24

1.6K 208 1
                                    

Rose menghela napasnya sekali lagi. Entah mengapa, ia sama sekali tak memiliki mood hanya untuk melanjutkan tulisan pada buku di pangkuannya saat ini. Gitar yang selama ini selalu bisa membangkitkan mood-nya saja tak cukup membuat suasana hati gadis itu membaik.

Lalu gadis itu terkejut ketika sebuah lollipop lemon telah berada dihadapannya. Membuatnya mendongak untuk menatap pada seseorang yang baru saja memberikan lollipop kesukaan itu padanya.

"Ada apa? Kau terlihat tak baik setelah berbicara dengan temanmu tadi."

Rose masih tak bergeming dari tempatnya. Masih menatap pada pria itu yang kini membuka bungkusan lollipop itu. Dan gadis itu sedikit terkejut ketika sang pria memaksanya untuk menghisap lollipop itu.

"Kudengar, itu bisa membuat mood-mu kembali naik."

Rose memberengut sembari menjauhkan lollipop itu dari mulutnya.

"Darimana Sunbae tahu?"

"Entahlah. Mungkin, karena kebetulan aku tak sengaja mendengar obrolanmu dengan teman-temanmu?"

Rose memilih untuk tak lagi membahasnya. Hanya kini mulai mengemut kembali lollipop lemon itu.

"Ada apa?"

"Tidak ada."

"Kau tak mau cerita padaku? Wah, lalu apa guna seorang pria ketika sang kekasih sedang memiliki masalah? Bukankah seharusnya mereka semua mendengarkan masalah kekasihnya?"

Rose sedikit terkejut disana. Tidak mungkin telinganya tadi mendengar sesuatu yang salah, bukan? Bahkan pandangannya kini kembali menatap pada Seokjin disana yang duduk di sampingnya.

"S-Sunbae? A-Apa, tadi, maksudnya.."

"Hey, kenapa kau menjadi tak bisa berbicara seperti ini?"

Rose semakin terdiam disana. Saat sebuah sentuhan ia rasakan pada wajahnya saat ini.

"S-Sentuh, kenapa..."

"Rose, kau baik-baik saja?"

"A-Apa yang Sunbae katakan tadi? Dan-dan apa yang Sunbae lakukan sekarang?"

"Hmm? Memangnya, ada perkataanku yang salah?"

"Bukan begitu. M-Maksudku, siapa yang Sunbae maksud dengan kekasih?"

Seokjin tak bisa menahan senyumnya sekarang. Kini satu tangannya yang bebas kembali menangkup wajah Rose. Membuat wajah gadis itu terlihat tenggelam pada tangan besar milik pria itu.

"Wae? Kau tak ingin jika aku menjadi kekasihmu?"

Kedua mata gadis itu mengedip dengan cepatnya. Ia tak mungkin sedang bermimpi saat ini, bukan?

"Jangan seperti itu. Kau tampak menggemaskan ketika wajahmu terlihat bodoh seperti ini."

Gadis itu kembali dikejutkan ketika jarak wajah keduanya semakin mendekat. Membuatnya bisa mengamati keseluruhan wajah pria Kim itu secara dekat seperti ini.

"Kau harus terbiasa, Rose." Lalu menjauhkan jarak keduanya bersamaan dengan kedua tangannya yang juga telah menjauh dari wajah milik gadis itu.

"Jadi, kau mau cerita padaku ada apa denganmu sehingga kau terlihat murung seperti tadi?"

Rose berusaha untuk mengumpulkan kesadaran dalam dirinya. Berdehem sejenak sebelum menjauhkan pandangannya dari Seokjin.

"Aku hanya memikirkan bagaimana nanti kelanjutan hubungan Jennie dan Hoseok."

"Memangnya, ada apa dengan keduanya?"

"Jennie akan pindah bersama kedua orangtuanya ke luar negeri. Dan mungkin saja mereka tak akan kembali. Tapi Jennie tak bisa untuk mengatakan itu semua. Dan juga, dia tak ingin jika Hoseok tahu jika ia akan pergi. Untuk itu, ia menyuruhku untuk merahasiakan ini semua."

fool for love ❌ jinroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang