Lelaki di hadapanku memalingkan wajahnya yang dingin. Angin musim panas mengibar ngibarkan trench coat yang ia kenakan."Ada apa, Dazai?"
Semakin ia merapatkan kedua tangannya pada saku.
"Maafkan aku, Haru."
Dengan rasa tak percaya kutatap wajahnya. Kuangkat kedua telapak tanganku, melihat bercak keunguan menggerogoti perlahan. Jantungku berdegup tak karuan, keringat dingin membanjiri tubuhku seketika.
"Jelaskan, apa yang sebenarnya terjadi Dazai?!"
"Maafkan aku, Haru." Ulangnya. Ia masih memalingkan wajahnya, tak sanggup menatapku. Bibirnya terkatup rapat, seakan menahan apa yang sebenarnya ingin ia katakan.
Aku muak dengan apa yang ia katakan, tak ada perkataan lain. Apa yang sebenarnya terjadi pun aku benar benar tak tahu.
Lagipula Haru bukanlah namaku.
Nyeri menjalari seluruh tubuh dengan cepat. Membuat rintihan lolos dengan mudah dari bibirku.
"Dazai!!"
Kau telah menjadi manusia yang sempurna.
•*•*•*•
Hello readers!!
Gimana prolognya ni wkwkwk sejujurnya ini dibuat hanya utk memenuhi kegabutan semata hahah T-T
Stay tune ya! Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan dan pengembangan
❤️u all~~secinta diriku pada bang Dazai//plakk•*•*•*•
KAMU SEDANG MEMBACA
No Longer Human
FantasyManusia memiliki berbagai emosi yang selalu pasang surut bagai ombak. Mungkin saja aku adalah manusia yang hampir gagal, dan Dazai tak pernah sekalipun menjadi manusia. Ini semua hanya soal persepsi. [NOTE]: Ini bukan literatur karya Osamu Dazai, in...