Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rose menatap kembali penampilannya pada cermin dihadapannya. Dress yang ia kenakan memang sangatlah cocok pada tubuh rampingnya. Dan biarlah ia menyombongkan dirinya sedikit. Ia terlihat sangat cantik hari ini. Dan mungkin, para pria di luar sana akan langsung jatuh padanya.
Tapi itu semua tak berguna jika pria yang ia sukai malah menolaknya. Dan ingatkan dia lagi jika pria yang ia sukai menolaknya dihadapan banyak orang.
Tok Tok
Suara ketukan pintu itu menyadarkan dia dari lamunannya. "Masuk." Dan bersamaan itu, pintu kamarnya terbuka. Menampakkan sang Ayah yang juga telah siap disana dan tersenyum tipis padanya.
"Kau sudah siap, sayang?"
Rose hanya mengangguk menjawabnya. Menghadapkan dirinya pada sang Ayah. "Bagaimana?"
Sang Ayah tersenyum. Putrinya menanyakan bagaimana penampilannya. Tapi ia masih bisa melihat jika raut wajah Rose saat ini sangat tidak menginginkan pertemuan ini.
"Kau terlihat cantik, Rose. Sudahlah, kita berangkat sekarang. Atau kita akan terlambat nantinya."
.
.
Rose masih merangkul Ayahnya. Mengikuti langkah Ayahnya ketika keduanya kini sudah memasuki salah satu restoran tempat dimana dirinya akan bertemu dengan teman Ayahnya. Oh, ralat. Mungkin, pertemuan ini juga benar-benar akan menentukan masa depannya nanti.
Hingga langkah Ayahnya terhenti, begitupun dengan Rose yang ikut menghentikan langkahnya. "Itu dia." Dan gadis itu yang mengarahkan pandangannya pada arah yang ditunjuk sang Ayah.
Kedua mata gadis itu membulat. Bersamaan dengan Tn. Park yang juga kembali menarik Rose untuk mengikutinya menuju salah satu meja yang Rose sendiri bahkan tak yakin jika meja itu yang akan ia datangi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rose bahkan tak repot-repot untuk mendengarkan ketika Ayahnya kini telah bertegur sapa dengan temannya. Pandangannya masih tertuju pada satu pria disana yang bahkan tak melihat padanya.
"Oh ya, ini dia putriku yang aku ceritakan padamu." Ucap Tn. Park dan kini menarik Rose untuk bertatapan langsung dengan temannya.
