Chapter 9

4.4K 400 3
                                    

Jin memandang pantulan dirinya di cermin dengan tatapan anehnya, "Dosa apa yang aku lakukan, kenapa aku harus memakai seragam seperti ini lagi?" Jin menggeleng tak percaya, meratapi semuanya yang telah terjadi kepadanya.

Berkali kali ia mengubah model rambutnya, namun tetap saja berakhir dengan fringe style dengan aentuhan warna rambut cinnamon dan itu membuat Jin tampak sangat tampan, walaupun memang dari dulu Jin sudah tampan.

Jimin yang sudah lima menit lebih menunggu di depan pintu kamar mandi kamar Jin, membuatnya ingin mendobrak masuk. "Ya! Jin hyung! Jika kau tak keluar aku akan merusak pintu nya!" teriak Jimin kesal.

"Aigoo! Kau memang tampan." Jin menghiraukan semua perkataan Jimin, ia malah asyik tebar flying kiss nya di depan kaca, hingga tak sadar 20 menit lagi sekolah akan dimulai.

Jin terpelanjak dengan cepat saat ia mengechek jam tangan yang melingkar manis di tangannya, ia keluar kamar mandi dan langsung menenteng tasnya keluar, tanpa menghiraukan eksistensi Jimin sedari tadi.

"Ya! Aku sudah menunggu nya lama dan dia meninggalkanku?" Jimin menggeleng pasrah, dengan cepat ia mengikuti langka Jin keluar sembari mengumpat kesal.

Jin berjalan menuju gerbang setelah ia dan Jimin turun dari bus yang mereka tumpangi. Sembari melihat jam tangan Jin terus mengomel, "Dimana V berada? Apakah dia sudah datang bersama Jungkook?" tanya Jin dengan raut muka kesalnya.

"Entahlah Hyung, Jungkook bilang ia sendirian di kelas sekarang." jawab Jimin yang membuat mood Jin semakin berantakan.

Jin dengan cepat memasuki area sekolah bersama Jimin yang terus mengekor. Tiba-tiba sebuah motor hitam berjenis dodge tomahawk v10 perlahan mendekati mereka berdua.

"Anyong, hyung." sapa lembut seseorang itu.

Keduanya terpelanjat kaget, "Siapa kau?" tanya Jin kesal.

Pria itu akhirnya membuka helmnya dan menampakkan wajah tampan Kim Taehyung. "Hyung, kau tampak lebih muda. Kau masih pantas menjadi anak SMA meski umurmu sudah ahjussi." ucap Taehyung tak berdosa.

Jin yang mendengarnya sedikit senang dan sedikit kesal, ia bingung, apakah Taehyung memujinya atau malah sebaliknya.

"Whoaa! Motor mu bagus sekali." ucap Jimin yang rela berputar mengelilingi motor Taehyung demi melihat detailnya yang sangat indah bagi Jimin.

Taehyung tertawa melihat kelakuan rekannya yang seperti baru pertama kali melihat motor mewah. "Kau suka Hyung?" tanya Taehyung.

Jimin menganggukkan kepalanya cepat. "Suka sekali, ini sangat bagus. Aku jadi ingin membelinya." ucap Jimin tanpa mengurangi decak kagumnya.

"Tidak usah membelinya Hyung, pakai saja punyaku ini, kapan saja Hyung mau, Hyung bisa memakainya." jelas Taehyung enteng.

Jimin membelalakkan matanya, sembari berkaca-kaca. "Jinjja? Taehyung-ah! Aku mencintai mu!" sorak Jimin sembari membungkukkan badannya kepada Taehyung.

Jin yang sudah muak karena keberadaannya tidak dianggap, langsung menyemprot Taehyung dengan kata-katanya. "Ya! Kenapa kau terlambat!"

Taehyung menatap Jin dan kemudian tersenyum polos, Taehyung ingin membuka mulutnya untuk menjawab, namun suara gesekan ban dengan aspal membuat suara decitan yang sangat ngilu di dengar. Mereka ber tiga pun langsung menoleh ke sumber suara.

Di depan mereka kini berhenti mobil Lamborghini hitam, yang terus mengklakson kearah mereka.

"Ya! Berhentilah memencet klakson mu!" teriak Jin.

Wanita didalam itu seakan tak memperdulika Jin, ia terus mengklakson mobilnya sembari menatap tajam kearah mereka bertiga, berharap mereka segera menyingkir dari hadapannya.

Mereka bertiga yang tak peka dengan maksud Jennie hanya berdiam saja sembari menutup telinga, akhirnya mau tak mau Jennie pun keluar dari mobilnya.

"Ya! Bisakah kalian menyingkir! Aku mau. Lewat." ketus Jennie sembari melipat kedua tangannya di atas dada.

Mereka bertiga saling menatap, "Agasshi! Jalan di samping ku masih lebar, kenapa kau tidak melihatnya?" ucap Taehyung yang tak mau kalah.

Jennie tersenyum sinis, "Bukannya aku tak melihatnya! Apakah kalian tidak sadar berdiri di lahan parkir yang masih kosong itu? Aku ingin menepatinya jadi pergilah!" teriak Jennie di akhir kalimatnya.

Jin, Jimin, dan Taehyung baru sadar dimana mereka berdiri, namun dengan entengnya Taehyung berkata, "Oh! Masih kosong ya, baiklah."

Taehyung langsung menepatkan motornya ke parkiran itu, memparkirkan motornya di sebelah mobil-mobil mewah yang berjajar di samping kanan kirinya. "Lihat, sekarang sudah penuh kan? Jadi cari lahan parkir mu sendiri agasshi." ucap Taehyung penuh kemenangan.

Jennie memutar bola matanya kesal, dengan langkah cepatnya ia mendekati Taehyung. Namun langkah yang begitu mantap tadi langsung berhenti ketika Jennie menyadari sesuatu yang berbeda dari aura yang dipancarkan Taehyung.

Hidung Jennie yang sangat peka, membuatnya memilih melangkah mundur dan mengabaikan semuanya. Segera kembali ke mobil dan mencari area parkir lain yang masih kosong, sebelum Jisoo memarahinya lagi.

Setelah kepergian Jennie mereka semua sedikit merasa aneh, mereka kira ia akan menampar Taehyung namun ternyata tidak ia langsung saja pergi tanpa berkata-kata.

"Dasar manusia aneh!" umpat Taehyung.

Jin yang merasa tersinggung langsung menoleh tak terima, "Ya! Aku juga manusia!"

Taehyung melihat sekilas Jin dari ekor matanya. "Kau juga aneh, Hyung." gumam pelan Taehyung hingga mungkin dia saja yang mendengarnya.

"Apa kau bilang?"

"Tidak, aku tidak bilang apapun. Ayo Hyung kita sudah terlambat." ucap Taehyung mengalihkan pembicaraan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Re:Start ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang