"Bibi, apa bibi masih mengkonsumsi darah manusia?" tanya Jisoo ragu-ragu.
"Memangnya apalagi yang lebih nikmati dari itu Jisoo? Kau tadi bilang bibi semakin muda kan? Itu karena bibi selalu meminumnya." jelas Chae-rin sembari menyuruh pelayannya untuk mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobil.
"Tapi bagaimana? Bukannya itu akan membahayakan bibi? Jika bibi ketahuan lalu manusia membunuh bibi bagaimana?" tanya Jisoo semakin penasaran.
Chae-rin menatap keponakannya itu dengan tawa renyahnya. "Bibi memiliki sebuah bisnis besar Jisoo, sebuah bayaran yang bibi mau, bisnis ini bukan hanya melibatkan uang tapi juga harga diri bibi sebagai seorang vampir kerajaan." lanjut Chae-rin sembari berjalan memasuki mansion mewah milik pribadinya.
Jisoo menutup mulutnya rapat-rapat sebelum banyak perkataan keluar dari mulutnya dan membawa Jisoo dalam masalah. Jisoo sangat paham siapa bibinya itu. Di kalangan kerajaan sudah banyak rumor menyebar, dan memang sudah sangat terkenal akan kelicikan dan tipu muslihat dari bibinya itu. Bahkan ibu Jisoo sendiri yang menceritakan kalau Lee Chae-rin tak akan segan membunuh siapapun untuk mendapatkan tujuannya. Eomma sudah mengingatkan akan berhati-hati dengan adiknya itu, tapi sebenarnya Chae-rin sangat sayang dengan ke empat keponakannya itu.
"Whoaa! Di dalamnya sangat luas dan banyak koleksi buku." teriak Lisa dengan sangat antusias ia berkeliling rumah sembari berlarian bersama Rose.
Jisoo masih sibuk melihat koleksi buku milik bibinya itu, sedang Jennie langsung ke dapur dan membuka lemari pendingin untuk mendapatkan asupan, sekantong darah segar tak membuat perut kecilnya berhenti meraung meminta lebih.
"Ya! Apa ini!" teriak Jennie ketika melihat isi lemari es. "Bibi, kenapa kau menyimpan sampah di lemari pendingin mu?" protes Jennie sembari menatap jijik tumpukan buah dan sayuran di dalamnya.
"Apa yang kau bilang sampah? Itu makanan, di rak juga ada kimchi." sahut Chae-rin dari ujung ruangan.
"Iish! Makanan manusia." Jennie dengan kasar langsung menutup pintu lemari esnya, dengan langkah sempoyongan ia menuju ruang tamu dan duduk di sofa.
"Apa bibi makan sampah itu juga?" tanya Jennie sekali lagi untuk memutuskan keraguannya.
"Menurut mu?" Chae-rin melangkah keruang tamu sembari membawa secangkir teh hitam di tangannya, kemudian meminumnya di hadapan Jisoo, dan juga Jennie.
"Iuh! Menurut ku itu sangat menjijikan." Saut Lisa yang tiba-tiba muncul dan ikut bergabung di ruang tamu.
"Eomma dan appa memang sudah berhenti mengkonsumsi daging maupun darah manusia, tapi," Rose mendekatkan wajahnya ke hadapan Chae-rin dan menatap lekat ke arah cangkir yang berisi teh hitam yang di pegang oleh bibinya itu. "Aku tak pernah melihat mereka berdua mengkonsumsi makanan manusia." lanjutnya menjauhkan tubuhnya setelah mencium bau aneh yang menyapa hidungnya.
"Kau mau?" Chae-rin meminta pelayannya untuk membawakan teh yang sama untuk diberikan kepada mereka. "Minumlah itu, cobalah sedikit, itu akan menahan nafsu makanmu sebagai vampir."
Jennie, Rose dan juga Lisa hanya terdiam tanpa berani menyentuhnya. Sedangkan Jisoo menatap dengan curiga, sembari mengambil cangkir dan menelitinya.
Beberapa menit kemudian suara tawa keluar dari bibir Chae-rin yang geli melihat tingkah keempat keponakannya itu. "Itu tak beracun Jisoo, cobalah. Memang baunya akan mengganggu indra penciuman vampir mu, tapi setelah mencobanya kau akan ketagihan." jelas Chae-rin sembari kembali menyesap tehnya hingga habis.
"A-aku akan meminumnya." ucap Jisoo yang kemudian menempelkan cangkir ke permukaan bibirnya, perlahan Jisoo meneguknya.
5 detik berlalu setelah Jisoo berhasil mengahbiskan secangkir tehnya. "Aku tak tahu apa ini tapi ini tidak seperti air cucian piring." jelas Jisoo
Jennie yang ikut penasaran akhirnya mengambil cangkir tehnya dan meneguk hingga tak tersisa. "Joa! Mungkin dari sekian banyak makanan dan minuman manusia, hanya ini saja yang layak di sebut minuman." ungkap Jennie yang terus berdecak kagum dengan bibinya yang penuh dengan kejutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re:Start ✔
Random! ATTENTION ! [SEQUEL RE:START THE NEW ERA] REALIS Note: cerita ini dalam perbaikan Dunia telah lama menjadi neraka, sejak kaum vampir dan manusia memutuskan untuk saling berperang, memperebutkan kekuasaan di atas bumi. Manusia yang tidak memiliki k...