Malam itu, keduanya berjalan bersama. Dengan tangan yang masih bertaut satu sama lain. Seolah kini tengah berbagi kehangatan dari tautan tangan itu. Senyum itu masih terpatri di wajah keduanya. Terlalu menyukai suasana yang tengah menyelimuti keduanya saat ini.
"Sunbae..."
Sang pria mengalihkan pandangannya. Menatap pada gadis di sampingnya.
"Sunbae tak mungkin sedang bercanda padaku saat ini, bukan? Atau memiliki sebuah taruhan dan kau kalah sehingga kau melakukan semua ini padaku?"
Seokjin benar-benar tak bisa menahan senyumnya. Ia memilih untuk tak menjawabnya. Hanya terus menarik Rose saat ini dimana gadis itu pula tak menolaknya.
Dan mereka berdua kini telah menginjakkan kaki di rumah. Sementara Rose disana benar-benar terkejut ketika melihat sosok Ayahnya disana. Duduk bersama pula dengan kedua orangtua Seokjin.
"Appa!!"
Dan sang Ayah dengan cepat mengalihkan pandangannya. Ketika melihat sang putri yang kini mendekat padanya. Memeluk seseorang yang dirindukannya itu setelahnya dimana sang Ayah membalasnya.
"Appa, aku merindukanmu."
"Appa juga merindukan putri appa. Biar appa lihat bagaimana putri appa sekarang."
Tn. Park melepaskan pelukannya. Dan setelahnya menangkup wajah putrinya itu.
"Hey, kenapa menangis? Nanti kecantikan putri appa akan hilang." Ucapnya sembari menghapus airmata Rose. Bahkan Rose sendiri tak tahu, kapan ia mengeluarkan airmatanya itu. Ia hanya terlalu merindukan Ayahnya saja saat ini.
"Aku tak menangis. Dan juga, kenapa appa tak bilang padaku jika akan pulang?"
"Hmm, surprise?"
Rose hanya tersenyum setelahnya. Sebelum akhirnya kembali memeluk sang Ayah. Melepaskan rindunya dalam pelukan itu.
"Senang bisa melihat paman lagi."
Pelukan Ayah dan anak itu kembali terpisah. Saat sebuah suara itu mengintrupsi keduanya. Pun dengan langkah Seokjin yang kini mendekat pada keduanya.
"Ah, Seokjin. Ya. Senang juga bisa bertemu denganmu kembali."
Lalu pandangannya kembali pada Rose disana. Mengangkat satu alisnya dan membuat Rose kini memasang wajah bertanya pada Ayahnya.
"Oh, ayolah, sayang. Apa kau tak mengerti juga? Appa bertanya padamu bagaimana hubungan kalian."
Disana, Rose bisa merasakan kedua pipinya memanas hanya karena pertanyaan Ayahnya. Dan sang Ayah yang melihat itu tak bisa menyembunyikannya. Kini mengalihkan pandangannya untuk menatap pada Tn. Kim disana.
"Kurasa, kau benar. Rencana untuk pernikahan mereka mungkin bisa kita percepat."
Pernikahan? Tunggu dulu. Rose tak tahu ada apa dengannya hari ini. Kenapa dia selalu saja mendapat hal-hal yang mengejutkan hanya dalam waktu singkat?
"Baiklah. Karena semuanya berjalan lancar, maka rencana kita akan dilaksanakan secepatnya."
Rose bahkan seperti orang bodoh saat ini. Disaat semua orang tengah tersenyum bahagia, dirinya masih mencoba untuk mencerna seluruh kejadian yang menurutnya sangat mendadak seperti ini.
Ceklek
Pandangan semua orang kini beralih pada pintu utama yang terbuka. Menampakkan Jisoo disana dan membuat semuanya terkejut ketika gadis itu sedikit menutup pintu di belakangnya dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
fool for love ❌ jinrose
Fanfiction[18+] ✔ Bodoh karena cinta? Bahkan untuk seorang pria yang sempurna seperti Kim Seokjin pun bisa merasakan bodoh karena cinta. ----- ©iamdhilaaa, 2018