"We can't go back to that now, though. Thing aren't like they were in those days. I'm different. You're different. Which means that's in the past. Kim Taeyong is gone now, you know ?"
-Lee Taeyong, Blue Spring Ride-
💝💝💝
Jisoo berjalan masuk menuju sekolah dengan langkah lunglai. Ia sama sekali tidak bersemangat. Jisoo bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Bayangan Taeyong yang mengejar Somi terus terbayang di pikiran Jisoo. Rasa sakit yang sama diantara mereka berdua membuat Taeyong jadi seperti itu.
Dengan kata lain, Jisoo ditolak. Padahal kejadian itu sudah dua hari yang lalu.
Jisoo sedang membuka pintu lokernya untuk mengambil buku catatan kecilnya, ia menoleh ke belakang ketika merasa ada seseorang yang membuka loker dibelakangnya. Orang itu adalah Taeyong yang juga baru datang. Mereka bertatap mata hanya sebentar, karena Jisoo segera mengunci lokernya dan pergi.
Jisoo tidak bicara pada Taeyong, tapi ketika melihat Taeyong mengobrol akrab dengan teman-temannya membuat Jisoo kesal. Taeyong bertingkah seakan ia tidak punya masalah dengan Jisoo, itu menyakitkan untuk Jisoo.
---0---
Pelajaran Bahasa Korea sedang dimulai. Para murid kelas 2B sedang focus menulis penjelasan dari guru, namun ponsel Taeyong selalu bergetar dari tadi. Dan itu membuat Seungcheol yang duduk dibelakang Taeyong merasa terganggu. Taeyong sendiri hanya diam dan melirik ponselnya yang ada di mejanya.
"Orang yang biasanya lagi ? Mengirim pesan saat pelajaran, apa orang itu benar-benar sedang belajar ?" Tanya Seungcheol bertubi-tubi pada Taeyong.
Taeyong mengambil ponselnya dan membukanya, ia menoleh ke belakang tepatnya ke Seungcheol. "Sepertinya pelajaran mereka sudah selesai." Jawab Taeyong. Taeyong menunjukkan ponselnya pada Seungcheol.
"Taeyong, kau berpacaran dengan gadis itu ?" Tanya Seungcheol, ia melihat isi chattan Taeyong dengan Somi. Diam-diam, Jisoo menggertakan giginya mendengar pembicaraan mereka berdua. Posisi Jisoo yang duduk disamping Seungcheol membuat ia bisa mendengar perbincangan mereka.
Rasanya, Jisoo tidak ingin mendengar apa-apa tentang hubungan Taeyong dan Somi. Tapi, ia penasaran.
"Kau bilang dulu dia bukan pacarmu, tapi bagaimana sekarang ?" Tanya Seungcheo lagi. Jisoo benar-benar sudah geram.
"MAKAN SIANG ! AKU AKAN BELI ROTI AYAM DI KANTIN ! AKU PERGI DULUAN OKE !" Jisoo berteriak tiba-tiba, ia bahkan berdiri dari duduknya secara mendadak. Tepat bunyi bel istirahat, bahkan Jisoo segera keluar dari kelas membawa dompetnya padahal masih ada Guru didalam kelas.
"Hah, Jisoo benar-benar tepat waktu." Ujar Bona, ia juga mendengar pembicaraan Seungcheol dan Taeyong.
Taeyong tidak menjawab pertanyaan Seungcheol sama sekali. Ia terdiam ketika Jisoo tiba-tiba pergi.
---0---
Seperti biasa, Jisoo membeli banyak roti dan ia akan memeluk roti-roti itu tanpa kantung plastik. Disampingnya sudah ada Bona dan Nayoung yang menyusulnya. Jisoo memasang wajah kusutnya. Ia akan makan banyak lagi hari ini.
'Taeyong, orang itu...dia ingin bertingkah seperti pahlawan yang baik. Sialan.'
"Jisoo." Jisoo menoleh dan ia melihat Jinyoung ada disampingnya bersama Jackson kali ini. Jinyoung yang memanggilnya tadi.
"Oh, Jinyoung. Kau makan roti juga hari ini ?" Tanya Jisoo, karena Jinyoung datang ke stand roti.
"Biasanya tidak. Tapi, sekarang aku lapar karena habis olahraga." Jawab Jinyoung. Jackson yang ada disebelahnya tiba-tiba mempunya ide.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Spring Ride •Taesoo•√complete√
FanficKim Jisoo memiliki beberapa alasan mengapa dia ingin "merubah kembali" penampilan dirinya dan kehidupan sebagai siswa baru di sekolah menengah atas. Karena dia cantik dan memiliki kepribadian yang feminin dia dikucilkan oleh teman-teman perempuannya...