Chapter 18

3.6K 331 3
                                    

Jin menatap layar handphonenya dengan wajah datar, setelah beberapa menit yang lalu ia menerima panggilan dari Namjoon dan sekarang raut wajahnya mulai menegang.

Tangannya dengan cepat memasukkan ponsel kedalam saku celana, dan bergegas kembali menuju kelasnya.

Jisoo yang tak sengaja berpapasan dengan Jin, langsung mendadak memberhentikan langkahnya. Pucuk hidungnya berkedut saat bau manis menyapa.

Jin yang tak sadar keberadaan Jisoo di depannya yang berhenti tiba-tiba membuat tubuhnya menabrak Jisoo hingga tumpukan tugas yang Jisoo bawa jatuh berserakan di lantai.

Jin terkejut, dan langsung menunduk mengumpulkan kertas tugas yang berceceran. "Mian, aku tak melihatmu."

Jisoo masih berdiri terdiam, ia menunduk, menatap Jin yang masih berusaha mengumpulkan kertas di bawah kakinya.

Setelah selesai, Jin langsung memberikan tumpukan kertas itu kepada pemiliknya. "Ini." ucap Jin sembari menyodorkan tumpukan kertas.

Melihat respon Jisoo yang masih terdiam kaku dan menatapnya datar membuat Jin salah tingkah. "A-aku tidak bermaksud, sumpah. Aku tak tahu--"

Ucapan Jin tercekat, sesaat setelah Jisoo menarik tangan lelaki itu, dan wajah cantik Jisoo terpampang jelas dengan jarak beberapa inci di hadapannya.

Jin membulatkan mata.

"Manis." ucap datar Jisoo, yang semakin mendekatkan tubuhnya ke Jin.

Jin melangkah mundur, "Apa yang kau lakukan?" teriak Jin ketakutan.

Jisoo terus mendekatkan wajahnya ke leher Jin, dan berhenti tepat saat pucuk hidungnya menempel di kulit leher Jin.

"Aku ingin mencicipi mu." gumam Jisoo tanpa sadar.

"A-apa?" Jin mencoba mendorong Jisoo menjauh, tapi entah bagaimana bahkan kekuatannya tak ada apa-apanya dengan Jisoo.

Jisoo mulai tak bisa mengendalikan dirinya, bau darah manis yang Jin pancarkan sangat berbeda. Jisoo tidak pernah mencium darah manusia semenggoda ini sebelumnya.

Jisoo memejamkan matanya rapat, membuka mulutnya perlahan, dan tiba-tiba suara tepukan sampai teriakkan dari para siswa-siswi yang berkerumun membuat Jisoo tersadar.

Entah dari kapan mereka menjadi pusat perhatian, tapi yang jelas sekarang Jisoo langsung membelalakkan mata, dan ia langsung mendorong Jin menjauh.

Jin masih tercengang, tumpukan kertas yang sedari tadi ia pegang langsung di saut kasar oleh Jisoo, dan kemudian Jisoo pergi sembari menunduk malu.

Jin tertegun, dia masih shock dengan kejadian tadi. Sedangkan para siswa-siswi yang berkerumun menjadi pusat perhatian guru BK yang juga sedang melewati koridor.

"Ada apa ini?" tanya IU sonsaengnim.

Matanya yang tak sengaja melihat layar ponsel salah satu siswi yang merrkam kejadian beberapa saat yang lalu, membuatnya membelalak.

Tatapan tajamnya kini beralih ke Jin yang masih berdiri terdiam. "Kim Seok Jin!" panggilnya dengan penuh amarah.

 "Kim Seok Jin!" panggilnya dengan penuh amarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Re:Start ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang