19. Tentang Cemburu

27 6 0
                                    


Ö

Ö

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Kata Sayyidina Ali
Seorang wanita mungkin mampu menutupi rasa cintanya lebih dari 40 tahun, tapi sungguh!
Seorang wanita tidak mampu menutupi rasa cemburu nya meski sesaat.
-unknown

*****

Istirahat pertama dan kedua aku habiskan di perpustakaan demi menghindari Alan dan Blaise, aku harus menata hatiku terlebih dahulu agar tidak bertingkah mencurigakan, yahh meskipun sebenarnya tingkahku yang seperti ini pun pasti mengundang kecurigaan mereka.

Lantangnya adzan maghrib menggema di telingaku, amat merdu, aku menangis. Kenapa baru sekarang aku mengingat Allah? Kenapa baru sekarang aku menyadari jika Allah selalu bersamaku? Aku tidak boleh bersedih hanya karena ombak pada hubunganku dengan Alan.

La tahzan, innallaha ma'anaa kata Allah dalam surah At-Taubah ayat 40. Jangan bersedih, sesungguhnya Allah selalu bersama kita. Untuk apa aku bersedih karena hamba-Nya? Untuk apa aku meratapi nasibku? Untuk apa aku membuang-buang waktuku hanya untuk menangisi hal yang fana?

Bergegas aku mengambil wudu, menyegarkan wajahku, kepalaku, dan hatiku. Dalam sujud terakhirku aku memohon ampun pada Sang Ilahi atas segala dosaku karena telah banyak berharap pada manusia, aku menyadari ini teguran dari Allah.

Benar kata Laila, aku seharusnya ngaca. Dan dengan amat bersyukur aku menyatakan bahwa aku selesai ngaca bukan untuk melihat seberapa pantas aku bersanding dengan Alan tapi seberapa besar dosaku pada Sang Raja manusia.

Usai melaksanakan kewajibanku aku membaca Al-Quran berharap semoga cara ini berhasil menghilangkan kegundahan di hatiku.

Aku percaya jika saat ini kapalku sedang melewati ombak bukan badai, ombak hanya rintangan kecil berbeda dengan badai yang besar kemungkinannya untuk menghanyutkan, ombak hanya untuk menguji berbeda dengan badai yang memisahkan.

*****

Aku kembali ke sekolah, senyuman lebar terpatri di wajahku, hatiku meringan tidak seperti kemarin.

"Hai" suara yang amat ku kenali. Bukannya membalas sapaannya aku malah melempar pandanganku pada jam dinding yang berada di depan kelas. 6.38 cukup pagi untuk seorang Alan datang ke sekolah.

Kemudian aku membalas sapaannya sambil tersenyum.

"Ada apa?" Tanyaku.

Koridor masih sepi, hanya ada beberapa orang yang fokus pada buku atau ponselnya, mereka mungkin tidak menyadari keberadaan Alan.

Same [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang