"Acara tahunan sekolah?" ucap Lisa sembari membelalakkan matanya lebar. "Eonni! Kita saja tak pernah menghadiri acara seperti itu sebelumnya, bagaimana kau bisa menerima tawaran seperti itu?" protes Lisa.
Rose mengangguk setuju dengan pernyataan Lisa. "Eonni tak benar-benar mengambilnya karena inginkan?"
Jisoo yang sedari tadi tak bisa duduk, semakin gelisa. "Aku terpaksa." ungkap Jisoo tanpa mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada adik-adiknya.
Rose langsung menghela nafasnya, "Aish! Jinjja! Seburuk apa keadaan eonni hingga mau melakukan itu?" Rose benar-benar tak habis pikir. Kenapa eonni nya itu bisa seberani ini mengambil keputusan menyangkut mereka tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu.
Jisoo langsung berbalik menatap kearah Rose. "Aku mohon bantu eonni, untuk kali ini saja." Jisoo memasang wajah memintanya, sembari beragyo agar Rose mau berbelas hati.
"Ya! Eonni! Jangan lakukan itu! Stop!" ucap Rose sembari tertawa tak tahan melihat wajah kiyowo milik kakaknya itu.
"Iya, baiklah. Aku mau saja ikut acara tahunan itu, tapi apa yang akan kita lakukan di acara tahunan sekolah?" tanya Lisa penasaran.
"Kita akan bernyanyi dan melakukan peran." sahut Jennie yang tiba-tiba muncul membuka pintu balkon kamar Lisa.
Semua mata langsung mengarah ke Jennie, Lisa terjengat kaget setengah mati, dengan refleks ia langsung melemparkan bantal kearah Jennie.
"Eonni! Selalu saja datang tiba-tiba. Memang kalau tidak mengagetkanku satu hari saja kau tak puas ha?!" bentak Lisa sembari mengelus dada.
Jennie hanya membalas dengan senyuman.
"Dari mana saja kau? Kenapa bajumu kotor sekali?" ucap Jisoo dengan tatapan intens menatap Jennie dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Jennie yang tersadar langsung membersihkan pakaiannya dari debu-debu dan juga beberapa sarang laba-laba yang menempel dikepalanya.
"Ya! Eonni! Apa maksudmu dengan kita akan bernyanyi dan melakukan peran?" tanya Rose penasaran.
Jennie tersenyum, kemudian dengan santainya ia mengambil duduk tepat di sebelah Lisa. "Aku dengar acara tahunan sekolah adalah ajang bergengsi untuk mencari popularitas. Kau bisa menampilkan bakatmu, dan kurasa bernyanyi memang sangat cocok untuk kita, dan bermain peran akan menjadi hal yang berbeda untuk ditampilkan." jelas Jennie sembari mengalungkan lengannya ke leher Lisa.
"Seperti teater musikal? Apa kita akan melakukan itu?" pekik Lisa penuh semangat.
Jennie dengan antusias mengangguk menanggapi perkataan adiknya itu.
"Waaah, boleh juga." ucap Rose menimpali, kemudian pandangannya menatap Jisoo yang malah tak mengeluarkan suara apapun. "Ya! Eonni! Bagaimana menurutmu?"
Jisoo menatap lama ketiga adiknya yang sudah memasang wajah meyakinkan akan pilihan yang mereka buat. "Aku akan memikirkannya lagi." pungkas Jisoo yang kemudian keluar dari kamar Lisa.
"Aish! Kenapa dengan dia?" Rose menggeleng bingung melihat sikap aneh eonni nya itu. "Oh ya! Jennie eonni kita berempat tak mungkin bisa melakukan teater musikal sendiri bukan?"
Jennie mengangguk, "Itu yang sedang kupikirkan. Kita butuh banyak orang untuk melakukan project."
Lisa berpikir sejenak, kemudian mengangkat tangannya tinggi-tinggi. "Aku tahu! Aku akan meminta bantuan seseorang." teriak Lisa dengan semangatnya.
Rose langsung menatap curiga ke arah Lisa. "Jangan bilang kau akan meminta pada lelaki itu?"
Lisa mengangguk cepat sembari menunjukkan cengiran lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re:Start ✔
Random! ATTENTION ! [SEQUEL RE:START THE NEW ERA] REALIS Note: cerita ini dalam perbaikan Dunia telah lama menjadi neraka, sejak kaum vampir dan manusia memutuskan untuk saling berperang, memperebutkan kekuasaan di atas bumi. Manusia yang tidak memiliki k...