🍁Chapter 9. Masa lalu

7.7K 400 5
                                    

"Aku benci berteman dengan orang yang berfikir untuk memiliki sesuatu yang memang bukan miliknya."
_Iriana Allisia Jhonson_

New York City, 10th later....

Seorang anak perempuan bersurai coklat bersembunyi dibelakang seorang wanita yang terlihat cantik dengan dress violetnya. Anak perempuan yang hari ini merayakan hari kelahirannya itu tampak malu, mengintip dari pungung sang Mama. Menatap pasangan suami-istri dihadapannya yang menatapnya dengan senyum ramah.

"Come on dear, keluarlah.... Uncle Leon membawa hadiah untuk mu." Ucap Wanita itu sembari menarik lembut tangan anak perempuannya.

Dengan menunduk malu, anak perempuan itu keluar dari balik punggung Mamanya.

Amel, tersenyum lembut sembari merangkul bahu anaknya. "Say Hai, to uncle Leon and Aunt Carla."

"H-ai Uncle Leon, aunt Carla!"

"Ini Allisia? Wow, so cute! Happy birthday girl!" Carla membungkuk, mengelus pipi Allisia yang tersipu malu, membuat wanita itu tertawa melohat kepolosan anak yang hari ini genap berusia tujuh tahun tersebut.

"Hello, girl! Kamu telah tumbuh begitu cepat, aku ingat waktu itu kamu masih begitu kecil dan rapuh. Sekarang lihat, kamu telah tumbuh begitu besar." Leon ikut menunduk, mengelus rambut Allisia. Kemudian mendongak menatap Amel dengan dahi berkerut. "Lalu dimana si brengsek beruntung itu? Hari ini anaknya berulang tahun, namun aku masih belum melihatnya sejak tadi." Gerutunya.

Amel memutar bola matanya malas, agak jengkel setelah diingatkan perihal ketidakhadiran suaminya. "Masalah di Roma harus menahannya hingga seminggu ke depan, untung saja semalam ia telah mengucapkan selamat pada Allisia dan meminta maaf."

"Kasus ledakan itu?" Tebak Leon yang diangguki oleh Amel.

"Oh, My dear. Bukankah sudah ku katakan, menikahi pria kaya tak akan selalu berakhir baik! Lihat, anaknya sedang merayakan hari kelahiran. Namun, dia masih sibuk dengan kertas-kertas membosankan itu!" Gerutu Carla kesal, dia menunduk menatap Allisia dengan raut menyedihkan "Allisia sayang, kemarilah.... Aunt Carla punya sesuatu untukmu." Carla menyodorkan paperbag ditangannya

Ragu sejenak, Allisia mendongak meminta persetujuan sang Mama. Dengan anggukan Amel, Alissia maju mengambil paperbag dari tangan Carla sembari berucap pelan "Terima kasih."

"Ohh, My dear Allisia...." Carla memeluk anak berusia tujuh tahun itu gemas. "Happy birthday dear...."

Amel tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu. Menyadari sesuatu, Amel menodongak menatap Leon "Dimana anak mu?"

"Daddy!"

Pekikan itu menjawab pertanyaan Amel, dia tersenyum melihat seorang anak perempuan yang hampir seumuran dengan Allisia berlari ke arah mereka dengan tangan yang memegang cup cake.

"Daddy, ini lezat sekali! Ayo coba-coba!" Katanya bersemangat sembari menyodorkan cake ditangannya pada Leon.

"Ini Jennie?"

Anak perempuan itu mengalihkan perhatiannya dari Leon, menatap Amel dengan senyum polosnya. "Halo tante, aku Jennie!"

Amel tertawa melihat tingkah riang Jennie, tangannya terulur mengelus kepala anak itu dan mencubit pipinya gemas. "Kamu sangat cantik."

Jennie membusungkan dadanya dan berkata dengan percaya diri "Tentu saja!" Mereka tertawa melihat tingkah anak itu.

"Ayo, kenalkan ini anak tante, Allisia." Amel mendorong anaknya di hadapan Jennie.

Fake Nerd#Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang