Rose sedikit melirik ke arah belakang. Melihat Seokjin disana yang duduk pada kursi belakang bus dengan tatapan keluar melalui jendela di sampingnya.
Ingin rasanya Rose menghampiri pria itu. Tentu saja untuk mendengarkan apa yang akan pria itu katakan padanya sebagai jawaban baginya. Entahlah, Rose merasa belum cukup jika belum mendengar alasan mengapa pria itu bisa berubah secepat ini padanya.
"Hey, kau mendengarku?"
Rose terkesiap. Kembali menatap pada Jisoo yang duduk di sampingnya.
"Oh, ya. Ada apa, eonni?"
Jisoo menghela napasnya. Mengikuti arah pandang yang Rose lihat tadi sebelumnya.
"Ck, kalian berdua benar-benar. Apa aku mengganggu kalian berdua?"
"T-Tidak. Bagaimana bisa eonni berkata seperti itu?"
"Sudahlah. Aku bertanya padamu tadi. Apa mungkin jika Yoongi itu akan menyukai pancake kesukaanku?"
"Ah, itu. Ya, aku yakin Yoongi Sunbae akan menyukainya."
Jisoo tak bisa menyembunyikan senyumnya. Menatap pada sebuah kotak bekal yang berada di pangkuannya.
Rose yang melihat itu hanya ikut tersenyum pula. Pandangannya kembali melirik pada Seokjin disana. Dan kembali, helaan napas itu keluar begitu saja darinya
"Hey, kau tak perlu khawatir."
Pandangan Rose beralih kembali pada Jisoo. Mengerutkan keningnya karena bingung.
"Eonni, apa maksudnya tadi?"
"Kau tak perlu ragu lagi dengan perasaan Seokjin padamu." Lalu menatap pada Rose disana. "Dia tak bisa untuk menunjukkan perasaannya langsung. Hanya dengan sebuah tindakan. Itulah kenapa dia tak pernah berkencan sebelumnya. Semua gadis yang mendekatinya selalu saja salah paham terhadap sikapnya. Menganggap Seokjin selalu saja mempermainkan mereka tanpa mengatakan apapun. Mau itu cinta atau sayang. Sehingga banyak dari mereka memilih untuk tak lagi mendekati Seokjin setelahnya.
Tapi mungkin, itu berbeda denganmu. Kau sudah tahu jika Seokjin menolakmu. Tapi kau seakan tak menyerah untuk membuatnya menyukaimu. Dan mungkin, hati kecilnya menjadi luluh untukmu."
Lalu Jisoo mengambil salah satu tangan Rose. Mengelus punggung tangan gadis itu dengan masih mempertahankan senyumannya.
"Pria itu memang tak pernah cerita padaku. Tapi aku tahu semuanya. Ck, pria itu terlalu bodoh." Ucapnya setelah melirik pada Seokjin disana.
"Jadi, kau tak perlu khawatir. Jangan ragu dengan perasaannya. Kau tahu? Terkadang, aku sedikit berdebar ketika Seokjin memperlakukanku dengan sangat baik."
Rose dengan cepat menatap Jisoo setelah mendengar ucapan gadis itu.
"Hey, hey, tak usah menatapku seperti itu. Aku hanya mengatakan apa yang aku rasakan. Tapi aku juga tidak mungkin mengalami brother complex dengannya. Membayangkannya saja sudah membuatku merinding."
Keduanya tertawa pelan bersamaan setelahnya. Lalu menghentikannya sendiri ketika menyadari tatapan para penumpang di dalam bus sana kini mengarah pada mereka.
Rose kembali mengarahkan pandangannya pada Seokjin disana. Dimana pria itu juga ternyata tengah menatapnya.
"Jadi, kau tak perlu khawatir. Jangan ragu dengan perasaannya."
Dan gadis itu memberikan senyumannya. Dimana senyuman itu begitu menenangkan bagi pria yang kini membalas senyuman gadis itu padanya.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
fool for love ❌ jinrose
Fanfiction[18+] ✔ Bodoh karena cinta? Bahkan untuk seorang pria yang sempurna seperti Kim Seokjin pun bisa merasakan bodoh karena cinta. ----- ©iamdhilaaa, 2018