Part 5: Mengapa hidupku begini?

3.1K 142 4
                                    

Teriakan pada malam itu membuat suasana di rumah Alexa menjadi gaduh, bahkan polisi didatangkan pada tempat kejadian. Alexa menahan tangisnya ketika jalur kuning dibentangkan pada sekeliling rumah. Gadis itu masih bisa mengingat apa isi kotak itu.

Kotak cantik dengan pita besar di atasnya, ternyata dalamnya tidak secantik luarnya. Membayangkan saja sudah mengocok perut Alexa, ia ingin muntah saat itu juga. Tenaganya masih belum kembali, Alexa terlalu shock dengan kejadian ini semua. Wajahnya masih saja menampakkan pucat pasi, bibirnya seolah kering, tenggorokannya seolah tersendat.

Ingin tau apa yang ada didalam kotak cantik tersebut? Sebuah kepala pria. Benar, tidak ada kesalahan disana. Sebuah kepala mengenaskan dengan mulut terjahit yang berada di dalam kotak cantik itu, bahkan darahnya masih basah dan belum mengering yang berarti kepala itu baru saja dipotong.

Bukan hanya kepala biasa yang mengenaskan, itu adalah wajah Dave. Benar, Dave yang ia temui dan masih menghinanya tadi pagi, kini malamnya hanya tersisa kepala dengan mulut terjahit dan darah berceceran pada wajahnya. Alexa berteriak ketakutan, terkejut, dan seolah ada batu-bata menimpa kepalanya.

Bukan hanya itu, dalam kotak itu terdapat pesan yang tidak kalah mengerikan dari sebuah kepala buntung.

"Orang yang menyakitimu telah kulenyapkan, jangan biarkan aku melihatnya lagi atau orang itu akan bernasib sama."

Salam cinta dari
W

Bagaimana bisa ia tau bahwa Alexa tersakiti, mengapa ia sampai tidak punya hati melenyapkan Dave. Hati Alexa berkecamuk membayangkan semua ini, ia ketakutan. Alexa seolah diawasi dari jauh, bahkan ia yakin sampai detik ini pun Alexa merasa sedang diamati.

"Anda akan tidur di mana malam ini?" salah satu pimpinan polisi mendekati Alexa, ia sedikit kasihan dengan gadis di hadapannya. "Saya sarankan anda untuk menginap di rumah salah satu kerabat, atau teman."

Alexa menggeleng, ia ketakutan dan bingung. Alexa tidak mungkin tinggal di sana malam ini. Hal itu akan merepotkan tuan rumahnya, dan Alexa benci membuat orang lain kesulitan karenanya. Lalu surat ancaman itu, mengapa membayangkannya saja membuat Alexa merinding.

Suara deheman membuat Alexa terlonjak di tempat, lebih terkejut lagi bahwa itu bukanlah suara dari polisi yang tengah menanyakan keadaanya. Alexa mendongak karena suara itu terasa familier, wajah tampan itu menatap Alexa dengan pandangan tak terbaca. Apa yang dipikirkan orang itu?

"Mr. Michael bagaimana anda tau alamat rumah saya?" tanya Alexa sedikit bersemangat, ketakutannya seolah menguap. Ia merasa aman ketika sosok itu menampakan dirinya, entah mengapa meski pria ini telah merebut ciuman pertamanya. Datang di saat seperti ini, Alexa sungguh sangat bahagia.

"Mau tinggal dirumahku? Sampai kamu diperbolehkan lagi tinggal disini." Mr. Michael menawarkan sesuatu yang sangat Alexa butuhkan kali ini, namun gadis itu seolah tidak sanggup menerimanya. Ia akan merepotkan pria itu lagi. Dan Alexa tidak mau hal itu terjadi.

Polisi itu menatap Michael menyelidik, "maaf anda siapanya?"

Michael tersenyum tipis lalu mengeluarkan kartu namanya, "Saya Michael Lowel Winston, guru Alexa." pria itu memperkenalkan dirinya, lalu kembali menatap Alexa.

Polisi itu sedikit menurunkan kewaspadaanya, ia ikut tersenyum. Lebih lebar dari Michael. "Sebaiknya saran dari Mr. Michael harus anda terima, lagipula anda tidak punya tempat tinggal dan sanak saudara."

Harus bagaimana Alexa kali ini? Polisi ini tidak tau bagaimana menyebalkannya Michael saat ia becanda, namun kedatangan Mr. Michael saat ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Alexa. Bahwa setidaknya, ada yang mau menerima dirinya. Mungkin Alexa harus menerima tawaran baik Mr. Michael.

The Jerk (Yandere)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang