***
reihan melangkah dengan mantap disepanjang bangsal rumah sakit, hari ini reihan harus bertemu kimi dengan hati bahagia, untuk menyampaikan berit bahagia pula. dan reihan berjanji setelah ini tidak akan ada kesedihan lagi.
reihan membuka kenop pintu ruangan dimana kimi masih berbaring damai, lalu dengan perlahan reihan berjalan menghampiri kimi lalu mengecup keningnya.
"selamat pagi kupu-kupu kecilku.." ucap reihan dengan binaran di matanya.
"..."
"finally, akhirnya sebentar lagi kamu akan dapat jantung baru. kimi, aku janji setelah kamu bangun dan sembuh, aku akan menikahi kamu, kita akan hidup bersama, dan aku janji akan membuat kamu bahagia setiap harinya" ucap reihan.
"..."
"aku tahu kamu juga seneng kan? kamu bosen tiduran terus disini? oh iya, hari ini aku mau bertemu dengan pendonor jantung kamu, dan bilang terimakasih karena telah menyelamatkan wanita berhargaku"
lalu terlihat butiran bening keluar dari sudut mata kimi.
"aku pamit dulu ya"
sekali lagi reihan mengecup kening kimi sebelum meninggalkan kimi untuk.
reihan sudah sampai didepan pintu bernomor 303, tempat pasien pendonor jantung kimi dirawat. sebelumnya reihan sudah merangkai kata-kata untuk berterimakasih kepada keluarganya yang sudah mengijinkan kimi mendapatkan jantung anaknya.
"kamu reihan kan?" ucap seorang wanita paruh baya.
"iya tante, tante ini siapa ya? maaf aku gak tau" ucap reihan.
terlihat wanita itu menunduk seraya menarik nafas Panjang "saya ibunya erin" ucapnya.
"oh ya ampun, senang bisa bertemu dengan tante, ngomong-ngomong tante ngapain disini? siapa yang sakit?"
"saya yang bisacara kepada dokter asgar, karena katanya pasiennya sedang membutuhkan pendonor jantung"
"tante mau mendonorkan jantung tante?"
" bukan saya" ucapnya lalu membuka pintu bernomor 303 itu, reihan begitu terkejut ketika melihat perempuan yang berbaring diatas ranjang rumah sakit itu dengan selang peralatan yang terpasang ditubuhnya.
"erin"
reihan berbalik menatap ibunya erin meminta penjelasan.
"malam sebelum erin kecelakaan, saya memarahi dia karena dia ingin mati" isak tangis ibunya erin pecah, reihan semakin bingung.
"erin mengatakan bahwa ada yang sedang membutuhkan jantungnya, lalu saya mengerti dengan keadaannya sekarang, kalau erin ingin mendonorkan jantunya untuk perempuan bernama kimi"
"erin kecelakaan sama siapa tante"
"bobi"
segera setelah itu reihan berlari. hatinya yang baru saja bahagia karena kimi akan mendapatkan jantung baru, pudar sesaat ketika tahu bahwa jantung baru yang akan diberikan kepada kimi adalah jantung erin, perempuan yang saat ini masih ia cintai.
"paman!' teriak reihan.
"ada apa rey?'
"kenapa paman nggak bilang kalua pendonor jantung kimi adalah erin?'
"itu karena kamu tidak bertanya"
"kalua gitu aku nggak mau kimi mendapatkan jantung erin, carikan pendonor yang ain paman, erin itu perempuan yang reihan cintai, mana bisa reihan membiarkan erin meninggal'
"rey, kamu juga sudah tahu bahwa sangat sulit untuk mendapatkan pendonor jantung untuk kimi, dan kamu juga tahu bahwa keadaan kimi semakin hari semakin memburuk jika tidak segera dilakukan oprasi"
"tapi nggak jantung erin juga paman" rintih reihan.
"reihan, menurut dokter yang menangani erin, kesempatan erin untuk hidup sudah sangat kecil, dan keluarganya pun sudah mengikhlaskan erin, jadi kamu tidak bisa membuat keputusan ini sendiri. pikirkan juga orang tua kimi yang sudah sangat berharap anaknya segera melakukan operasi dan sembuh"
"kalau gitu, reihan yang akan carikan pendonor baru untuk kimi' ucap reihan lalu pergi meninggalkan pama asgar.
___
reihan begitu dibakar amarah ketika tahu bahwa erin jalan dengan bobi dan membuat mereka kecelakaan. disatu sisi juga reihan begitu kecewa dengan kenyataan bahwa ia harus merelakan salah satu dari 2 orang perempuan yang sangat ia cintai.
"kimi, bangun sebentar saja, lihat ean, begitu menyedihkannya aku sekarang, dan begitu egois aku karena tidak membiarkan kamu mendapatkan jantung erin, ku harap kamu mengerti alsannya. beri aku kesempatan untuk memdapatkan pendonor jantung baru buat kamu ya, kamu sabar ya saying"
setelah reihan menutup rapat pintu ruangan kimi, tiba-tiba tante yara menampar keras pipi reihan.
"apa-apaan kamu ini rey, kamu tau kimi harus segera di operasi? kenapa kamu memundurkan jadwal operasinya tanpa persetujuan dari saya, saya ini ibunya, kamu ini buka siapa-siapa, jadi saya memutuskan kimi akan tetap di operasi besok, saya tidak peduli siapa perempuan yang mendonorkan jantunya buat kimi, yang penting anak saya sembuh" ucap tante yara.
"tante bukannya gitu, rey janji akan mencarikan pendonor baru untuk kimi, tante sabar dulu"
"sampai Kapan? sampai kimi meninggal?"
"tante, kimi tidak akan meninggal, reihan tidak akan membiarkan itu terjadi"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
REIHAN [END]
RomanceReihan, cowok tampan berhati lembut jika didekat orang-orang yang dicintainya. Jika sudah singgah jangan lupa baca ya, jangan cuma di scrool doang. Hargai penulis yang udah cape-cape bikin cerita. Happy reading😘