Chapter 12

4.1K 365 0
                                    

Brak

Dino berdiri kaku, sesaat setelah seseorang di hadapannya membanting keras meja yang tak bersalah hingga menjadi berkeping-keping.

"Aku sudah bilang! Jangan pernah menarik perhatian Union! Jika sekali lagi kau ketahuan, aku tidak menjamin keselamatanmu." ucapnya penuh amarah

Dino hanya berdiri menunduk, seseorang di hadapannya benar-benar marah. Seseorang itu adalah anak penguasa daerah Seoul yang memiliki perjanjian dengan Union untuk tidak memangsa manusia lagi demi kelangsungan hidup mereka, jika mereka ketahuan melanggar perjanjian, Union akan langsung bertindak tegas. Akibatnya sebagai ganti darah manusia, para vampir di Seoul mensiasati dengan memakan daging mayat, atau hewan sebagai gantinya.

Vampir di Seoul ini juga sedikit berbeda dengan vampir kebanyakan. Mereka sudah pintar membaur dengan manusia, memakan makanan yang sama dengan manusia adalah hal yang biasa. Namun, efek sampingnya adalah mereka akan memuntahkan kembali apa yang mereka makan, sedikit apapun makanan manusia yang masuk itu tidak akan bisa di toleransi oleh tubuh mereka.

"Suho, tenanglah. Mungkin jika kau berada di posisi yang sama dengan Dino kau akan melakukan hal yang sama." ucap seseorang yang tiba-tiba memasuki ruangan

Suho menatap tajam kearah temannya itu. "Setidaknya aku memakai otakku." ucap Suho yang kemudian beranjak pergi dari ruangan diikuti dengan beberapa orang yang setia menjadi pengikut Suho.

Dino masih saja terpaku, pria yang di hadapannya tersenyum lembut sembari menepuk pundak Dino pelan. "Jangan terlalu dipikirkan. Aku tahu perasaanmu."

Dino mengangkat wajahnya, dan kemudian tersenyum. "Gomawo, Chanyeol hyung."

Lelaki yang dimaksud hanya mengangguk. Tangannya mencoba merogoh kantong celananya, yang kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong.

Chanyeol menatap datar batang rokok di tangannya, dan kemudian mengalihkan pandangannya kearah Dino yang sedari tadi menatapnya. "Mau?" ucap Chanyeol sembari menyodorkan satu batang rokoknya.

Dino menggeleng. "Sejak kapan Hyung merokok?"

Chanyeol mempoutkan bibirnya, "Aku?" jemarinya memainkan batang rokok. "Aku tidak merokok, seseorang memberikanku ini saat aku memalak uangnya. Aku cukup bingung mengapa ia memberiku satu? Kalau seandainya ia memberiku sekardus mungkin aku bisa menjualnya." ucap polos Chanyeol.

Dino mengangkat satu alisnya, "Lalu kau akan mencobanya?"

"Tidak." Chanyeol berjalan menuju jendela ruangan, dan menatap tong sampah yang berada jauh di bawah, tangannya membuka jendela dan kemudian menjulurkannya keluar untuk membuang batang rokok yang masih utuh itu.

Pandangan mata Chanyeol kini teralaih, saat mendapati seseorang berjalan melintas melewati perpustakaan yang dari tempatnya berdiri terlihat jelas.

"Oh ya, sepertinya banyak anak baru hari ini. Entah firasatku saja atau memang kebetulan." Chanyeol mengangkat bahunya penuh tanda tanya. "Ah! Aku baru ingat, kau bilang salah satu anak baru itu adalah seorang Union?" sambungnya.

Dino mengangguk cepat, kemudian ia menceritakan kembali hal yang sebenarnya kepada sunbaenya itu

Setelah mendengar semuanya, Chanyeol mengangguk paham. "Hn.. Menarik juga, aku masih penasaran ada apa Union kemari, dan lagi wanita itu." ucap Chanyeol sembari menarik sudut bibirnya keatas.

Dino sedikit memiringkan kepalanya, ia belum pernah melihat sunbaenya tertarik dengan kata Union ataupun dengan wanita. Biasanya Chanyeol akan langsung pergi jika gank nya berurusan dengan Union, tapi kali ini berbeda.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Re:Start ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang