"We can't go back to that now, though. Thing aren't like they were in those days. I'm different. You're different. Which means that's in the past. Kim Taeyong is gone now, you know ?"
-Lee Taeyong, Blue Spring Ride-
💝💝💝
"Pernah aku tidak sadar ada gelas di toko, dan aku tidak sengaja memecahkannya. Sangat memalukan ! Aku buru-buru pergi. Lalu beberapa hari kemudian, saat aku kesana lagi, aku lihat pemiliknya menempelkan stiker di gelas itu dengan tulisan 'Hati-hati ada gelas' . Jadi, pasti bukan hanya aku yang memecahkannya. Itu membuatku tertawa kalau kuingat lagi."
Jisoo masih berceloteh riang pada Bona dan Nayoung. Mereka sedang mengobrol di dalam kelas pada waktu Istirahat.
"Bicara soal tertawa, kemarin Ayahku menemukan sosis di dapur yang belum dimasak. Dan dia mulai memainkannya sebagai 'Mr.Boo' dengan sosis itu. Aku bilang padanya kalau aku tidak kenal siapa 'Mr.Boo' itu. Aku mulai tertawa, lalu Ibuku masuk. Ibuku marah dan memberitahu Ayahku agar tidak main-main dengan makanan. Dan itu malah membuatku tertawa semakin keras."
Nayoung yang duduk menghadap Jisoo dan Bona, mengangkat satu alisnya. Merasa heran dengan Jisoo saat ini. Jisoo sangat cerewet.
"Jisoo, kau cerewet sekali hari ini." Kata Nayoung, memberitahu.
Bona menganggukan kepalanya tanda setuju.
"Iya, Nayoung benar. Jisoo jadi sangat ceria !"
Jisoo terkekeh pelan, malu. Ia memegang kedua pipi tirusnya yang memerah. Jisoo menyadari itu juga. Ia sekarang bisa membicarakan apa saja pada Teman-temannya. Dan ini menyenangkan.
---0---
Namun, Jisoo jadi tidak menyukai saat jam pelajaran dimulai. Saat ia tidak bisa banyak bicara, Jisoo merasa kesulitan. Terutama saat belajar sendiri, bahkan Guru yang ada di depan kelas pun diam. Jisoo sangat tidak suka keadaan seperti ini.
Jisoo menghentikan kegiatan merangkum-nya. Kelas terlalu hening, dan Jisoo tidak suka. Ia melamun, pikirannya tertuju pada Ciuman bibir yang diberikan Jinyoung di Perpustakaan Sekolah kemarin sore.
Jisoo menangkup kedua pipinya yang memerah, matanya tertutup rapat. Jisoo merasa malu jika mengingat Ciuman itu. Ah, Jisoo jadi tak bisa berkonsentrasi pada pelajaran. Kepalanya penuh dengan Jinyoung.
---0---
Di jam Istirahat kedua, Jisoo, Bona dan Nayoung pergi ke Kantin. Mereka belum makan siang. Mereka bertiga tidak membawa bekal dan memutuskan untuk membeli di Kantin.
Di perjalanan, mereka berpapasan dengan Jinyoung dan Jackson. Mereka berdua adalah Kekasih Jisoo dan Bona.
"Apa kau sudah makan siang ? Kami baru saja dari kantin." Kata Bona pada Jackson yang berdiri di hadapannya.
Jackson tersenyum. "Kami baru mau makan siang."
Jisoo menyempitkan matanya ketika melihat wajah lelah Jinyoung. Walaupun pria itu tersenyum lembut padanya, tapi Jisoo bisa merasakan kalau kekasihnya itu sedang kelelahan dan terlihat mengantuk.
"Jinyoung, kau terlihat mengantuk ?" Tanya Jisoo, penuh perhatian.
Jinyoung terkekeh pelan, ia mengusap kasar wajahnya.
"Iya, aku capek." Jinyoung tersenyum. "Sebentar lagi ujian, jadi aku kurang tidur."
Jisoo menipiskan bibirnya. Ia merasa bersalah.
"Apa teleponku menganggumu dan membuatmu terbangun ?" Tanya Jisoo, pelan.
Jinyoung langsung menggelengkan kepalanya, ia membungkukkan sedikit tubuhnya agar bisa sejajar dengan wajah Jisoo. Jinyoung bisa melihat kalau gadisnya ini tampak khawatir. Jinyoung tersenyum lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Spring Ride •Taesoo•√complete√
FanfictionKim Jisoo memiliki beberapa alasan mengapa dia ingin "merubah kembali" penampilan dirinya dan kehidupan sebagai siswa baru di sekolah menengah atas. Karena dia cantik dan memiliki kepribadian yang feminin dia dikucilkan oleh teman-teman perempuannya...