33

556 27 0
                                    

***

Reihan tahu semua yang lalu berjalan begitu rumit bagi kimi, itulah sebabnya ia tak mau berlama-lama tinggal dikorea menyusul regan kuliah S2 nya. Selama ini perempuan kecil itu selalu menjadi alasan reihan untuk hanya sekedar berdiam diri memandangi fotonya tersenyum lebar kearah kamera.

Sejak saat itu,saat reihan berterus terang kepada kimi,reihan begitu sulit menjalani hidupnya apalagi ketika harus mengingat erin yang mungkin sudah bahagia disana.

Tapi kimi tidak pernah berhenti mengiriminya surat cinta yang singkat namun membuatnya begitu merindu kupu-kupu kecilnya itu. Dan reihan masih heran kenapa kimi tidak pernah menelpon atau video call dengannya, jaman sudah canggih begini namun kimi masih mengandalkan tukang pos.

Tapi surat-surat yang kimi berikan kepada reihan begitu menyentuh sampai reihan ingin segera memilikinya.

Dan hari ini, reihan begitu percaya dirinya berjalan menyusuri bandara yang ramai diikuti regan dibelakangnya, mencari-cari sosok perempuan kecil. Setelah cukup lama berjalan-jalan dibandara mata reihan berhenti pada sosok perempuan yang sangat ia rindukan beberapa tahun belakangan ini.

"Eaannnn...." teriak kimi sambil berlari ke arah ean dan memeluknya.

"Ean, kenapa ean nggak teriak nama kimi juga? Ean gak kangen sama kimi?" Kimi melepas pelukannya.

"Memangnya ean keliatan gak kangen sama kimi? Kimi tau? Setiap hari ean itu selalu kebayang-bayang wajah kimi, itu juga kalo kimi percaya"

"Kimi percaya kok"

Reihan memeluk kimi kembali dengan erat seolah tidak ingin melepas kimi kembali. Keputusannya pergi ke korea meninggalkan kimi memang sangat disayangkan olehnya sendiri, karena membiarkan dirinya melewati hari cukup lama tidak bersama kimi.

"Ean kan janji sama kimi kalo ean pulang ean bakal nikahin kimi, inget gak?"

"Iya ean kimi inget"

"Kalo gitu kimi udah siap?"

"Siap apa?"

"Siap jadi istri ean dong"

"Sudah kok"

Tawa renyah mereka seolah menunjukkan bahwa dunia ini hanya milik berdua. Lalu deheman keras mengalihkan mereka.

"Anjiir gue jadi nyamuk astaga" seru regan.

"Eh kak, maaf ya jadi gak enak" ucap kimi.

"Gak papa kok, gue udah biasa, lanjutin aja"

Lalu mereka pun berlalu meninggalkan bandara, memecah keramaian dengan tawa renyah mereka.

"Ean..." panggil kimi.

"Iya sayang?"

"Jangan panggil kimi sayang"

"Kenapa?"

"Nanti kimi tambah sayang"

Reihan mengacak rambut kimi penuh kasih sayang, kimi adalah miliknya, bahkan saat pertama kali ia bertemu dengan kimi, reihan sudah memantapkan hatinya untuk terus menjaga kimi.

REIHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang