Tautan tangan itu masih keduanya belum lepaskan. Berjalan beriringan dengan beberapa pasang mata yang kini menatap pada keduanya.
Tapi seolah tak peduli, keduanya terus berjalan bersama. Hingga langkah keduanya terhenti saat seorang gadis kini menghentikan langkah keduanya.
"Jennie?"
Rose sedikit terkejut disana. Oh, sudah lama sepertinya ia tak bertemu lagi dengan sahabatnya itu. Dan kini, sang sahabat berada dihadapannya. Dalam keadaan yang menurutnya saat ini tak baik.
Rose mengalihkan pandangannya pada Seokjin. Dan pria itu hanya mengangguk setelahnya.
"Aku akan menunggumu di ruang musik."
Dan setelah mengatakan itu, pria itu berlalu begitu saja. Meninggalkan kedua gadis itu disana. Mungkin memberikan waktu bagi keduanya untuk berbicara.
Sementara Rose kini sudah menarik Jennie bersamanya. Duduk pada salah satu yang ada di taman kampus itu. Gadis Park masih menatap pada gadis Kim yang bahkan belum berbicara apapun sedari tadi. Seolah dirinya tengah menunggu apa yang akan dikatakan oleh Jennie.
"Hey, ada apa? Kau terlihat tak baik hari ini? Apa karena Hoseok?"
Jennie masih belum memberikan respon. Pun kini pandangannya beranjak pada Rose dan tersenyum setelahnya.
"Sepertinya, hubungan kau dan Sunbae kesayanganmu itu berjalan dengan baik. Kalian sudah resmi berkencan sekarang?"
"Jen, jangan bicarakan itu dulu. Aku bertanya ada apa denganmu saat ini. Kau baik-baik saja, kan?"
Lagi. Hanya diam yang Jennie berikan sebagai jawabannya untuk Rose. Dan Rose tak perlu berpikir dua kali jika kali ini, Jennie tengah menyembunyikan sebuah masalah padanya.
Rose memilih untuk mengeluarkan ponselnya. Mencari kontak seseorang sebelum akhirnya mendekatkan ponselnya pada telinganya.
"Apa yang kau lakukan?"
"Menelpon Hoseok. Siapa tahu, dia bisa membuatmu berbicara."
Jennie terkejut disana. Dengan cepat mengambil ponsel Rose dan mematikan panggilan itu.
"Kau gila. Untuk apa menelponnya?"
"Kalau begitu, cerita padaku. Ada apa denganmu?"
Jennie akhirnya menyerah. Menghela napasnya setelahnya hanya untuk menetralkan dirinya saat ini.
"Kurasa, aku tidak akan bisa lagi melanjutkan hubunganku dengan Hoseok."
Rose terkejut disana. "Tapi kenapa? Kulihat, kalian berdua terlihat baik-baik saja."
"Aku juga berharap seperti itu. Tapi, beberapa hari lagi, aku tidak akan ada di Korea lagi."
"Maksudmu?"
"Aku akan pindah. Dan mungkin, tak akan pernah kembali lagi kemari."
.
.
Helaan napas itu keluar begitu saja. Bersamaan dengan tubuh pria itu yang jatuh dan berbaring pada lantai itu. Peluh sudah hampir memenuhi seluruh wajahnya. Napasnya pun tersengal-sengal setelah dirinya baru saja menyelesaikan kegiatan menarinya hanya untuk sekedar menghilangkan emosi dalam dirinya.
Benar. Pria itu tengah dirundung emosinya saat ini. Sejak kemarin hingga saat ini, tak ada satupun panggilan ataupun balasan pesan yang ia terima dari sang kekasih. Padahal, sudah berkali-kali pria itu menelpon dan mengirimkannya pesan. Membuatnya sangat frustasi saat ini karena tak ada sosok sang gadis yang ada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
fool for love ❌ jinrose
Fanfiction[18+] ✔ Bodoh karena cinta? Bahkan untuk seorang pria yang sempurna seperti Kim Seokjin pun bisa merasakan bodoh karena cinta. ----- ©iamdhilaaa, 2018