Pria itu mengernyit. Sedikit terganggu oleh sinar matahari yang membuat dirinya kini mengerjap dan membuka kedua matanya perlahan. Ia beranjak perlahan dari berbaringnya sembari memegangi kepalanya yang terasa pening.
"Sudah bangun, huh?"
Ia terkesiap saat mendengar suara yang tak asing itu. Dan benar, dihadapannya saat ini, seorang gadis melipat kedua tangannya di dada. Nampak raut wajah kesal juga tercetak di wajah cantiknya itu.
Hoseok mengelilingi pandangannya ke seluruh arah. Lalu terkesiap ketika ia melihat tubuh bagian atasnya yang tak mengenakan apapun dan menarik selimut untuk menutupinya.
"Ada apa denganku? Kenapa aku bisa disini? D-Dan kemana pakaianku?"
Jennie mendecak. Berlalu untuk mengambil pakaian pria itu dan langsung melemparkannya pada Hoseok.
"Cepat bangun dan pulang. Kau benar-benar sangat menyusahkanku ketika kau mabuk."
Dan setelahnya, Jennie berlalu begitu saja. Meninggalkan Hoseok yang kini mulai mengingat kembali kejadian semalam. Dimana dirinya memang mabuk semalam. Tapi setelahnya, ia benar-benar tak mengetahui apapun.
Pria itu menghela napasnya dan memilih untuk memakai pakaiannya dengan cepat. Bahkan tas yang ia kenakan semalam sudah terletak rapi di kursi belajar milik Jennie dan ia mengambilnya dengan cepat.
Saat keluar dari kamar gadis itu, ia bisa melihat Jennie yang kini telah sibuk menata beberapa makanan di atas meja makan mengingat tempat tinggal Jennie yang cukup sederhana.
"Kemarilah. Kau harus menghilangkan alkohol yang ada dalam tubuhnya." Ucap Jennie yang kini kembali ke dapur.
Hoseok memilih untuk mengikutinya. Duduk pada salah satu meja makan dan Jennie yang datang setelahnya dan meletakkan sebuah sup dihadapan pria itu.
"Makan itu. Itu sup untuk menghilangkan alkohol di dalam tubuhmu."
Jennie mulai mendudukkan dirinya pada kursi dihadapan Hoseok. Menuangkan segelas air dan menyodorkan pada pria itu.
"Terima kasih." Ucapnya dan mengambil gelas itu. Jennie hanya mengangguk sekali sebagai jawabannya.
"Tapi, bagaimana bisa aku disini? Aku benar-benar tak mengingat apapun."
"Kau mabuk, sialan. Dan bibi kedai tempat kau datangi itu menelponku, menyuruhku untuk membawamu. Sial, kau benar-benar menyusahkanku."
"L-Lalu, bagaimana dengan diriku yang tak memakai pakaianku saat aku bangun?"
Jennie terdiam. Terlintas sebuah ide jahil di kepalanya. Menatap pada Hoseok dengan senyumannya.
"Kau tak mengingat hal yang itu? Astaga, aku merasa terhina disini."
Hoseok tampak panik dan juga bingung saat ini. Tak mengerti apa maksud Jennie. "A-Apa maksudmu? Kita tak melakukan apapun, kan?"
Jennie memasang ekspresi sedihnya. Menegak air di gelasnya dengan cepat. "Jung Hoseok, kau benar-benar membuatku merasa terhina sekali. Kau bahkan tak mengingat apapun yang telah kau lakukan padaku."
"Ya, i-itu tidak mungkin. K-Kau bohong, bukan?"
Jennie kali ini tak menahan tawanya dan membuat pria itu kini bisa bernapas lega. "Kau benar-benar bodoh sekali, Hoseok."
"Sialan kau."
Jennie menghentikan tawanya. Kembali meneguk airnya. "Tapi benar. Semalam kau benar-benar menyebalkan. Kau muntah tepat di atas pakaianku."
Hoseok kali ini yang tertawa. Dan berganti dengan Jennie yang kini terlihat kesal. "Astaga, aku bahkan bisa membayangkan wajah kesalmu saat ini."
Jennie mendecak. "Apa ini balasanmu pada seseorang yang membantumu, huh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
fool for love ❌ jinrose
Fanfiction[18+] ✔ Bodoh karena cinta? Bahkan untuk seorang pria yang sempurna seperti Kim Seokjin pun bisa merasakan bodoh karena cinta. ----- ©iamdhilaaa, 2018