Chapter 16

3.6K 332 1
                                    

-Boston

Di tengah hutan jauh dari jangkauan manusia, berdiri sebuah kastil megah yang masih terjaga. Di sekelilingnya banyak pepohonan berdiri tegak sebagai dinding isolasi dunia luar. Gerbang menuju dunia lain itupun di jaga ketat oleh para vampir.

Terlihat seorang wanita berlari melewati lorong kastil sembari memakai juba hitamnya, wajahnya menampakkan kecemasan. Wanita itu terus berlari hingga ia berhenti di salah satu pintu di ruangan kastil.

Ia berhenti sejenak, merapikan bajunya dan mengatur nafasnya yang kemudian ia membuka pintu ruangan secara perlahan.

"Mian, aku terlambat." ucap wanita itu sembari menundukkan tubuhnya.

Semua pandangan orang disana tertuju kepadanya. Gong Min Ji, wanita muda itu menggigit bibir bawahnya, kemudian dengan cekatan ia berdiri di samping Sandara Park sembari tersenyum lebar.

"Kenapa terlambat?" bisik Sandara kepada adiknya.

"Aku sedang mematai perbatasan, dan ku pikir Union menyiapkan sesuatu untuk kita." ucap Min Ji sangat bersemangat.

Ini adalah perang yang ia tunggu-tunggu setelah beberapa abad yang lalu. Ia sudah berlatih keras untuk menghadapi ini semua, dan akhirnya ini adalah saat yang tepat mencoba hasil latihannya.

"Aku sudah menguasai beberapa teknik. Mau lihat?" ucap Min Ji semangat, tangannya mulai bersiap, sebelum Min Ji benar-benar mengacau, Sandara langsung menghentikan aksi adiknya itu.

"Sudahlah, jangan mengacau."

Min Ji langsung terdiam, sedetik kemudian kembali terpelanjat. "Oh! Dimana Chae-rin eonni?" tanya Min Ji setelah ia menyadari bahwa anggota keluarganya berkurang.

"Aku memintanya menjaga anak-anakku." jawab singkat Sandara

Min Ji yang mendengarnya langsung menatap tajam kearah Sandara. "Apa? Apa eonni yakin dengannya?"

Sandara hanya menganggukkan kepalanya tanpa berkata apapun

"Yaah, semoga saja Chae-rin eonni tidak menjual mereka." ucap asal Min Ji sembari tertawa

Sandara yang tak terima mendengar ucapan adiknya itu, langsung memukulnya, dan membuat Min Ji terdiam.

Tak berapa lama, pintu ruangan itu terbuka lebar, menampakkan seorang lelaki yang memakai jubah hitamnya yang muncul dari sana. Semua orang terdiam dan kemudian membungkukkan badan mereka untuk memberi penghormatan kepada yang berkuasa

"Lihatlah appa sudah sangat tua." bisik Min Ji sembari tertawa kecil

Sandara langsung memukul lengan adiknya, menyuruhnya agar diam.

Sandara langsung memukul lengan adiknya, menyuruhnya agar diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Re:Start ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang