"We can't go back to that now, though. Thing aren't like they were in those days. I'm different. You're different. Which means that's in the past. Kim Taeyong is gone now, you know ?"
-Lee Taeyong, Blue Spring Ride-
💓💓💓
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan musim dingin. Dengan kepala yang menunduk dan pikiran yang semrawut, Taeyong menutup pintu lokernya lalu menguncinya. Tiba-tiba saja ia merasakan tepukan dibahunya, Taeyong langsung menolehkan kepalanya sedikit ke belakang, dan terkejut ketika melihat Jisoo ada dibelakangnya. Kekasihnya itu yang tadi menepuk bahunya.
"Wah, Jisoo! Kau menakutiku." Kata Taeyong, dengan kedua mata abu-abu yang melebar. Tanda kalau ia benar-benar kaget.
"Selamat pagi, Taeyong!" Sapa Jisoo. Ia berbalik menuju lokernya yang berada didepan loker Taeyong.
"Ada apa? Sepertinya kau tampak murung." Tanya Jisoo setelah merasa kalau Taeyong tampak murung pagi ini.
Taeyong kini sudah berbalik dan menghadap ke punggung Jisoo, gadis itu sedang mengganti sandalnya dengan sepatunya. Setelah itu, Jisoo menutup dan mengunci pintu lokernya lalu berbalik lagi dan menghadap kearah Taeyong.
"Kurasa..." Taeyong meringis pelan lalu memijit-mijit keningnya. "Aku tidak cukup tidur. Aku terjaga sepanjang malam." Jawab Taeyong.
"Lalu apa yang kau lakukan? Menonton tv?" Tanya Jisoo lagi.
"Iya, aku menonton film yang tayang saat tengah malam." Jawab Taeyong, jujur.
Kening Taeyong semakin berkerut ketika ia mengucapkan kata 'Film' . tiba-tiba saja ia teringat sesuatu.
"Ooohh iya!" Kedua mata Taeyong kembali membulat.
---0---
"Tiket nonton? Untuk hari valentine?" Tanya Jisoo pada Taeyong.
Taeyong mendapatkan ajakan double date dari Yuta, kencan nonton film bersama pasangan masing-masing di malam valentine. Ya, Taeyong-Jisoo kan memang sudah jadi pasangan, tapi untuk Yuta? Tentu saja dia punya alasan kenapa ia membuat acara ini. Yuta ingin menyatakan perasaannya pada Nayoung, dan meminta Nayoung untuk menjadi kekasihnya.
Makanya itu...Yuta dengan senang hati sudah menyiapkan empat buah tiket bioskop.
"Uh-huh." Taeyong menganggukan kepalanya. Ia berjalan beriringan dengan Jisoo menuju kelas mereka.
Ya, walaupun mereka berpacaran, tapi mereka tidak akan mengumbar kemesraan didepan umum. Buktinya, sekarang Taeyong tidak mengandeng tangan Jisoo disepanjang lorong sekolah. Jisoo juga tidak merengek, kok.
"Sudah disiapkan untuk kita, itu cepat sekali," Gumam Jisoo.
Taeyong mendengus. "Tapi tetap saja, aku tidak yakin Nayoung akan mau dengan alasan jelas yang seperti itu...Yah, kita memang tidak punya cara lain, tapi..."
Jisoo membentuk mulutnya menjadi O dan menatap Taeyong dengan tatapan keheranan. "Siapa sangka kau akan memikirkannya sampai seperti itu." Kata Jisoo.
"Sebenarnya, aku berharap Yuta berhasil. Setidaknya itu yang aku pikirkan. Yuta memang bisa menjadi sangat menindas, tapi dia pria yang lembut dan sangat baik. Tidak banyak orang yang seperti dia." Jelas Taeyong.
Mendengar itu, Jisoo bisa tahu kalau Taeyong menunjuk Yuta sebagai orang yang penting baginya. Ya, Jisoo mengerti itu. Yuta adalah sahabat terbaik yang pernah Taeyong miliki. Persahabatan antar lelaki memang bisa lebih kuat dari persahabatan antar perempuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Spring Ride •Taesoo•√complete√
أدب الهواةKim Jisoo memiliki beberapa alasan mengapa dia ingin "merubah kembali" penampilan dirinya dan kehidupan sebagai siswa baru di sekolah menengah atas. Karena dia cantik dan memiliki kepribadian yang feminin dia dikucilkan oleh teman-teman perempuannya...