Jalanan Seoul yang padat di hari minggu yang cerah. Semua orang menghabiskan liburan akhir pekannya dengan keluarga, sahabat, ataupun pacar mereka masing-masing. Tapi tidak bagi Jin.
Pria tampan itu kini berlarian menembus padatnya pejalan kaki di persimpangan lalulintas jalan utama di kota Seoul yang tak pernah sepi itu.
Nafasnya berderu kencang, Jin menambah kecepatannya berlari saat ia sadar jam sudah menunjukkan pukul 8 lebih 15 menit.
Kling
Suara lonceng berbunyi ketika Jin membuka pintu kafe secara serampangan.
Jin mengedarkan pandangan ke sekitar, dan kini pandangannya jatuh pada seorang wanita yang duduk sembari tertawa bersama ketiga lelaki yang Jin sangat mengenalnya.
Wanita itu tampak sangat menikmati pembicaraannya dengan Jimin, Jungkook, dan juga Taehyung. Hingga ia tak sadar bahwa Jin sudah berdiri di dekatnya dengan raut wajah kesal.
Bagaimana tidak kesal, hari ini seharusnya ia sedang berkencan dengan kasurnya, namun mendadak ia mendapat telfon dari UNION, sebuah panggilan yang merusak semua rencana Jin hari ini.
"Sejak kapan kau di Seoul?" tanya Jin yang mendadak membuat hening keadaan.
Ya, Jin sangat terkejut akan kehadiran sunbaenya itu. Suran namanya, jarang sekali ia mau berkeliaran di distrik kecil seperti Seoul, wanita bermata minimalis ini biasanya hanya tinggal di markas besar UNION dan melakulan banyak penelitian kepada para mutan. Suran juga merupakan jajaran profesor terkemuka di UNION karena berkat mutan ciptaannya yang diakui memiliki kekuatan tempur yang hebat dan Yoongi merupakan salah satu mutan buatannya yang paling berharga.
Wanita bersurai hijau toska itu akhirnya menolehkan kepalanya kearah Jin. "Ya! Kau telat sepuluh menit, duduklah." ucapnya tanpa memperdulikan pertanyaan Jin.
Setelah Jin mengambil tempat duduk tepat di sebelah Suran, ia mulai menjelaskan alasan mengapa ia ke Seoul.
"UNION mengirimku kemari untuk mencari empat orang vampir nobless yang lepas dari persembunyiannya." lanjutnya. "UNION belum memberiku petunjuk apapun selain, empat vampir nobless, yang melarikan diri ke Soul, itu saja. Bahkan aku tak tahu apakah mereka pria atau wanita. Sangat membingungkan." Suran menggeleng miris, wanita itu sama sekali tak memiliki petunjuk apapun untuk misi kali ini.
"Ini seperti blank mission, kita harus mencari tahu sendiri clue dari misi ini. Waah! Daebak! Pantas saja UNION berani membayarku mahal hanya untuk keluar dari ruangan sempit itu." cerca Suran sembari membanggakan dirinya sendiri tanpa memberi jeda para dongsaengnya untuk berbicara.
"Oh ya! Apakah kalian memiliki informasi tentang ini?" tanya Suran pada akhirnya.
Jin terdiam, dan mencoba mengingat kejadian yang belakangan ini terjadi. Tak ada yang janggal, tak ada yang mencurigakan, semuanya berjalan seperti biasanya.
"Ya! Kim Seok Jin! Kenapa kau diam??" celetuk Suran yang langsung membuyarkan konsentrasi Jin pada saat itu juga.
"Sunbae-nim! Aku sedang mengingat ingat kejadian beberapa minggu ini, dan tak ada yang mencurigakan. Kelompok Suho juga belum melakukan pergerakan apapun. Sepertinya memang mereka tak tahu apa-apa tentang peperangan yang di adakan UNION." jelas Jin dengan sedikit kekesalan dihatinya.
Suran mengangguk paham, "Hmm sepertinya memang tak ada yang seru disini." mata Suran kini beralih menatap kearah Jimin, Jungkook, dan juga Taehyung yang sedari tadi ikut diam. "Bagaimana dengan kalian? Apakah ada yang seru disekolah?" tanya Suran.
"Oh!" Taehyung mengangkat tangannya tinggi. "Kami akan mengadakan teater musikal. Apakah Sunbae-nim mau melihatnya?" ucap Taehyung cepat dengan wajah polos layaknya seorang anak kecil.
Suran tersenyum, dan mencoba memikirkan tawaran Taehyung.
"Sunbae-nim harus datang karena Jungkook akan menjadi peri pembawa permen." celetuk Jimin yang membuat semua orang tertawa.
Jungkook yang tak terima menjadi bahan ejekan, langsung mengunci leher Jimin dengan lengan berototnya. "Enak saja, Jimin yang akan memerankan peri gigi." ucap Jungkook yang tak mau kalah.
Semua yang berada di bangku itu tertawa, termasuk Taehyung. Namun tak berapa lama panggilan masuk ke telfon genggam miliknya dan dengan segera ia menjauh dari para Sunbaenya itu.
"Appa," ucap Taehyung senang, akhirnya ayahnya menelfon, dan ini merupakan moment yang Taehyung tunggu sejak lama.
"V apakah kau baik-baik saja?" ucap seseorang diseberang sana.
Taehyung terdiam sejenak, beberapa detik yang lalu ia sangat bahagia karena ayahnya menghubunginya setelah sekian lama, namun di detik selanjutnya, ia merasa sangat sedih karena ayahnya memanggil kode mutannya, bukan nama aslinya.
"Iya, aku baik-baik saja." jawab Taehyung lemas.
"Syukurlah."
"Appa! Aku merindukanmu!" ucap Taehyung cepat, sebelum panggilan diseberang sana benar-benar terputus.
Hello bae readers,
Sebelumnya author mau mengucapkan selamat berpuasa bagi yang menjalankan ibadah puasa, semoga di lancarkan hingga akhir.
Aamiin🙏
Salam cinta untuk kalian semua, luv u guys. 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Re:Start ✔
Random! ATTENTION ! [SEQUEL RE:START THE NEW ERA] REALIS Note: cerita ini dalam perbaikan Dunia telah lama menjadi neraka, sejak kaum vampir dan manusia memutuskan untuk saling berperang, memperebutkan kekuasaan di atas bumi. Manusia yang tidak memiliki k...