak usah kak. Lagian kakak udah telat hehehehe." Nyengir kuda.

"Al sebaiknya jgn pergi kesana. Disana itu bahaya dan gw takut terjadi apa-apa sama lu Al." Jelas ku.

"Yah.. kak Harris mulai lagi nih.. kan ibu udah bilang, kalau aku bakalan di jagain sama Bu susi. Dan insha Allah aman." Jawab Alya menyakinkan ku.

"Tapi..." Ucapku terpotong.

"Sudahlah ris gak usah di perpanjang lagi." Jawab yusha.

" Ya sudahlah kalau kalian gak percaya sama gw." Pergi dan langsung msk ke dlm kamar.

Harris pov

"Knp sih..? pada gak percaya sama gw padahal kan gw cuma mau bantu biar gak terjadi sesuatu sama alya. Tapi pada gak percaya, kalau gitu mending gw gak usah mikirin lagi, percuma gak pernah di gubris." Jawabku kesal.

Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari arah depan kamarku.

"Ris ibu boleh msk?." Tanya ibu.

"Iya Bu silahkan. Pintunya tidak dikunci." Jawabku.

"Km knp ris kok wajahnya di lipat ?."tanya ibu heran.

" Gpp Bu cuma sedikit kesal aja sama yusha!." Seruku.

"Knp lagi dgn yusha, jgn bilang km habis berantem ya." Tanya ibu.

"Gak berantem Bu. Aku kesal karena dia gak percaya sama omongan ku kalau aku melarang Alya untuk pergi." Jelas ku.

"Yasudah. Km jgn kesal ya biarkan saja dia." Jawab ibu.

"Oh ya bu. Dapat salam dari Aldo, tadi sore dia gak sempet pamit karena buru-buru." Aku menyampaikan nya.

"Iya waalaikumsalam. Ris ibu kebawah dulu ya, ibu lupa kalau lagi masak air." Pamit ibu.

"Iya Bu." Jawab ku singkat.

****

Pukul 05.30

Alya pov

"Bu Alya pamit dulu ya." Seraya mencium punggung tangan ibu.

"Iya Alya hati-hati di jalan jgn nakal ya. ikut perintah Bu susi. Jgn pisah dari rombongan, cepat pulang ya." Jawab ibu serya mengelus rambut Alya yg berbalut hijab.

****
TKP...

"Nah Alhamdulillah akhirnya kita sudah sampai juga di waduk ini." Seru Bu susi. (Just info: Bu susi adalah guru Alya).

"Ye.. bagus banget ya waduknya." Jawab salah satu murid.

"Bu kita akan menginap dimana?." tanya Alya.

"Kita akan menginap di tenda dekat sini (saung)." Jelas Bu susi.

"Oke anak² sekarang kalian mulai berkemas dan menaruh semua barang yang kalian bawa dan taruh di saung sana ya." Seru Bu Andini (just info: kepala sekolah).

"Baik Bu." All student.

"Oh iya ibu mau kasih tau sama kalian jgn pernah dekati pohon beringin di ujung jalan sana ya. bahaya!." Jelas Bu susi.

"Memang knp Bu?." Tanya Alya.

"Gpp ibu hanya memperingatkan kalian saja." Jawab Bu susi.

****

Air sungai kecil yg mengalir dari mata air di kaki sebuah pegunungan yg terkenal angker itu tertampung di sebuah waduk besar Gajah Mungkur - Wonogiri Jawa Tengah.

Konon dalam pembuatan nya, waduk ini banyak menelan korban jiwa. Menurut pandangan supranatural, waktu itu banyak di temukan mayat anak-anak yg kedua matanya sudah di cungkil untuk di jadikan tumbal.

Sebelum di tenggelamkan ada sebuah desa bernama somoulun, di desa itu berdiri sebuah pohon beringin yg sangat besar dan di jadikan punden. Pohon beringin itu di keramatkan dan banyak di huni makhluk halus.

Dari sekian penghuni pohon itu ada roh gentayangan seorang dukun wanita Nini pelet sebutannya. Semasa hidupnya Nini pelet suka menculik anak-anak dan di ambil matanya untuk mempertebal ilmu kesaktian nya.

"Mayat... Mayat...." Seru salah seorang warga.

"Mayat siapa? Dan dimana?." Tanya warga sekitar.

"Di punden, di bawah pohon beringin itu ada beberapa mayat anak-anak." Jelas seorang warga.

Tak beberapa lama warga sudah berkumpul di punden keramat itu.

"Sungguh keji perbuatan siapa ini?." Tanya pak Hasim.

Warga banyak menemukan mayat anak kecil yg mata nya sudah bolong karena di cungkil oleh Nini pelet untuk di jadikan tumbal dan untuk mempertebal ilmu nya.

"Jahat sekali dia. Banyak orang tua yg mencari anaknya yg hilang dan di ketemukan sudah tidak bernyawa." Seru salah seorang warga.

Bersambung.....
Halo para readers 👋 aku balik lagi dgn cerita lanjutan dari Waduk Gajah Mungkur part 2 bagaimana ceritanya lanjutan nya ikuti terus ya...

Jgn lupa tinggalin jejak kalian ya dgn vote dan comet. Makasih

Love youuuuuu 💓

-salam literasi 📚-

"Aku Bukanlah Anak Indigo" [Harris J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang