Chapter 11

4.3K 396 0
                                        

Bel istirahat yang di tunggu-tunggu akhirnya berbunyi, semua siswa-siswi pun beranjak kekantin, ada juga yang membawa kotak bekal dan memakannya bersama-sama.

Jungkook menguap pelan, ia lebih memilih untuk tidur di kelas sembari mendengarkan musik klasik yang ia setel di ipod nya dan menghiraukan panggilan Jin untuk memintanya berkumpul di kantin, membahas hal apa saja yang mereka temukan di sekolah hari ini.

Sedangkan Lisa berbincang asyik dengan Dino

"Ayo Lisa aku akan menemanimu berkeliling sesuai janjiku." ucap dino sembari tersenyum lebar.

Lisa mengangguk, "Tunggu sebentar aku akan memberi tahu eonni ku." Lisa merogoh kantung roknya dan langsung mengirimkan pesan kepada Jisoo jika ia tidak ikut berkumpul.

"Ayo cepat, aku menunggu mu." Dino merasa tidak tahan lagi dengan rasa laparnya, bau manusia sekuat Lisa tidak pernah ia temui sebelumnya, dan sudah lama ia hanya memakan mayat manusia korban kecelakaan dan bunuh diri yang ia temukan di jurang untuk menutupi identitasnya dari Union.

Insting Jungkook tiba-tiba terpanggil saat melihat gelagat aneh Dino kepada Lisa, ia segera membuka matanya dan kemudian pandangannya terus tertuju kepada pemuda manis itu.

Setelah selesai mengabari Jisoo, Lisa langsung beranjak dan pergi bersama Dino untuk berkeliling sekolah.

Mungkin sudah 10 menit mereka berkeliling, dan Lisa merasa lelah. Ia ingin mengambil istirahat, namun melihat Dino yang sangat antusias bercerita membuatnya tidak enak hati.

"Oh ya Lisa, aku ingin menunjukkan tempat bagus kepadamu, mau lihat?" ucap Dino yang mulai merasa Lisa agak bosan dengan jalan pembicaraannya.

Mendengar tempat bagus, Lisa langsung mengangguk setuju, dengan senang hati ia mengekor di belakang Dino.

Namun, suatu kejanggalan terjadi saat mereka tiba di tempat bagus yang Dino bilang.

Kenapa Dino mengajak Lisa ke gudang belakang sekolah?

Batin Lisa bertanya-tanya apa bagusnya gudang belakang sekolah yang tak terawat ini?

"Dino? Memangnya ada apa disini?" tanya Lisa penasaran.

"Disini?" Dino memberhentikan langkahnya tepat saat mereka memasuki gudang. "Tidak ada apa-apa." kemudian dengan secepat kilat Dino menarik tangan Lisa dan membanting tubuh Lisa ke tembok.

Punggung Lisa terbentur keras "Arght!!", ia tak tahu kenapa Dino melakukan ini kepadanya, ia tahu Dino juga seorang vampir dari bau nya saja Lisa sudah tahu, maka dari itu Lisa tidak menaruh kecurigaan apapun karena ia menganggap semua vampir adalah teman.

Terdengar Dino tertawa keras, "Aku lapar Lisa! Bau mu sangat menggoda!" teriak Dino sembari berjalan mendekat.

Lisa yang sedari tadi terdiam karena masih shock, kini ia mengangkat kepalanya dan menatap bingung kearah Dino, Lisa bertanya-tanya bau menggoda apa? Dia saja tadi tidak memakai parfume apa-apa.

Lisa mencoba mengingat-ingat kembali, dan memastikan kalau tadi pagi ia mandi sebelum berangkat ke sekolah.

Melihat Lisa yang tidak pingsan, Dino menghentikan tawanya, "Waah! Hebat sekali, setelah aku membanting mu begitu keras kau bahkan masih sadar."

"Dino! Hentikan." ucap santai Lisa, dia mencoba untuk tidak mengeluarkan emosinya. Ia ingat kata-kata Jisoo, agar dia tidak mengacau di hari pertama sekolahnya.

"Bahkan kau masih tenang berhadapan dengan pemangsamu Lisa, manusia macam apa kau ini?" ucap Dino yang semakin penasaran

"Manusia?" gumam Lisa sembari tersenyum sinis. "Aku mulai tak tahu arah pembicaraanmu." Lisa menatap penuh tanda tanya ke arah Dino.

Dino mengernyitkan dahinya, gigi-giginya mengatup keras. "Kau menantangku?" teriak Dino tak terima.

Lisa masih saja duduk santai di lantai, ia mengamati sekitar sembari menatap datar kearah Dino. "Pertama, aku tak ingin menantang siapapun, terutama dirimu. Kedua, aku ingat aku mandi tadi pagi, jadi bau badanku tak semengganggu itu kan. Ketiga, pergilah! Aku mulai sesak disini."

Lagi-lagi ucapan santai Lisa membuat Dino bertanya-tanya, dan semakin membuatnya marah. "Aku memberi kesempatan untuk mu berteriak minta tolong." ucap Dino dengan smirik kejamnya. "Jika tidak ada yang datang, kau menjadi santapan ku." lanjut nya

Lisa tertawa, "Aku tidak bodoh! Sekeras apapun aku berteriak tidak ada yang mendengar." ucapnya sembari bangkit dari duduk dan membersihkan bajunya dari tanah yang menempel.

Dino yang sedari tadi membuang waktunya untuk basa-basi sudah tak tahan lagi dengan kelakuan Lisa, dengan secepat kilat ia berlari kearah Lisa.

Lisa yang tahu hanya mencoba tenang, jika memang Dino akan menyakitinya kali ini, maka ia benar-benar akan membunuhnya. Lisa menatap Dino dengan tajam, tangan kanannya sudah bersiap untuk menyerang, namun tiba-tiba saja, seseorang menghalangi pandangannya.

"Pergilah! Atau aku yang akan membunuhmu." ucap seseorang itu yang langsung membuat Dino berhenti tepat di hadapannya.

Kedua mata tajam itu kini saling adu pandang. Jika di komik atau di film-film kau akan melihat kilat yang menyambar di antara kedua mata itu.

Dino berdecak kesal, ia tahu seseorang di depannya bukan orang sembarangan. "Union." gumam Dino yang langsung membuat nafsu makannya berkurang.

"Ka!" ucap Jungkook sembari mengacung kan senjata api yang ia bawa.

"Ya! Ya! Baiklah!" umpat kesal Dino yang kemudian berlalu pergi. Bukannya ia tidak bisa melawan anggota Union tapi sudah ada perjanjian diantara mereka, jika Dino melanggar maka seseorang akan bertindak untuk memberi hukuman kepadanya.

Setelah kepergian Dino, Lisa dan Jungkook hanya terdiam satu sama lain.

Sampai Lisa membuka pembicaraan. "Kau?" tanya Lisa sembari menepuk pelan pundak Jungkook

Jungkook langsung menoleh dengan senyuman lebar seperti tidak terjadi apa-apa. "Annyong." sapa Jungkook.

Lisa langsung mengulurkan tangannya, "Lisa, aku Lisa." ucapnya

Tanpa menanggapi uluran tangan Lisa, Jungkook mengangguk sembari menyimpan kembali senjatanya. "Iya aku tahu, aku mendengar kau berkenalan tadi."

Jungkook tersenyum, Lisa pun juga ikut tersenyum, dan kemudian mereka terdiam. Beberapa menit kemudian Lisa tertawa keras. "Ini sangat canggung." ucap Lisa sembari menunduk malu

Jungkook tersenyum, dan matanya menatap lekat ke arah Lisa. "Apa kau terluka?"

"Ah! Tidak, semuanya baik-baik saja." jawab Lisa sembari mengibas-ngibaskan tangannya.

Jungkook sedikit bingung ia tadi melihat jelas Lisa di banting begitu keras ke tembok, jika ia manusia biasa pasti sudah tak sadarkan diri, apalagi dia seorang wanita. Jungkook tambah curiga lagi saat melihat tatapan tenang Lisa yang tidak ada rasa takut walaupun kematian ada di depan matanya.

Cukup janggal bagi Jungkook

"Benarkah? Apa kau tidak takut melihat vampir yang akan membunuh mu?" tanya Jungkook sekali lagi untuk memastikan keadaan mental perempuan di hadapannya itu.

Lisa menggeleng, "Kenapa aku harus takut, kemarahan appaku lebih menakutkan dari seorang vampir." jawab Lisa dengan tersenyum lebar, kemudian ia melangkah pergi menuju pintu keluar.

Jungkook yang masih berdiri diam, seakan bingung dengan kejadian yang tadi ia lihat, membuat Lisa berlari kembali menuju Jungkook dan langsung mengajak Jungkook keluar dari gudang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Re:Start ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang