Gadis itu mengerjap. Membuka kedua matanya setelahnya dan langsung dihadapkan dengan wajah sang kekasih yang tersenyum padanya. Kembali, kedua matanya tertutup. Lalu setelahnya membawa dirinya untuk benar-benar masuk ke dalam pelukan sang kekasih.
"Hey, kenapa kau malah kembali tidur? Matahari sudah sangat naik disana."
"Biarkan saja. Lagipula, aku punya matahari sendiriku disini."
Lalu gadis itu mendongak. Mencium sekilas bibir sang pria. Menghasilkan senyuman di wajah keduanya. Lalu sang pria melirik pada jam yang terletak di atas meja nakas.
"Kau tak ada kelas?"
Gadis itu hanya menggeleng menjawabnya. "Entah mengapa, aku ingin membolos hari ini. Sekali saja tak apa, kan?" Lalu kembali masuk ke dalam pelukan sang kekasih.
"Ck, kau ini. Sudahlah, aku akan buatkan sarapan untuk kita."
Sang gadis hanya memberengut ketika sang pria beranjak. Membuat pelukan mereka juga terlepas. Dan sang gadis memilih untuk kembali melanjutkan tidurnya.
Ting Tong
Hingga suara bel berbunyi. Membuat sang pria merengut lalu melirik pada sang gadis yang kembali menutup matanya.
"Jen, kau memiliki tamu? Sepagi ini?"
"Entahlah. Tolong bukakan pintunya untukku."
Hoseok hanya menghela napasnya. Namun tetap melangkahkan kakinya menuju pintu utama untuk membukakan pintu bagi sang tamu.
Kening pria itu mengerut. Mendapati seorang wanita paruh baya yang menatapnya terkejut.
"Siapa kau?"
Pria itu semakin dibuat bingung oleh pertanyaan itu. Bukankah seharusnya itu pertanyaannya?
"Maaf. Tapi bibi mencari siapa?"
Wanita itu tak menjawabnya. Raut wajahnya terlihat sangat kesal saat ini. Amarahnya juga nampak terlihat disana. Menatap pada sosok pria dihadapannya yang tak memakai pakaian atas. Hanya berbalut pada bagian bawah tubuhnya.
"Siapa yang datang?"
Keduanya beralih pada suara Jennie yang baru saja keluar dari kamarnya. Pun wanita paruh baya itu sedikit terkejut mendapati penampilan Jennie saat ini. Dengan kaos putih yang cukup kebesaran di tubuhnya yang panjangnya hingga bagian pahanya.
Jennie terkejut disana. Menatap pada sosok wanita disana yang kini dengan cepat segera masuk. Tak memperdulikan tatapan Hoseok padanya. Lalu dengan segera memukul lengan Jennie berkali-kali. Dan suara rintihan gadis itu kini terdengar di pagi hari itu.
"Kau gadis tengik. Apa-apaan ini, huh?"
"Ck, eomma. Berhentilah. Sudah kubilang pukulanmu itu sangat sakit."
"Lalu ini apa, huh? Kenapa ada seorang pria di rumahmu?"
Hoseok yang melihat itu pun mulai mengerti. Kini berlari mendekat pada keduanya. Menghalangi wanita yang sekarang ia tahu adalah Ibu dari Jennie. Dan saat tangan itu terangkat--
PLAK
--saat itu pula, sebuah tamparan pria itu terima dari Ny. Kim. Bukan hanya Jennie, namun Ny. Kim pula terkejut dengan apa yang ia lakukan. Niatnya hanya ingin menampar putrinya, namun berakhir dengan menampar Hoseok.
"Oh? Kau tak apa?"
Jennie mendekat. Menyentuh wajah Hoseok yang baru saja mendapatkan tamparan Ibunya secara tak sengaja. Pria itu hanya tersenyum tipis sembari menggeleng. Lalu menepis perlahan tangan Jennie dan kini menatap pada Ny. Kim yang masih berada pada posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
fool for love ❌ jinrose
Fanfiction[18+] ✔ Bodoh karena cinta? Bahkan untuk seorang pria yang sempurna seperti Kim Seokjin pun bisa merasakan bodoh karena cinta. ----- ©iamdhilaaa, 2018