06

818 42 0
                                    

***

"kimi nggak mau ketemu sama ean...!" teriak kimi dari dalam kamarnya.

"kupu-kupu kecilku, bukain pintunya dong, ean minta maaf, ean janji nggak bakal ingkar janji lagi" reihan masih membujuk kimi untuk membuka pintunya entah yang keberapa kali.

Sudah sekitar setengah jam kimi tidak juga mau membuka pintu kamarnya. Reihan bahkan sudah putus asa membujuk kimi.

Memang benar ini adalah salahnya, karena tidak menepati janji pergi bersamanya ke pameran malam tadi.

"kimi sayang, buka dong pintunya, kasian ini ean dari tadi" bujuk bundanya karena merasa kasihan melihat reihan sudah terduduk didepan pintu kamar kimi.

"ean juga nggak sayang sama kimi, ean bikin kimi nunggu tanpa kepastian, ean jahat!!" teriak kimi dengan isakan kecil.

"kimi maafin ean" ean mengetuk lemah pintu kamar kimi. Berharap kimi mau mebuka pintu kamarnya, namun tidak ada jawaban.

"ean, lebih baik kamu pulang saja dulu. Mungkin kimi masih kesel soal semalem" ucap tante yara.

"tapi tante..."

"sudah sana" tante yara menuntun reihan menuruni tangga rumah bernuansa putih biru itu. "nanti tante coba bujuk lagi kimi yah" ucap tante yara lagi sebelum mengantar reihan sampai depan rumah.

___

Sabtu pagi reihan masih bergelung dengan selimutnya. Mengingat sekarang sekolah libur di hari sabtu dan minggu. Reihan tidak punya niatan untuk bangun pagi di hari sabtu ini.

"ean..."suara lembut itu mampu membuat reihan tersenyum dalam tidur. Suara yang lembut dan memabukan itu memang selalu membuat dirinya rindu akan pemilik suara tersebut.

Namun lama-kelamaan suara lembut itu berubah menjadi teriakan keras ditelinga reihan. Membuatnya terlonjak dari tempat tidurnya. Reihan kaget ketika melihat sosok perempuan manis didepannya.

"pasti kamu mimpi basah ya?" celetuk kimi yang sudah duduk disamping ranjang reihan, menatapnya dengan tatapan sinis dan menyelidik.

"apaan sih kamu? Ganggu tidur aku aja" reihan menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal.

"tuh keringetan..." kimi mengacak rambut reihan yang basah akibat keringatnya.

Reihan salah tingkah sendiri. Jelas-jelas dia memang tadi memimpikan seorang perempuan, mirip dirinya. Tapi apakah itu mimpi basah?

"udah sana mandi, setelah itu kamu wajib nemenin aku jalan-jalan hari ini. Kalau ada acara yang lain? Cancel! Itu buat nebus kesalahan kamu"

"dan setelah itu kamu harus mau jadi pacar aku?"

Kimi membulatkan matanya "hey, bagaimana dengan erin! Udah sana mandi" kimi mendorong tubuh tinggi reihan.

"iya iya, biasa aja dong, nggak sabaran banget sih" reihan masih menggoda kimi. Lalu pergi kekamar mandi.

"sana..." kimi mendorong reihan.

Kimi tau pasti wajahnya mulai memerah. Dasar ean!

...

Baru update, padahal maunya update tiap hari:( tapi karena kemaren-kemaren banyak acara, jadi baru bisa update sekarang.

Terimakasih...😊

REIHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang